Tapi Ingat Pulang

Budaya, Tari Adat

6 Tari Tradisional Sulawesi Barat

6 Tari Tradisional Sulawesi Barat 1

Tari Bamba Manurung_Sumber: youtube.com/zicoiriantoazis

Sulawesi Barat memiliki beragam adat dan kebudayaan. Salah satu keberagaman tersebut adalah daerah ini memiliki berbagai tari adat yang memiliki filosofi masing-masing.

Sebagian besar tari tradisional Sulawesi Barat merupakan media untuk menghormati leluhur dan juga sebagai penceritaan mengenai masa perang. Ada pula tari tradisional yang hampir punah, kemudian dilestarikan kembali melalui beragam festival dan dihadirkan di berbagai acara.

Berikut adalah 6 tari tradisional Sulawesi Barat yang dihimpun oleh Sering Jalan.

1. Tari Bamba Manurung

6 Tari Tradisional Sulawesi Barat 2

Tari Bamba Manurung_Sumber: youtube.com/zicoiriantoazis

Tari tradisonal Sulawesi Barat ini berasal dari daerah Mamuju, Ibukota Provinsi Sulawesi Barat. Tarian ini dilakukan pada saat upacara atau pesta adat.

Para penari mengenakan pakaian tradisional Sulawesi Barat, yaitu Baju Badu. Selain itu, terdapat beberapa aksesoris yang dikenakan penari saat mementaskan tarian ini antara lain akesoris bunga beru-beru atau bunga melati. Aksesoris tersebut disematkan di atas kepala.

Tari Bamba Manurung menggunakan kipas dalam gerakan tariannya. Selain upacara dan acara adat, tarian ini juga sering muncul di acara penyambutan.

Baca Juga: 

2. Tari Motaro

6 Tari Tradisional Sulawesi Barat 3

Tari Motaro_Sumber: pidii.info

Tari Motaro merupakan tari tradisional Sulawesi Barat yang diciptakan oleh Suku Pamona. Tari ini pada awalnya berfungsi untuk upacara penyambutan orang-orang yang kembali dari berperang. Tarian ini memiliki fungsi bagai bentuk rasa syukur pada Sang Pencipta.

Dalam Tari Motaro, para penari mengenakan pakaian dari kulit kayu atau inodo dalam Bahasa Pamona. Sebelum digunakan, kulit kayu tersebut direndam ke larutan getah dari buah polo.

Pelengkap kostum Tari Motaro adalah aksesoris berupa gelang tangan. Gelang dari logam putih ini berjumlah 50 buah dan disusun sepanjang hasta. Aksesoris ini disebut dengan tinampa.

Aksesoris lain untuk kostum Tari Motaro adalah gelang kaki bernama langko yang juga terbuat dari logam putih. Setiap penari mengenakan dua hingga sepuluh gelang di kaki mereka.

Pelengkap untuk tari tradisional Sulawesi Barat ini selanjutnya adalah daun yang dibawa dengan tangan kanan dan kiri para penari. Daun ini disebut dengan daun soi, yang merupakan simbol dari keberanian dan kehidupan yang luhur.

3. Tari Ma’Bundu

6 Tari Tradisional Sulawesi Barat 4

Tari Ma’Bundu_Sumber: tamanbudayasulbar.wordpress.com

Tari tradisional Sulawesi Barat berikutnya adalah Tari Ma’Bundu. Tarian ini juga termasuk tarian yang menggambarkan tentang keberanian pada saan berperang. Tari Ma’Bundu merupakan seni tari kombinasi atau tari kreasi dari Kecamatan Bonehau dan Kecamatan Kalumpang.

Kisah mengenai peperangan yang dibawakan dalam Tari Ma’Bundu merupakan penceritaan mengenai ketangkasan dan kekuatan para parjurit. Tarian ini juga mengisahkan mengenai para prajurit yang kebal dengan senjata dan memenangkan perang dengan membawa ulu tau (penggalan kepala lawan).

Tari tradisional Sulawesi Barat ini ditarikan oleh sepuluh orang. Mereka mengenakan kostum dengan hiasan ukiran kerang kecil.

Ada dua aksesoris yang menonjol dalam kostum tari tradisional Sulawesi Barat ini, yaitu penutup kepala dengan ornament tanduk dan beberapa gelang di tangan atau potto balussu. Para penari juga membawa tambahan properti seperti tombak.

4. Tari Patuddu

6 Tari Tradisional Sulawesi Barat 5

Tari Patuddu_Sumber: youtube.com/nurhadi Tribun

Tari Patuddu sejatinya merupakan tari tradisional Sulawesi Barat yang merupakan tarian perang. Para penari memberikan gerakan dengan aksesoris penunjuang seperti tombak dan perisai. Tari Patuddu merupakan tari untuk menyambut bala tentara dari Kerajaan Balanipa dari medan perang.

Tari Patuddu merupakan sala satu media dari rakyat Kerajaan Balanipa untuk berterima kasih kepada mereka yang telah berperang. Saat ini makna Tari Patuddu ini bergeser. Tari ini menjad salah satu tari tradisional Sulawesi Barat yang digunakan pada acara penyambutan atau pembukaan acara.

5. Tari Saiyyang Pattuddu

6 Tari Tradisional Sulawesi Barat 6

Tari Saiyyang Pattudu_Sumber: youtube.com/osis smp 3 majene

Tari Saiyyang Pattuddu merupakan salah satu tari tradisional Sulawesi Barat yang berasal dari Mandar. Tari Saiyyang Pattuddu ditarikan pada saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Selain itu tarian ini juga menjadi pembuka pada acara pernikahan dan khatam Al-Quran.

Saiyyang berarti kuda dan Pattuddu berarti penari. Dari pengertian secara harafiah ini, Tari Saiyyang Pattuddu memiliki gerakan-gerakan tari pada kaki dan kepala atau kuda yang menari. Dalam tarian ini ada pula salah satu anggota penari yang menaiki kuda. Musik untuk mengiringi Tari Saiyyang Pattuddu berasal dari suara rebana yang rancak.

Baca Juga: 

6. Tari Toerang Batu

6 Tari Tradisional Sulawesi Barat 7

Tari Toerang Batu_Sumber: peacejournalism.blogspot.com

Tari Toerang Batu merupakan tari tradisional Sulawesi Barat yang menjadi media untuk mendapat keselamatan dan keberanian sebelum pergi berperang. Para penari terdiri dari laki-laki dan perempuan.

Sebelum para penari menarikan Toerang Batu, para penari memberikan sesaji dan melakukan doa. Setelah itu, para prajurit yang akan berperang harus melompati telur yang ditempatkan di batu setinggi satu meter. Para prajurit yang berhasil melewati inisiasi dapat turut serta dalam medan perang.

Tari tradisional Sulawesi Barat ini terancam punah karena hanya sedikit yang menarikannya. Untuk melestarikan Tari Toerang Batu, tarian ini mulai dipentaskan pada acara penyambutan atau festival seni.

 

Leave a Reply