Tapi Ingat Pulang

Air Terjun, Alam, Budaya, Daftar Wisata, Desa Wisata, Gunung, Rumah Adat

6 Tempat Wisata di Mamasa, Sulawesi Barat

Buntu Liarra', Negeri di Atas Awan di Kabupaten Mamasa

Buntu Liarra', Negeri di Atas Awan - photo credit: festivaljalanjalan.com

Mamasa adalah sebuah kabupaten yang berada di Provinsi Sulawesi Barat. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota Mamasa. Kabupaten Mamasa memiliki 17 Kecamatan dan 123 kelurahan/desa yang kaya akan potensi surga wisata, baik wisata alam maupun wisata adat kebudayan.

Secara geografis, Mamasa berada di lembah dengan barisan pegunungan yang mengelilinya, sehingga udaranya sejuk. Pagi hari di Mamasa kadang berkabut. Lekuk-lekuk kehijauan sejauh mata memandang dengan paduan menara gereja membuat Mamasa terlihat seperti pedesaan di Swiss.

Baca juga ya:

Untuk mengunjungi Mamasa, kamu bisa menempuh jalur darat dari Mamuju atau Makasar. Dari Mamuju ke Mamasa terpisah sejauh 286 km atau sekitar 7 – 8 jam perjalanan. Sedangkan dari Makassar ke Mamasa, jarak yang harus kamu tempuh adalah 340 km. Tetapi, bisa jadi perjalan kamu akan lebih cepat karena akses jalannya bagus.

Kabupaten yang dikukuhkan sebagai destinasi wisata di Sulawesi Barat oleh pemerintah provinsi ini memiliki topografi alam yang sungguh indah. Oleh karenanya, Mamasa tercatat memiliki puluhan objek wisata yang dapat kamu kunjungi. Nah, di antara puluhan tersebut, berikut ini adalah 6 tempat wisata di Mamasa yang menjadi destinasi utama disana.

Pemandian Air Panas Rante Katoang

Pemandian Air Panas Rante Katoang di Kabupaten Mamasa

Pemandian Air Panas Rante Katoang: photo credit: akurat.co

Wisata pemandian air panas sangat cocok untuk kamu yang sedang penat dan ingin istirahat sejenak dari pekerjaanmu yang mungkin melelahkan. Beristirahat sejenak di Pemandian Air Panas Rante Katoang perlu kamu pertimbangkan nih.

Pemandian air panas yang terletak di Dusun Rantekatan, Desa Osango, Kecamatan Mamasa ini tidak hanya menawarkan kolam air panas yang dapat merelaksasi tubuh kamu dari rasa lelah saja.

Melainkan, di pemandian air panas Rante Katoang ini kamu bisa merasakan sensasi kesejukan berendam dengan disuguhi lanskap panorama alam yang indah luar biasa. Hal ini karena lokasi pemandian air panas ini berada di atas bukit dan dikelilingi oleh rerimbunan pepohonan hijau yang segar.

Uniknya, air panas Rante Katoang ini bersumber dari bebatuan pegunungan. Dengan kejernihan airnya yang bersuhu hangat, percaya deh, kamu bakal betah berendam berlama-lama disini. Kamu akan dimanjakan dengan sensasi berendam air panas sambil menikmati kesejukan dan keindahan panorama alam yang disuguhkan.

Air Terjun Liawan

Air Terjun Liawan di Kabupaten Mamasa

Air Terjun Liawan – photo credit: makassar.tribunnews.com

Air Terjun Liawan merupakan destinasi wisata yang relatif baru di Kabupaten Mamasa. Tetapi, meskipun begitu, destinasi wisata ini telah menjadi primadona baru yang ramai dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.

Air Terjun yang terletak di Desa Liawan, Kecamatan Sumarorong ini menawarkan nuansa alami dan keasrian air terjun yang memiliki 7 undakan dengan ketinggian 350 meter.

Untuk datang ke lokasi air terjun ini, kamu harus menempuh jarak sejauh 34 km atau sekitar 1 jam dari Kota Mamasa. Sesampainya di lokasi wisata, kamu harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sejauh 200 km menyusuri pematang sawah dan menyeberangi sungai.

Sejuknya udara pegunungan akan menyambut kamu ketika berjalan kaki menuju lokasi air terjun. Dari kejauhan, kamu dapat melihat aliran air berwarna putih di sekitar hijaunya pepohonan. Juga mendengar suara debuaran air yang jatuh dari ketinggian.

Setibanya kamu di muka air terjun, percikan-percikan air yang membentur kolam dan bebatuan akan memberikan nuansa segar untuk menyambut kedatanganmu.

Selesai menikmati kesegaran air terjun, kamu dan teman-teman atau keluarga bisa menikmati suasana dan menghabiskan waktu bersama dengan duduk bersantai di bangunan-bangunan seperti gazebo yang ada di sekitar lokasi air terjun.

Apabila ingin bermalam di sini, kamu bisa bermalam di penginapan atau bungalow yang telah disediakan di lokasi. Harganya berkisar Rp. 150.000-an per malam. Sedangkan untuk memasuki lokasi air terjun, kamu hanya perlu membayar Rp. 7000 saja. Wisata yang murah meriah, bukan?

Buntu Liarra’, “Negeri di Atas Awan”

Buntu Liarra', Negeri di Atas Awan di Kabupaten Mamasa

Buntu Liarra’, Negeri di Atas Awan – photo credit: festivaljalanjalan.com

Mamasa memiliki beberapa pegunungan yang menyimpan keindahan yang luar biasa menakjubkan. Salah satunya adalah kawasan puncak Buntu Liarra’ yang terletak di Desa Talimbung, Kecamatan Tanduk Kalua.

Objek wisata Buntu Liarra’ ini menjadi andalan utama sekaligus primadona wisata di Kabupaten Mamasa. Buntu Liarra’ juga mendapatkan julukan sebagai Negeri di Atas Awan.

Julukan tersebut diberikan karena ketika berkunjung kesini kamu akan disuguhi pemandangan alam yang menakjubkan dengan gumpalan awan putih yang berarak dan terlihat dari puncak gunung.

Untuk merasakan sensasi Negeri di Atas Awan ini, kamu harus menempuh perjalanan dengan kendaraan roda dua sejauh 11 km dari Kota Mamasa menuju Desa Balla Peu, Kecamatan Balla yang merupakan titik awal pendakian ke puncak Buntu Liarra’.

Dari desa Balla Peu ini, kamu akan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki selama kurang lebih 30 menit. Sesampainya di puncak Buntu Liarra’, kamu akan langsung disambut dengan keindahan alam, suasana sejuk khas pegunungan, dan gumpalan awan yang mengelilinya.

Untuk menikmati pemandangan arak-arak awan yang mengelilingi Buntu Liarra’, kamu harus sampai di lokasi ini sebelum pukul 10 pagi waktu setempat, karena arakan awan hanya bisa kamu saksikan mulai pukul 5 – 9 pagi dan 3 – 4 sore.

Jangan lupa datang dengan pakaian tebal agar tidak kedinginan ya!

Gunung Mambulilling

Tondok Bakaru, Surga di Kaki Gunung Mambuililling, Kabupaten Mamasa

Tondok Bakaru, Surga di Kaki Gunung Mambulilling – photo credit: liputan6.com

Bercerita tentang keindahan potensi wisata di Mamasa memang seperti tak akan ada habisnya. Selain kaya akan adat istiadat dan budayanya yang unik, Mamasa juga menyimpan sejumlah keindahan alam yang super menakjubkan.

Gunung Mambulilling adalah objek wisata alam di Mamasa yang wajib kamu kunjungi. Gunung ini terletak di sebelah timur Kota Mamasa dan merupakan salah satu gunung tertinggi yang dimiliki oleh daerah ini dengan ketinggian 2741 mdpl.

Baca juga ya:

Seperti namanya, Gunung Mambulilling berada di Desa Mambulilling, Kecamatan Mamasa. Jaraknya terpisah sejauh 77 km atau dapat ditempuh dalam 2,5 jam dari Kota Mamasa.

Gunung Mambulilling menawarkan banyak daya tarik yang memikat wisatawan. Di bawah kaki gunung ini misalnya, terdapat sebuah surga kecil yang bernama Tondok Bakaru.

Tondok Bakaru adalah sebuah perkampungan tepat di kaki Gunung Mambulilling yang menyimpan keindahan panorama alam yang menakjubkan.

Di antaranya adalah hamparan perbukitan yang mengelilingi hijaunya hamparan sawah. Serta, ditambah dengan perpaduan dengan perkampungan tradisional menjadikan desa di kaki gunung ini menjadi amat mempesona siapa saja yang datang kemari.

Udaranya yang sehat nan segar akan memanjakan paru-paru kamu. Terlebih bila kamu tinggal di kota metropolitan dengan kualitas udara yang buruk.

Apabila kalian menyusuri perkampungan ini, kamu akan menemukan pemandangan menarik taman-taman Anggrek di setiap rumah warga. Taman Anggrek ini diinisiasi oleh komunitas pemuda desa yang mereka namai sebagai Mamasa Orchid.

Tidak hanya itu saja, bagi kamu yang ingin merasakan sensasi dinginnya percikan air terjun di kawasan gunung, Gunung Mambulilling juga menyediakan Air Terjun Serambu yang terdapat salah satu lembahnya.

Perkampungan Tradisional Balla Peu

Perkampungan Tradisional Balla Peu di Kabupaten Mamasa

Perkampungan Tradisional Balla Peu – photo credit: rupasulbar.blogspot.com

Balla Peu adalah sebuah desa di Kecamatan Balla yang dikembangkan sebagai desa wisata oleh pemerintah daerah Mamasa.

Kamu bisa mengunjungi lebih dari 100 buah rumah tradisional yang masing-masing rumahnya memiliki lumbung padi di halaman depan rumah.

Perkampungan Tradisional Balla Peu ini dibangun berderet di atas bukit dengan ketinggian sekitar 1400 mdpl.

Perkampungan tradisional yang telah ditetapkan sebagai Desa Wisata ini bisa kamu kunjungi di Desa Balla Tumuka’, Kecamatan Balla, Mamasa. Untuk kemari, kamu harus menempuh jarak sejauh 15 km atau sekitar 35 menit dari Kota Mamasa.

Wisata Digital Kampung Natal

Kampung Wisata Digital Kampung Natal di Kabupaten Mamasa

Kampung Wisata Digital Kampung Natal – photo credit: jawaban.com

Wisata Digital Kampung Natal merupakan sebuah objek wisata baru di Kabupaten Mamasa yang dikembangkan oleh sejumlah pemuda desa di Desa Tondok Bakaru, Kecamatan Mamasa.

Wisata ini dibangun di area hutan pinus tiga tingkat seluas kurang lebih satu hektar. Area hutan pinus tersebut didesain sedemikian rupa sehingga pengunjung bisa menikmati suasana natal disana.

Ada banyak pernak pernik khas natal yang bisa kamu temui disini. Seperti pohon natal, perahu di atas gunung yang dihias dengan ribuan lampu warna warni, kandang domba dan berbagai komponen lain yang dihias sedemikian menarik sehingga kamu akan betah berlama-laam disini.

Kamu bisa berfoto atau sekedar mengobrol dengan teman atau keluarga di mini cottage yang disediakan disini.

***

Nah, itulah tadi ke-6 tempat wisata di Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat yang wajib kamu datangi ketika berada di Poso. Jangan lupa untuk tetap tidak membuang sampah sembarangan ketika kamu berwisata, agar kebersihan dan kelestariannya tetap terjaga.

 

Leave a Reply