Tapi Ingat Pulang

Budaya, Tari Adat

Makna dan Sejarah Tari Arjuna Wiwaha

Tari Arjuna Wiwaha

Tari Arjuna Wiwaha

Makna dan Sejarah Tari Arjuna Wiwaha –  Ketika berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tidak lengkap rasanya jika tidak menyaksikan pertunjukan kesenian tari tradisional yang telah menjadi ciri khas kota pelajar ini. Salah satu seni tari yang sering ditampilkan di Keraton Yogyakarta adalah Tari Arjuna Wiwaha.

Seni tari ini biasanya didampingi juga oleh jenis tari khas Yogyakarta lainnya seperti Tari Golek Ayun Ayun dan Tari Srikandi Suradewati. Tarian yang dibawakan oleh penari laki-laki ini memiliki makna dan sejarah yang unik mengenai tokoh pewayangan Arjuna Wiwaha.

Berikut kami sampaikan informasi mengenai makna dan sejarah Tari Arjuna Wiwaha.

Arjuna yang Bertapa di Indrakila

arjuna

Tari Arjuna Wihaha Foto: instagram.com/suryakiranaofficial/

Tari Arjuna Wihaha merupakan suatu tarian yang menggambarkan tokoh Arjuna yang sedang bertapa di Indrakila. Pada masa pertapaannya, Arjuna banyak mengalami cobaan dan godaan yang bertujuan untuk menggagalkan pertapaannya itu.

Dewa Indra mengirim tujuh bidadari untuk menggoda Arjuna namun karena keteguhan hatinya yang sangat kuat, Arjuna tidak tergoda olehnya dan dapat melanjutkan pertapaannya. Dewa Indra pun lalu menyamar menjadi seorang Brahmana tua yang datang dan menghampiri Arjuna.

Baca Juga ya :

Arjuna dan Dewa Indra kemudian berdiskusi soal filosofi kehidupan dan agama kemudian Dewa Indra menyatakan jati dirinya dan pergi meninggalkan Arjuna yang telah berhasil dalam mempertahankan pertapaannya.

arjuna4

Makna Tari Arjuna Wihaha Foto: instagram.com/h.art.a/

Setelah pertemuannya dengan Dewa Indra, datanglah seekor babi hutan yang datang menghampiri Arjuna dan mengamuk sehingga Arjuna memanahnya. Namun pada saat yang bersamaan terdapat seorang pemburu tua yang datang dan juga memanah babi hutan tersebut. Pemburu tua itu adalah Dewa Siwa.

Setelah semua kejadian tersebut, Arjuna diperintahkan oleh para dewa untuk membunuh raksasa yang bernama Niwatakawaca yang telah mengacaukan kahyangan. Dengan gagah beraninya, Arjuna berhasil dalam misi tersebut dengan menebas ujung lidah Niwatakawaca.

Hal tersebut memiliki makna bahwa Arjuna telah membuang keangkuhan dan kesombongan yang bersumber dari fikiran dan ucapan. Arjuna akhirnya diberikan imbalan yakni dapat menikahi ketujuh bidadari yang pernah menganggu pertapaannya tersebut.

Busana Adat yang Dipakai Sang Penari Mencerminkan Arjuna yang Tampan dan Gagah Berani

arjuna3

Busana Adat Tari Arjuna Wihaha Foto: instagram.com/raja_tarub/

Busana yang digunakan oleh penari mencerminkan Tokoh Arjuna yang tampan dan perkasa. Penari laki-laki bertelanjang dada yang dihiasi oleh selendang merah muda yang memiliki motif batik khas berwarna putih dan kuning emas.

Memadankan balutan selendang merah dengan bawahan kain batik putih menjadi pemandangan yang sangat serasi. Aksesoris seperti mahkota merak bersayap merah muda, gelang lengan, dan kalung emas sangat melengkapi penampilan sang penari.

arjuna2

Gerakan Tari Arjuna Wihaha Foto: instagram.com/suryakiranaofficial/

Gerakan Tari Arjuna Wihaha dimulai dengan Arjuna yang sedang duduk bertapa dan datangnya penari wanita yang berperan sebagai tujuh bidadari yang menari mendekati sang Arjuna. Arjuna tidak beranjak dari tempat duduknya sampai bidadari pergi. Arjuna memulai tariannya ketika datang makhluk raksasa dengan gerakan yang mantap dalam melawan raksasa tersebut.

Gerak tari dari setiap penari yang terlibat mengikuti alur cerita berikut:

  • Adanya godaan dari tujuh bidadari;
  • Arjuna perbantahan dengan sang Reshi Padya
  • Arjuna memanah dan membunuh babi;
  • Arjuna berperang melawan pemburu yang datang untuk membunuh babi;
  • Arjuna belajar gerakan tari;
  • Arjuna menebas ujung lidah Niwatakawaca;
  • Arjuna mendapat senjata Pasopati dan;
  • Arjuna menikahi dengan Dewi Supraba.

Keseluruhan alur cerita pada Tari Arjuna Wiwaha menggambarkan bahwa Arjuna telah mampu mengendalikan nafsu-nafsunya, baik yang bersumber dari rohani maupun jasmani.

Jika kalian memiliki kesempatan untuk berkunjung ke kota Yogyakarta maka jangan lewatkan untuk mengunjungi Keraton Yogyakarta untuk menyaksikan langsung tarian ini. Kalian dapat menyaksikan pertunjukan seni tari ini setiap hari Minggu di Pendapa Sri Manganti, Keraton Yogyakarta, pertunjukan dimulai pada pukul 10.00 sampai 12.00 WIB.

Selain menyaksikan tari Arjuna Wiwaha, kalian juga akan dapat menyaksikan sekaligus dua tarian tradisional lainnya yaitu Tari Golek Ayun Ayun dan Tari Srikandi Suradewati.

 

Leave a Reply