Tari Adat Tradisional Sumatera Utara – Sumatera Utara adalah salah satu Provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia, dan juga memiliki kemajuan yang pesat di bidang ekonomi, dan juga pendidikan.
Selain memiliki banyak kemajuan yang pesat, masyarakat di Sumatera utara masih memelihara kebudayaan salah satunya adalah tarian.
Tarian di Sumatera Utara sangat beragam karena di Sumatera Utara terdapat banyak suku.
Berikut kami berikan informasi mengenai kebudayaan dari Sumatera Utara yaitu tarian tradisional yang sampai saat ini masih dipertahankan.
Terutama oleh masyarakat di Sumatera Utara dan terkadang sering dipertujukan dalam upacara adat.
1. Tari Piso Surit
Tari Adat Tradisional Sumatera Utara yang pertama adalah Tari Piso Surit (bahasa Indonesia: burung yang bernyanyi) yakni merupakan sebuah tarian tradisional dari Suku Batak Karo, dan biasa dipertunjukan saat ada tamu kehormatan.
Tarian Piso Surit ini bercerita tentang seorang gadis yang sedang menantikan kedatangan seorang kekasih, dan tarian ini menggambarkan sebuah kesedihan yang mendalam.
Tari Piso Surit biasanya ditampilkan secara berkelompok, yaitu pria dan juga wanita yang terdiri dari lima pasag atau bisa juga lebih.
Tarian ini diiringi musik tradisional, dan gerakannya diulang ulang , diantaranya gerakan kaki, menjinjit, gerakan naik turun, dan juga gerakan lainnya.
2. Tari Baluse
Selanjutnya Tari Adat Tradisional Sumatera Utara adalah Tari Baluse.
Tarian Baluse atau dikenal juga dengan tarian Fataele merupakan tarian Perang khas Suku Nias, dan saat ini dipertunjukan saat menyambut wisatawan dan tamu penting.
Tarian ini hanya dilakukan oleh pria yang kuat dan juga gagah, serta pria ini mengenakan pakaian perang dengan perpaduan warna merah dan juga kuning, kemudian ditambah dengan perisai baluse dan tombak sepanjang 2 meter.
Tarian ini dipimpin oleh seorang seperti komando ahli perang, kemudian pemimpin tersebut memberi aba aba kepada penari untuk membentuk formasi berjajar panjang yang terdiri dari empat jajar.
Posisi komando berada di depan berhadapan dengan penari, kemudian membentuk gerakan maju mundur sambil menghentakan kaki ke tanah sambil meneriakan kata kata semangat.
3. Tari Tatak Garo Garo
Tari Tatak Garo Garo merupakan tarian dari Phakpak Dairi yang mengisahkan kehidupan burung yang bebas terbang ke angkasa.
Biasanya tarian ini dipertunjukan saat panen tiba dan juga hasil panen yang berlimpah.
Tarian Tatak Garo Garo ini juga termasuk kedalam daftar Tari Adat Tradisional Sumatera Utara.
Tarian Tatak Garo Garo terdiri dari beberapa 5- 6 penari, dan para penari mengenakan pakaian berwarna hitam.
Kemudian mereka berjejer dan membentuk barisan, lalu mereka melakukan sebuah tarian seperti burung yang sedang terbang.
BACA JUGA Menikmati Pantai Sri Mersing, Pantai Cantik di Sumatera Utara
4. Tari Serampang Dua Belas
Tari Serampang Dua Belas merupakan tarian khas Deli Serdang yang sering dibawakan saat acara adat.
Tari Serampang Dua Belas berisi pesan untuk anak muda jika ingin membangun sebuah rumah tangga, mulai dari mencari jodoh sampai akhirnya memutuskan untuk membangun rumah tangga.
Tarian Serampang Dua Belas berisi 12 orang penari pria dan wanita, dan mereka mengenakan pakaian warna pink.
Diiringi musik rebana dan kecapi, para penari menggerakan badannya hingga 12 gerakan.
5. Tari Tor Tor
Tari Adat Tradisional Sumatera Utara selanjutnya ada Tari Tor Tor.
Tari ini merupakan tarian khas Batak Toba dan biasa dipertunjukan dalam acara perkawinan atau acara adat lainnya.
Tari tor tor ini sebagai media untuk menyampaikan batin baik kepada roh leluhur, maupun kepada orang yang dihormati (tamu tamu kehormatan).
Para penari tor tor biasanya menggunakan ulos, dan tarian ini diiringi dengan musik gondang.
Setelah musik gondang berbunyi, para penari mengatur tempat untuk menari, dan mereka siap untuk manortor (menari tor tor).
6. Tari Maena, Tari Adat Tradisional Sumatera Utara
Tarian Maena Foto: blogkulo.com
Tarian Maena merupakan tarian dari Nias, dan biasa dipertunjukan saat acara pernikahan.
Tarian Maena dimaksudkan untuk menyambut mempelai pria dan juga untuk memuji kecantikan mempelai wanita.
Sebelum tarian dimulai, ada orang yang membawakan pantun dan orang yang membawakan pantun disebut pantuno.
Pantun Maena biasanya berisi kegembiraan, dan juga doa untuk kedua mempelai.
BACA JUGA Mengenal Sejarah Dengan Berkunjung ke Museum Deli Serdang Sumatera Utara
Itu dia 6 Tari Adat Tradisional Sumatera Utara yang saat ini masih dipopulerkan oleh masyarakat Sumatera Utara baik dalam acara pernikahan atau acara lainnya.
Sudah seharusnya kita sebagai generasi muda Indonesia bangga dengan budaya sendiri dan turut melestarikannya.
Tujuanya adalah agar kelak generasi selanjutnya bisa melihat kebudayaan tradisional milik Indonesia.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.