Tapi Ingat Pulang

Pengetahuan, Tentang Kota

Mengenal Kota Banggae Majene, Wisata dan Kulinernya

Makam raja kota Banggae

Makam Raja - Raja Banggae - Sumber : Youtube

Kota Banggae Kabupaten Majene – Kepulauan di Indonesia tidak ada habisnya untuk dibahas. Selalu ada hal menarik yang bisa kita telusuri tentang wilayah – wilayah di Indonesia.

Entah itu potensi alamnya, wisatanya,  bahkan hingga sajian kuliner khas daerah tersebut.

Kali ini kita akan menjelajah ke bagian barat pulau Sulawesi, tepatnya Kabupaten Majene.

Wilayah Banggae Majene yang meiliki luas 947,84 km² ini berada di pesisir barat Pulau Sulawesi dengan Kota Banggae sebagai ibu kotanya.

Mengenal Kota Banggae, Ibukota Kabupaten Majene

Mengenal Kota Banggae Majene, Wisata dan Kulinernya 3

Peta Wilayah Banggae – Sumber : Google Maps

Mungkin kalian yang tinggal di Kabupaten Majene sudah tidak asing lagi dengan keberadaan Kota Banggae.

Ya, Kecamatan Banggae merupakan salah satu dari delapan kecamatan di Kabupaten Majene sekaligus pusat kota di kabupaten ini.

Kota Banggae terdiri atas 8 desa/kelurahan yaitu daerah Totoli, Rangas, Baru, Pangali-ali, Banggae, dihuni sekitar 42.776 jiwa (data tahun 2018).

Luas wilayah Banggae sekitar 25,15 km² dengan kepadatan penduduk 1.701 jiwa/km².

Penduduk kota ini terbilang cukup banyak karena 25% penduduk Kabupaten Majene bermukim di daerah ini.

Wilayah Banggae berbatasan langsung dengan wilayah Banggae Timur di sebelah utara dan timur.

Di sebelah selatan, Kota ini berbatasan dengan Teluk Mandar dan Selat Makassar sedangkan di sebelah barat berbatasan dengan Selat Makassar dan Kecamatan Pamboang.

Peninggalan Sejarah

Dulunya di wilayah Banggae berdiri kerajaan yang bernama Kerajaan Banggae. Kerajaan ini berpusat di wilayah Salabose.

Peninggalan sejarah dari kerajaan ini yaitu adanya makam raja – raja yang terletak di Daerah Pangali – ali.

Kota Banggae juga dikenal sebagai salah satu titik penyebaran Agama Islam.

Konon, Agama Islam sudah masuk ke wilayah Salabose pada abad ke 16. Hal ini dibuktikan dengan keberadaan Masjid Kuno Salabose yang usianya diperkirakan mencapai 400 tahun.

Selain itu, peninggalan lainnya yaitu Al-Quran berusia 400 tahun yang merupakan tulisan tangan dari Syekh Abdul Mannan.

Beliau adalah seorang ulama asal Persia yang sempat menyebarkan Agama Islam di Pulau Jawa.

Al-Quran tersebut ditulis menggunakan getah pohon.

Yuk mengenal kota lainnya di Indonesia :

Objek Wisata di Kota Banggae Majene

Mengenal Kota Banggae Majene, Wisata dan Kulinernya 4

Pantai Rangas – Sumber : disbudpar.majenekab.go.id

Kalau kamu berkunjung ke Banggae, kamu juga harus menyempatkan waktu untuk berkunjung ke tempat wisata yang ada di daerah ini.

Nah, berikut daftar wisata yang bisa kamu kunjungi di Banggae

1. Taman Kota Banggae
Taman Kota Banggae Majene

Taman Kota Banggae Majene

Taman Kota Banggae terletak di Jl. Ammana Wewang, Kecamatan Banggae, kabupaten Majene.

Disini kamu bisa nemuin beragam kuliner mulai dari makanan khas Banggae hingga makanan ala cafe – cafe.

Tempatnya juga cocok untuk kamu nongkrong bareng temen – temen. Lokasinya kamu bisa cek di sini.

2. Pantai Rangas Majene
Pantai Rangas Majene

Pantai Rangas Majene

Selanjutnya ada Pantai Rangas yang terletak di Rangas bar, Totoli, Kecamatan Banggae.

Pantai dengan pasir putih ini menjadi salah satu spot terbaik untuk menikmati sunset di Banggae.

Untuk sampai ke sini, kamu cukup menempuh perjalanan kurang lebih 5 menit dari pusat kota Banggae menggunakan kendaraan bermotor.

Untuk lokasinya, kamu bisa cek di sini.

3. Museum Mandar Majene
Museum Mandar Majene

Museum Mandar Majene – Fahmi Marzuky

Salah satu destinasi wisata di Banggae Majene adalah Museum Mandar Majene. Museum Mandar Majene didirikan pada tanggal 2 Agustus 1984.

Lokasi Museum Mandar Majene ini berada di Jl. Raden Suradi, Pangali-Ali, Kec. Banggae, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.

Lokasi museum dipindahkan dari rumah jabatan Bupati Majene ke bekas Rumah Sakit Umum Majene.

Pada tahun 1908 Belanda membangun sebuah rumah sakit di Majene. Yang kemudian menjadi Museum Mandar saat ini.

Museum Mandar memiliki dua ruangan di bagian kiri gedungnya. Ruangan pertama berisi koleksi pakaian pengantin raja dan bangsawan serta topi dan alat musik tradisional Mandar.

Kemudian pada Ruangan kedua berisi peta wilayah Kerajaan Pamboang, Kerajaan Sendan, dan Kerajaan Banggae serta silsilah raja Kerajaan Balanipa dari pertama hingga yang terakhir.

Kuliner dan Makanan Khas Banggae Majene

Berwisata ke daerah – daerah Indonesia belum lengkap kalau belum mencicipi kuliner khas daerah tersebut.

Sama halnya dengan daerah lainnya, Banggae juga memiliki makanan khas yang wajib untuk dicoba. Berikut daftar makanan khas Banggae :

1. Kue bua rangas Khas Majene
Kue bua rangas Khas Majene

Kue bua rangas Khas Majene

Bua rangas adalah makanan khas dari wilayah Majene berupa gorengan. Bua rangas berasal dari kampung nelayan di Utara Majene yaitu Rangas

Panganan yang satu ini terbuat dari kacang hijau, gula aren dan tepung terigu. Bahan – bahan tersebut dicampur menjadi adonan kemudian digoreng.

Biasanya orang – orang menikmati kue bua rangas dengan kopi atau teh. Makanan ini sangat cocok untuk sarapan.

Kalau kamu penasaran dengan rasa kue ini, kamu bisa berkunjung ke daerah Rangas.

Biasanya banyak penjual yang menjajakan kue ini. Harga kue bua rangas juga cukup murah lho.

2. Apang mandar
Apang mandar Khas Majene

Apang mandar Khas Majene

Makanan Khas Majene Selanjutnya masih berasal dari Daerah Rangas, yaitu apang mandar. Makanan ini mirip dengan kue apem.

Bahan yang digunakan untuk membuat apang mandar yaitu tepung beras dan gula merah.

Biasanya apang mandar disajikan dengan parutan kelapa. Soal harga kamu gak perlu khawatir,  karena makanan ini dibanderol dengan harga yang murah.

Jangan lupa baca artikel lainnya juga disini :

Leave a Reply