Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah provinsi yang didominasi oleh kepulauan. Nusa Tenggara Timur mempunyai destinasi wisata seperti di Betun Malaka, rumah adat, dan baju adat yang unik Flobamora adalah singkatan dari 3 pulau yang terkenal di Nusa Tenggara Timur yaitu Flores, Sumba, dan Timor bagian barat, selain 3 pulau yang terkenal ini, Nusa Tenggara Timur juga mempunyai puluhan pulau lainnya.
Letak geografis Nusa Tenggara Timur mengakibatkan banyak pulau sehingga mempengaruhi kebudayaan di Nusa Tenggara Timur. Tari adalah jenis kesenian yang melekat di sejarah kebudayaan suku-suku di Indonesia, begitu juga di Nusa Tenggara Timur.
Artikel ini menyajikan sejumlah tarian dari Nusa Tenggara Timur. Banyak suku bangsa di Nusa Tenggara Timur yang masing-masing mempunyai tarian khas. Yuk simak apa saja tariannya!
1. Tari Bolelebo
Bolelebo adalah salah satu lagu dari Nusa Tenggara Timur. Lagu bolelebo menceritakan tentang kecintaan penduduknya kepada tanah airnya dan sebagai ungkapan kerinduan orang-orang Timur kepada kampung halamannya saat merantau.
Bolelebo tidak hanya lagu saja, melainkan ada dalam bentuk tariannya. Tari bolelebo ditarikan sebagai tarian selamat datang untuk menyambut tamu.
Penari dari tari bolelebo adalah laki-laki dan perempuan serta mengenakan baju adat Suku Rote.
2. Tari Caci
Tari caci adalah tarian perang dan permainan rakyat. Tari adat tradisional Nusa Tenggara Timur asal Flores ini melibatkan 2 penari laki-laki, 1 penari membawa cambuk sebagai penyerang yang disebut paki dan penari lainnya menahan cambuk dengan sebuah tameng yang disebut ta’ang.
Tari caci melibatkan 2 kelompok, yaitu kelompok tuan rumah yang disebut ata one dan kelompok desa lain yang disebut ata pe’ang.
Penari dari 2 kelompok ini bergantian menarikan sebagai penyerang dan yang menangkis cambuk. Penyerang tidak hanya menari, melainkan membaca pantun dan bernyanyi.
Orang yang menari sebagai penangkis sangat mungkin terluka. Cambukan dari penyerang yang mengenai mata penangkis, maka dianggap kalah. Tari caci dimainkan saat musim panen dan tahun baru.
3. Tari Gawi
Tari adat tradisional Nusa Tenggara Timur selanjutnya adalah tari gawi yang merupakan salah satu dari ragam tari tradisional ende lio.
Tari gawi mempunyai arti ga, segan dan wi, menarik sehingga dapat diartikan menjadi penyatuan diri. Penari tari gawi ini menarikan saling bergandengan tangan dengan formasi lingkaran.
Tari gawi menggambarkan persatuan, kebersamaan, dan persaudaraan. Tari gawi ditarikan massal oleh laki-laki dan perempuan yang berkeliling melingkar di tugu busu.
Kelompok penari laki-laki berada di lingkaran luar dan kelompok penari perempuan berada di lingkaran dalam.
Gerakan tari wawi sederhana yang dipimpin oleh seseorang yang disebut Eko wawi dengan tugasnya melantunkan syair dan seorang yang disebut Ulu dengan tugasnya memimpin dalam barisan penari.
4. Tari Ja’i
Tari ja’i adalah seuah tarian yang berasal dari suku Ngada, Kabupaten Ngada, Pulau Flores juga termasuk tari adat tradisional dari Nusa Tenggara Timur.
Tari ja’i termasuk dari bagian ritus Sa’o Ngaza yaitu upacara untuk mengucapkan rasa syukur dan kegembiraan.
Tari ja’i merupakan tarian massal sehingga keindahan dan daya tarik tariannya berasal dari keseragaman dan energi para penarinya. Tari ja’i digelar di tengah kampung dengan diiringi 5 gong dan 3 tambur.
5. Tari Kataga
Tari Kataga merupakan salah satu dari tari adat tradisional dari Nusa Tenggara Timur yang berasal dari Sumba.
Tari kataga adalah tari perang yang sudah ada sejak zaman megalitikum karena di Anakalang, sering terjadi perang antarmarga. Membawa pulang kepala musuh untung digantung di uma adung adalah tradisi bagi pemenang.
Kemenangan dirayakan dengan tarian yang gerakannya berupa berperang, memotong, menangkis, dan menghindar.
Tradisi berperang sekarang sudah hilang, namun gerakan tarian ini diadaptasi dan dijadikan tarian. Dinamakan kataga karena berasal dari katagahu yang artinya memenggal kepala.
Tari kataga dibawakan dengan penuh energi karena sebagai tarian perang. Para penarinya menarikan sambil teriak penuh semangat. Properti tari kataga berupa parang dan tameng. Tari kataga ditarikan saat ada upacara adat dan penyambutan tamu.
6. Tari Lego-lego
Tari adat tradisional dari Nusa Tenggara Timur yang terakhir adalah tari lego-lego yang berasal dari Pulau Alor.
Tari lego-lego diciptakan untuk mengingatkan kita akan pentingnya persatuan untuk membangun kampung dan negeri. Hampir di semua acara di Pulau Alor di dapati tari lego-lego.
Pulau Alor didiami oleh berbagai suku jadi, banyak variasi gaya tarian dan nyanyiannya, namun formasinya tetap sama yaitu melingkar, yang membedakan dari semuanya adalah nyanyiannya.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.