Tapi Ingat Pulang

Tari Adat

Makna & Sejarah Tari Suanggi

Tari Suanggi dari Papua Barat

Tari Suanggi dari Papua Barat – photo credit: rappler.com

Makna dan Sejarah Tari Suanggi – Tari Suanggi adalah tari tradisional yang berasal dari Papua Barat. Papua dikenal sebagai daerah yang masih kental dengan kepercayaan magis seperti roh jahat yang akan mencelakakan masyarakat apabila tidak dilenyapkan.

Tak terkecuali dengan Papua Barat. Tari Suanggi adalah tarian yang menggambarkan kepercayaan magis masyarakat Papua Barat.

Selain Tari Suanggi, Papua Barat juga memiliki beberapa tari tradisional sebagai bentuk kekayaan budayanya, seperti Tari Musyoh, Tari Sajojo, Tari Selamat Datang, Tari Yospan dan Tari Perang.

Baca juga ya:

  • Kenalan dengan Tari Maena dari Nias, Sumatera Utara  ini yuk!
  • Cari tahu makna dan sejarah Tari Beskalan dari Kabupaten Malang ini yuk!

Tetapi dalam ulasan kali ini, kita tidak akan membahas berbagai tari tradisional yang  dimiliki Papua Barat tersebut. Kita hanya hanya akan mengulas Tari Suanggi, termasuk makna dan sejarahnya. Yuk, simak terus ya!

Makna Tari Suanggi

Tari Suanggi dari Papua Barat

Tari Suanggi – photo credit: myindonesiann.blogspot.com

Hampir sama dengan Tari Musyoh yang berasal dari Papua Barat juga, Tari Suanggi juga kental dengan nuansa sakral dan magis, serta digunakan untuk mengusir roh jahat. Tetapi perbedaannya, Tari Musyoh dilakukan untuk mengusir roh yang meninggal secara tragis sedangkan Tari Suanggi dilakukan untuk mengusir roh yang masih memiliki janji yang belum ditepati.

Tari Suanggi mengisahkan seorang suami yang ditinggal mati istrinya secara tidak wajar. Biasanya, menjadi korban jejadian atau yang disebut dengan angi-angi oleh masyarakat lokal Papua Barat.

Apabila diperhatikan dengan seksama, setiap gerakan dari Tari Suanggi ini bukan seperti gerakan tarian pada umumnya. Tetapi, lebih menyerupai aktivitas seorang dukun yang hendak menyembuhkan penyakit tertentu.

Tari Suanggi biasanya dilakukan oleh 16 penari laki-laki dan 2 penari perempuan dengan menggunakan pakaian adat khas Papua Barat. Tari Suanggi ini hanya ditampilkan ketika ada warga setempat yang meninggal secara tidak wajar dan merasuki orang lain. Oleh karenanya, Tari Suanggi ini tidak dapat kamu saksikan dengan mudah karena tidak ditampilkan pada pentas budaya atau acara umum lainnya.

Sejarah Tari Suanggi

Tari Suanggi dari Papua Barat

Tari Suanggi – photo credit: berbol.co.id

Dari sekian banyak warisan budaya Indonesia, masih sangat sedikit catatan mengenai Tari Suanggi dari Papua Barat ini. Menurut beberapa literatur, Tari Suanggi adalah bentuk ekspresi masyarakat Papua Barat terhadap kekentalan nuansa magis yang ada di daerah tersebut.

Beberapa tarian di Papua Barat cenderung berawal dari gerakan dalam upacara adat atau ritual masyarakat setempat. Seperti Tari Perang untuk membakar semangat prajurit yang akan pergi berperang atau Tarian Dukun untuk mengusir penyakit.

Dalam kepercayaan masyarakat setempat, Suanggi adalah sebutan untuk orang yang meninggal karena masih memiliki janji yang belum ditepati, sehingga belum mendapat kenyamanan di alam baka.

Arwah dari orang tersebut tidak akan tenang, bahkan bergentayangan di dunia. Menurut kepercayaan masyarakat Papua Barat, bahkan arwah orang yang masih memiliki janji ini dapat merasuki orang lain dan membuatnya berada dalam bahaya yang mengancam nyawa. Sehingga kemudian, arwah ini disebut juga dengan roh jahat atau kapes.

Salah satu media yang bisa membuat roh jahat ini merasuki tubuh seseorang adalah sisa makanan yang tidak dihabiskan. Selain itu, roh jahat ini juga dipercaya akan merasuki seseorang yang makan sendirian di hutan.

Perempuan yang meninggal karena melahirkan anaknya merupakan salah satu kriteria arwah yang akan menjadi kapes atau roh jahat yang kemudian menjelma sebagai Suanggi. Masyarakat di Papua Barat menyebut arwah perempuan yang  meninggal karena melahirkan ini dalam beberapa istilah, yaitu kapes fane dan kapes mapo. Tetapi, pada dasarnya istilah tersebut berarti roh jahat.

Menurut cerita-cerita yang berkembang di tengah masyarakat Papua, roh-roh jahat ini bisa digunakan untuk mencelakakan orang lain yang tidak disenangi. Sebab, roh jahat ini bisa membuat orang yang dirasukinya menjadi sakit, kurus, kemudian meninggal.

Baca juga ya:

Apabila telah jatuh korban seperti ini, para tetua adat akan melakukan ritual tertentu untuk mencari tahu siapa si perempuan suanggi ini. Setelah berhasil diketahui, perempuan tersebut akan dibunuh, entah dipukul atau dipaksa minum racun akar tuba.

Kemudian, perutnya akan dibedah untuk melihat apakah ada keanehan dalam perutnya. Konon, apabila perempuan tersebut memang Suanggi, ia akan memiliki dua empedu. Kepercayaan ini masih sangat eksis dan dipercaya oleh masyarakat setempat.

***

Itulah tadi ulasan tentang makna dan sejarah Tari Suanggi dari Papua Barat. Kita bisa melihat betapa kental kepercayaan masyarakat Papua Barat terhadap hal-hal yang bersifat magis. Masyarakat Papua Barat melestarikan kekayaan budayanya secara turun-temurun sehingga dapat dikenali sebagai identitas budaya.

Leave a Reply