Tapi Ingat Pulang

Tari Adat

Tari Adat Baluse, Tari Tradisional yang Sarat akan Makna Sejarah

Tari Adat Baluse

Gerakan Tari Adat Baluse - Foto: catatanrelis.blogspot.com

Tari Adat Baluse – Tari Adat Baluse merupakan tarian tradisional yang berasal salah satu provinsi terbesar di Indonesia yaitu Sumatera Utara, lebih tepatnya dari Nias Selatan. Tarian ini juga biasa disebut sebagai Tari Fataele. Tari Adat Baluse tergolong dalam jenis tari perang yang biasanya dipertunjukkan untuk menyambut tamu penting atau wisatawan asing. Baca juga Tari Adat Tradisional Sumatera Utara yang lainnya.

Tari Adat

Makna Sejarah Tari Adat Baluse – Foto: indonesia.go.id

Tari tradisional ini menjadi sangat menarik karena menyimpan sejarah dalam asal-usul terciptanya dan makna yang tersurat dalam gerakan maupun properti yang digunakan. Kali ini, kita akan membahas makna sejarah tari yang  berasal dari Nias Selatan ini. Mari kita baca ulasan selengkapnya.

Asal Tari Adat Baluse

Tari Adat Baluse, Tari Tradisional yang Sarat akan Makna Sejarah 2

Asal Tari Adat Baluse – Foto: catatanrelis.blogspot.com

Baluse dalam Bahasa Nias mempunyai arti ‘perisai’. Terciptanya tarian ini, menurut sejarah, sebagai simbol dari gagalnya prajurit-prajurit di medan perang dan perwujudan tradisi serta kebiasaan masyarakat Nias pada jaman dahulu. Pada masa itu, setiap desa memiliki seorang pemimpin yang disebut dengan raja.

Perebutan kekuasaan atau sengketa sudah menjadi tradisi dan kebiasaannya. Sehingga, sudah sangat sering apabila terjadi perang antar desa atau kampung. Untuk memenangkan peperangan, seorang raja biasanya mengumpulkan para lelaki untuk menjadi tentara perang. Kemudian mereka dibeli alat-alat perang seperti perisai dan tombak atau parang tajam.

Dari tradisi dan kebiasaan inilah kemudian tercipta suatu tari yang bernama Tari Adat Baluse atau Tari Perang. Melalui tarian ini, diharapkan dapat menumbuhkan rasa semangat dan jiwa kesatria pemuda Nias sekarang ini. Meskipun tidak dalam peperangan, namun semangat dalam menggapai cita-citanya.

Ketika Anda mengunjungi Nias, mungkin Anda juga ingin mencoba datang ke Tempat Wisata di Gunungsitoli Nias serta mencicipi Kuliner dan Makanan Khas Gunungsitoli Nias

Gerakan Tari Adat Baluse

Tari Adat Baluse, Tari Tradisional yang Sarat akan Makna Sejarah 3

Gerakan Tari Adat Baluse – Foto: catatanrelis.blogspot.com

Tari tradisional ini ditarikan oleh sekumpulan laki-laki gagah dan perkasa yang mencerminkan seorang prajurit perang. Tarian ini memiliki gerakan yang menonjolkan sikap kegagahan dan keberanian, menggambarkan seolah-olah sang penari sedang bertarung di medan perang.

Tari Adat Baluse dipimpin oleh seorang komando selayaknya pemimpin dalam perang. Komando tari kemudian akan memberikan tanda atau aba-aba kepada anggota penari lainnya untuk membuat sebuah formasi yang terdiri dari empat baris. Sang komando berada di posisi terdepan berhadapan dengan sang penari.

Gerakannya dimulai dengan gerakan kaki yang maju mundur sembari menghentakkanya ke tanah diiringi dengan meneriakkan kata-kata penyemangat. Hal ini dilakukan untuk membangun semangat seolah-olah sedang dalam perang yang nyata. Seiring dengan gerakan kaki yang menghentak tanah, alunan musik mengiringi sekaligus mengayunkan perisai serta tombak atau parang secara berirama.

Baca juga ya artikel terkait:

Makna dari gerakan tersebut menunjukkan kesiapan pasukan maju tanpa gentar dengan mengayunkan parang serta mundur dengan melindungi diri dengan perisai apabila musuh menyerang. Selain membentuk formasi berbaris, gerakannya juga membentuk formasi melingkar yang bertujuan untuk mengepung musuh. Tarian ini diakhiri dengan melompat tinggi ke udara setinggi 2 meter.

Properti Tari Adat Baluse yang Digunakan

Alat Tari Adat Baluse 

Tari Adat Baluse, Tari Tradisional yang Sarat akan Makna Sejarah 4

Alat Tari Adat Baluse – Foto: pesonaindo.com

Tarian ini menggunakan baluse ba toho dan balegawari. Baluse ba toho merupakan Bahasa Nias yang artinya baluse adalah perisai dan toho adalah tombak. Baluse ba toho yang digunakan terbuat dari batang kayu yang diukir dengan sedemikian rupa sehingga menghasilkan bentuk seperti daun pisang dan ukiran yang khas dan diwarnai dengan warna tanah cokelat kehitaman. Ukiran khas ini memiliki sebutan aweta. Perisai ini memiliki panjang hampir 2 meter dan berfungsi sebagai alat perlindungan diri atau menangkis serangan lawan.

Sedangkan balegawari dalam Bahasa Nias berarti parang. Parang ini sangat tajam dan memiliki fungsi untuk menyerang lawan musuh. Balegawari ini memiliki sarung kayu khas yang diukir untuk menunjukkan ciri khas tradisi Nias Selatan.

Kostum Tari Adat Baluse

Tari Adat Baluse, Tari Tradisional yang Sarat akan Makna Sejarah 5

Kostum Tari Adat Baluse – Foto: sisteminformasipulaunias.wordpress.com

Kostum atau busana yang digunakan penari dalam Tari Adat Baluse didominasi oleh warna hitam, kuning, dan merah serta dilengkapi dengan topi perang atau mahkota. Tari ini juga mengenakan jenis kostum rompi atau busana tanpa lengan yang menggambarkan prajurit perang.

Busana yang biasanya dikenakan dalam Tari Adat Baluse cenderung sederhana dan seadanya. Hal ini menunjukkan bahwa prajurit yang berperang adalah dari kalangan rakyat biasa.

Kunjungi juga artikel terkait dibawah ini:

Sumber: id.wikipedia.org, nias-indo.blogspot.com

Leave a Reply