Pulau Migingo – Saatnya kita beranjak untuk pengetahuan yang lebih luas terkait dengan wajah dunia yang ada disekitar kita, maka dari itu artikel ini akan membahas mengenai salah satu pulau yang terpadat di Benua Afrika, tepatnya di Danau Victoria yang mana diketahui pulau tersebut memiliki keunikan yang perlu kita ketahui.
Letak Danau Victoria ini diketahui berada di perbatasan antara dua negara Afrika, yaitu Uganda dan Kenya, sehingga menimbulkan konflik tersendiri bagi kedua negara tersebut yang mana mereka menginginkan pengakuan atas Pulau Migingo.
Jumlah Penduduk dan Luas Wilayah Pulau Migingo
Menurut sensus penduduk tahun 2009 dari pemerintahan setempat, Pulau Migingo memiliki jumlah penduduk sebanyak 131 orang dengan luas wilayah sekitar 1.982 meter persegi. Namun menurut beberapa sumber, jumlah penduduk di pulau tersebut pada saat ini mencapai sekitar 500 orang yang memiliki pekerjaan mayoritas yaitu sebagai nelayan.
Karena pulau tersebut memiliki luas wilayah yang kecil ditambah dengan jumlah penduduk yang cukup banyak, maka membuatnya pulau tersebut tampak kumuh dan hanya meninggalkan gang – gang kecil sebagai jalan utama.
Baca juga ya :
- Pulau Kodok, Primadona Terbaru dari Kota Bahari
- Keindahan Bendungan Kamijoro Pajangan Bantul yang Instagramable Banget!
Alasan Pulau Migingo di Perebutkan Oleh Uganda dan Kenya
Mungkin akan muncul pertanyaan, mengapa pulau yang memiliki jumlah populasi yang padat dengan tingkat kemiskinan yang tinggi diperebutkan oleh negara yang ada disekitarnya?
Menurut informasi yang didapat bahwa Pulau Migingo merupakan salah satu penghasil Ikan Nile Perch yang merupakan ikan yang banyak dikonsumsi oleh Masyarakat Afrika, sehingga tak heran bahwa negara – negara disekitarnya memperebutkan Pulau Migingo.
Awal perseteruan dari kedua negara yang memperebutkan Pulau Migingo dimulai ketika Uganda mengeluarkan surat izin bagi nelayan di wilayah Danau Victoria untuk menangkap ikan di Danau tersebut, dan ketika terdapat nelayan yang tidak memiliki izin untuk mengambil ikan akan langsung dipenjara oleh pemerintah Uganda.
Kebijakan tersebut direspon negative oleh Kenya dengan mengklaim seluruh pulau adalah miliknya. Uganda tidak tinggal diam dan langsung mengirimkan Angkatan lautnya ke Pulau Migingo.
Perseteruan antara Uganda dan Kenya terkait Pulau Migingo berakhir dengan kesepakatan untuk membagi wilayah tersebut pada tahun 2009.
Ikan Nile Perch merupakan ikan air tawar yang banyak ditemui di wilayah Afrika. Berat ikan terbesar yang pernah ditemukan di Danau Victoria mempunyai panjang 2 meter dan berat 200 kg.
Selain dikonsumsi oleh masyarakat Afrika sendiri, ternyata Ikan Nile Perch ini menjadi salah satu komoditas yang di ekpor ke Uni Eropa.
Fasilitas yang Tersedia dan Alasan Penduduknya Untuk Menetap di Pulau Migingo
Walaupun Pulau Migingo memiliki luas wilayah yang kecil, namun ternyata pulau tersebut memiliki berbagai fasilitas seperti bar, salon kencantikan, apotek, beberapa hotel, dan juga rumah bordil.
Sekitar 200 meter dari Pulau Migingo ternyata terdapat pulau lain yang lebih luas bernama Pulau Usingo, namun hal yang menariknya adalah para penduduk dari Pulau Migingo tidak ada yang mau berpindah kepulau tersebut karena terdapat legenda mistis yang menghiasi Pulau Usingo tersebut, belum lagi terdapat bajak laut yang membuatnya menjadi lebih tidak nyaman untuk ditinggali.
Menurut sejarahnya, Pulau Migingo ini mulai berkembang ketika terdapat dua nelayan Kenya, yaitu Dalmas Tembo dan George Kibebe datang kepualu tersebut dan menjadi penduduk pertama di Pulau Migingo.
Kedua nelayan asal Kenya tersebut mengaku tinggal di Pulau Migingo sejak tahun 1991, dan pada saat itu Pulau Migingo masih dipenuhi oleh rumput liar dan juga burung serta ular.
Pulau tersebut makin pada karena kekayaan alamnya yang berupa ikan dan salah satu ikan yang menjadi primadona dari Pulau Migingo tersebut adalah Nile Perch.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.