Makanan Khas Tebing Tinggi – Tebing Tinggi adalah sebuah kota di Kabupaten Empat Lawang, Povinsi Sumatera Utara. Meskipun bernama Tebing Tinggi, namun daerah ini sebagian besar berupa dataran rendah. Kalau bicara tentang kota-kota di Pulau Sumatera, tentu kamu tahu bahwa banyak kuliner mantap yang menggugah selera.
Berikut ini adalah 6 makanan dan kuliner yang bisa kamu coba saat berkunjung ke Tebing Tinggi Sumatera Utara.
1. Lemang Batok
Lomang (Batak), lemang (Melayu), dan lamang (Minangkabau)—tiga nama yang ditulis dan diucapkan mirip sebenarnya merujuk pada satu hal, yaitu metode memasak beras menjadi nasi menggunakan wadah bambu.
Kata lemang itu kemudian dipakai untuk menamai makanan yang terbuat dari beras ketan—disebut beras pulut oleh orang Tebing Tinggi.
Nah karena di kota ini sudah banyak penjual Lemang Batok dan sering dijumpai sehari maka Lemang Batok menjadi salah satu Makanan Khas Tebing Tinggi.
Cara memasaknya adalah beras ketan dimasukkan ke dalam bambu lemang yang bagian dalamnya telah dilapisi daun pisang yang masih muda, kemudian dituangi santan.
Batang-batang bambu berisi adonan lemang ini kemuian dibakar berjajar dalam posisi berdiri di samping api besar.
Meski banyak lemang dijual di Tebing Tinggi, namun hanya satu penjual lemang batok. Lemang ini dinamakan lemang batok karena pembuat pertamanya dulu membakarnya menggunakan api yang dinyalakan dengan arang batok kelapa.
Harga lemang batok bervariasi menurut ukuran dan kentalnya santan yang digunakan. Harga satu lemang batok berkisar antara Rp 20.000,00 sampai Rp 50.000,00. Jika kamu ingin membeli lemang batok, kamu bisa ke tempat berjualannya, yaitu di Jalan KH Ahmad Dahlan, Tebing Tinggi.
2. Mi Rebus Soponyono
Mi rebus yang telah ada sejak masa pasca kemerdekaan. Pertama kali dibawa oleh Baharuddin dari Jawa Timur ke Kota Tebing Tinggi.
Nama “Soponyono” diambil dari Bahasa Jawa yang artinya “siapa sangka”. Baharuddin berjualan di Jalan Iskandar Muda, Tebing Tinggi dengan menggunakan gerobak sorong.
Setelah Baharuddin meninggal, usaha ini diteruskan oleh anak dan menantunya, yaitu Saiman dan Samin.
Hingga kini, sudah generasi ketiga dan keempat yang memegang usaha mi rebus ini. Menu yang ditawarkan adalah mi rebus dan sate daging berbumbu kacang.
Pada masa pasca kemerdekaan Indonesia, harga seporsi mi rebus adalah 1 sen dan harga seporsi sate kacang adalah 2 sen.
Walau zaman telah berganti, namun harga kedua menu ini masih relatif terjangkau, yaitu sekitar Rp 15.000,00 per porsi.
Jika kamu ingin mencicipi hidangan yang telah menyeberang pulau ini, kamu bisa menyambangi gerobak sorongnya yang berlapak di Jalan Letjen Suprapto, Kota Tebing Tinggi.
Baca juga:
- Kunjungi 5 Tempat Wisata di Tebing Tinggi Sumatera Utara
- 6 Kuliner dan Makanan Khas Simalungun yang menggoda
3. Halua, Makanan Khas Tebing Tinggi
Makanan Khas Tebing Tinggi selanjutnya adalah Halua. Kata halua berasal dari Bahasa Arab yang artinya manisan.
Halua adalah buah yang difermentasi menggunakan gula pasir hingga menjadi manisan. Bahan dasar halua adalah buah seperti pepaya, wortel, kolang kaling, labu, bahkan cabai.
Cara pembuatannya, buah yang telah dibersihkan menggunakan air ditaburi gula pasir dan diendapkan.
Karena prosesnya yang tidak biasa dan membutuhkan kesabaran, harga halua per kilo dibanderol antara Rp 70.000,00 hingga 120.000,00. Sayangnya, manisan ini hanya dapat dicicipi pada Hari Raya Idul Fitri.
4. Wisata Kuliner Malam di Pujasera
Jika kamu kebetulan berada di Tebing Tinggi dan lapar menyerang di tengah malam, jangan khawatir. Di Kota Tebing Tinggi ada tempat wisata kuliner yang buka hingga jam 02.00.
Kamu bisa mengisi perutmu di pujasera (pusat jajanan serba ada) yang bertempat di Jalan Letjen Haryono, atau yang biasa disebut Pajak Bunga.
Dinamakan Pajak Bunga karena sekitar tahun 1985, di kawasan tersebut banyak terdapat pedangan bunga pada siang hari. Ada sekitar 30 pedagang makanan yang menjajakan dagangannya dari pukul 18.00 hingga pukul 02.00.
Di tempat kuliner atau dikawasan Makanan Khas Tebing Tinggi ini kalian bisa menemukan makanan yang enak dengan harga yang cukup murah.
Berbagai macam makanan dapat kamu temukan di sana, mulai dari teh susu telur hingga martabak.
Harga yang ditawakan untuk makanan sekitar Rp 10.000,00 hingga Rp 25.000,00, sedangkan untuk minuman berkisar antara Rp 10.000,00 hingga Rp 20.000,00.
5. Jus Terong Belanda
Jus terong belanda adalah minuman yang sayang jika kamu lewatkan ketika berkunjung ke Tebing Tinggi.
Kalau kamu penasaran jus macam apakah ini, mampirlah ke Pondok Bakso Mataram yang bertempat di Jalan Prof. DR. Hamka.
Banyak varian bakso yang ditawarkan di rumah makan ini, namun yang istimewa adalah minuman jus terong belandanya.
Kamu bisa menikmati berbagai jenis bakso dan mencicipi kesegaran jus terong belanda. Tidakkah kamu penasaran bagaimana rasanya?
6. Kue Kacang Rajawali
Makanan Khas Tebing Tinggi yang terakhir adalah Kue Kacang Rajawali. Roti kacang Cap Rajawali pertama kali dibuat oleh Lau Wing Hiang pada tahun 1970.
Roti kacang ini mirip dengan kue bakpia khas Yogyakarta, namun kulit kue kacang khas Tebing Tinggi ini lebih tebal dan ada taburan biji wijen di atasnya.
Waktu itu, Hiang menjual kue kacang dengan isi lima biji per kemasan.
Tiap kemasan dibungkus oleh kertas minyak dan diberi nama Cap Rajawali. Sekarang, mereka mengemas kue kacang di dalam kotak.
Satu buah kotak kue kacang dibanderol dengan harga sekitar Rp 45.000,00 untuk kotak isi 21 buah dan sekitar Rp 60.000,00 untuk kotak isi 27 buah.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.