Tari Adat Tradisional Jambi memiliki beragam makna dan gerakan serta asal usulny ayang tersebar dari berbagai wilayah kabupaten di Jambi. tarian adat Jambi ini menjadi salah satu tarian yang akan memperlihatkan bagaimana kehidupan masyarakat Suku Jambi ini menjalani kehidupan sehari-hari yang tercermin dalam sebuah tarian.
Suku di Jambi juga ada banyak, mulai dari suku melayu, suku kerinci dan suku lainnya yang juga ikut melahirkan dan mengembangkan berbagai macam tarian daerah. Nah, pada artikel ini akan kami memberikan beberapa contoh tarian suku jambi yang sampai sekarang masih bertahan dan sering dipentaskan.
Baca juga ya:
- daftar 25 Kuliner Khas Jambi Yang Bisa Kamu Cicipi
- inilah 12 Tempat Wisata Di Jambi Yang Bisa Kalian Kunjungi
1. Tari Inai
Tari Inai merupakan salah satu tari adat tradisional Jambi yang dapat digunakan untuk upacara pengantin dari masyarakat melayu. Berarti, Tari Adat Tradisional Jambi ini bukan hanya tersedia dijambi saja, melainkan di beberapa daerah melayu lainnya.
Bahkan, dulunya tari Inai bisa ditemukan di berbagai daerah Provinsi Kepulauan Riau. Tari Inai ini cukup beragam dan unik yang berasal dari beberapa daerah melayu.
Tari Inai pernah diusulkan untuk WBTB (Warisan Budaya Tak Benda) nasional yang terjadi di tahun 2017 silam. Di Jambi, tari Inai ini dibawakan oleh para penari pria dengan gerakan ala-ala silat.
Pada umumnya, pelaksanaan dari tari ini biasanya diadakan pada malam hari setelah Sholat Isya yang berhubungan dengan upacara pengantin.
2. Tari Sekapur Sirih
Tari Sekapur Sirih adalah suatu tari adat tradisional jambi dalam rangka untuk memberikan penghormatan buat para tamu.
Menurut sumber yang didapati, Tari Adat Tradisional Jambi ini diciptakan oleh seorang seniman ternama Jambi yang bernama Firdaus Chatap pada tahun 1962.
Seringkali, tari ini dibawakan oleh dua penari pria dan sembilan penari wanita. Adapun satu penari pria yang ditugaskan untuk membawa payung. Properti yang digunakan biasanya, yaitu keris, payung dan cerano yang berisikan daun sirih.
Sedangkan untuk para penari akan mengenakan pakaian adat yang dimiliki oleh Jambi. Tarian ini memberikan makna bahwa mereka akan menyambut dengan penuh kasih sayang pada para tamu mereka. Tari adat tradisional Jambi ini sudah menjadi sebuah tarian yang cukup dikenal oleh banyak warga masyarakat yang ada di Malaysia.
3. Tari Rentak Besapih
Tari Rentak Besapih merupakan salah satu tarian yang berkaitan dengan sejarah dari Jambi. Tari ini akan menyajikan rentak step atau langkah yang berasal dari beberapa etnis hingga menjadi suatu kesatuan yang utuh.
Bahkan, tari ini akan memperlihatkan nuansa yang keakraban serta saling menolong dan kerjasama. Pada umumnya tari yang satu ini akan memperlihatkan 8 hingga 10 penari, dan sudah dilengkapi dengan pakaian adat Jambi Melayu.
Tari Rentak Besapih hadir secara turun-temurun, dan seringkali digunakan untuk memeriahkan sebuah pesta rakyat. Namun, pada saat ini Rentak Besapih menjadi suatu tari yang jarang untuk dilihat.
4. Tari Kubu, Tari Adat Tradisional Jambi
Tari Kubu merupakan salah satu tari adat tradisional Jambi yang diikuti oleh 10 orang, dimana terdiri atas 5 pria/wanita. Pakaian yang akan digunakan berupa pakaian adat suku Kubu.
Suku tersebut adalah salah satu suku yang dikenal sebagai upacara untuk menyembuhkan dan mengusir roh jahat dari dalam tubuh manusia. Nah, didalam tarian ini akan terlihat bagaimana tentang seseorang yang sedang sakit akan diangkat dengan beramai-ramai. Kemudian, didoakan dengan menggunakan mantra-mantra.
Gerakkan ini akan diperlihatkan pada akhir dari tariannya. Secara umum, tarian ini akan disajikan dengan musik tradisional yang terdiri dari alat-alat seperti perkusi, kendang, dan kecrek.
Baca juga ya: mengenal Rumah Kajang Leko Rumah Adat Jambi
5. Tari Kisan
Tari Kisan merupakan salah satu jenis tarian yang khas Jambi dan dikembangkan oleh masyarakat Kabupaten Sarolangun dan Bangko Provinsi Jambi. Biasanya, Tari Kisan ditampilkan pada berbagai acara, seperti acara Nyalang (Pengangkatan) Datuk, Pesta perkawinan, Hiburan dalam memperingati hari-hari besar Nasional.
Pencipta dari tari ini belum diketahui, namun Daswar Edi dan Darwan Asri yang mengembangkan tarian ini pada tahun 1980-an. Pada umumnya, tarian Kisan ini merupakan tarian yang cukup menarik, dan sangat enak untuk dinikmati.
Melalui tarian ini, maka anda akan menggambarkan kegiatan yang seperti mengolah padi hingga menjadi beras. Tarian ini akan dituntun oleh para penari remaja wanita. Tarian Kisan ini memiliki beberapa gerakan maknawi, seperti Ngisar Padi, Mangkit, Nuai Padi, Mengangin, dan Ngeka.
6. Tari Rangguk
Tari Adat Tradisional Jambi yang terakhir dari kami, yakni Tari Rangguk. Konon katanya, awal mula dari tarian ini berasal dari ide ulama di daerah Dusun Cupak. Untuk memperjelasnya, anda bisa cari tahu tentang asal-usul sejarah tari rangguk ini.
Pada abad yang ke 19, dikisahkan bahwa ulama tersebut sering menunaikan Sholat Haji. Bahkan ulama tersebut pernah belajar kesenian dari tradisional Arab. Jika sudah pulang, maka ulama tersebut akan memberikan hal-hal yang bermanfaat bagi umat Islam.
Namun seiring dengan Berjalannya perkembangan jaman, tari yang satu ini tidak lagi ditugaskan untuk media dakwah, tapi hanya pertunjukkan dari hiburan saja. Sebagai pertunjukkan hiburan.
Maka biasanya penari akan menari mengikuti irama yang ada, dan mempermainkan rebana dengan bentuk yang melingkar. Sebagai penyambut tamu dengan rasa kehormatan.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.