6 Kuliner dan Makanan Khas Labuha, Halmahera Selatan – sebuah daerah di daerah Halsel yang dekat dengan perairan laut lepas. Labuha adalah ibukota Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara, dan berada di Pulau Bacan. Labuha menjadi salah satu dari 7 kecamatan di Pulau Bacan.
Baca juga
- Mengenal Tari Adat Maluku yang biasa ditampilkan
- Inilah pakaian adat di Maluku
Jika kamu ingin mengunjungi Labuha, bisa dengan pesawat dan mendarat di Bandara Oesman Sadik. Bandara tersebut berada 4 km dari timur Labuha. Di Labuha juga sudah banyak penginapan dengan harga yang terjangkau, mulai dari Rp150.000,-/malam.
Kuliner dan Makanan Khas Labuha
Karena sangat dekat dengan laut lepas, maka tak ayal jika makanan khas Labuha didominasi oleh bahan ikan.

Pasar ikan Labuha – amp.antarafoto.com
Nah, berikut ada 6 kuliner dan makanan khas Labuha, wilayah pimpinan Kepala Desa, Badi Ismail.
1. Ikan Fufu
Kedengarannya cukup unik, fufu. Ikan fufu sebenarnya adalah ikan cakalang atau tongkol atau bisa juga ikan tuna, yang diasap. Ikan yang dipilih biasanya berukuran besar.
Proses pengasapan ikan dilakukan di atas area pembakaran batok kelapa. Jadinya, ikan akan terbakar tidak sempurna. Tetapi justru matang serta dagingnya tebal, padat dan tidak hancur.

Seorang penjual yang sedang membakar ikan fufu – m.detik.com
Untuk ikan fufu matang, butuh waktu pengasapan selama 3 – 4 jam. Tapi, kalau kamu ingin fufu setengah matang, pengasapan hanya dilakukan 2,5 jam saja.
Ikan fufu yang sudah matang akan disajikan bersama sambal dabu. Dari cabai, bawang, tomat dan perasan jeruk nipis, yang tidak diulek. Sering disebut sambal dabu matah.
Nah, ikan fufu ini bisa kamu bawa pulang sebagai buah tangan. Biasanya, untuk oleh-oleh, ikan fufu diasapi maksimal 10 jam. Menurut si penjual, ikan fufu ini bisa awet selama kurang lebih 3 – 4 hari.
Harga: Rp10.000 – Rp30.000/kg
2. Kamplang
Kamplang juga menjadi salah satu makanan khas Labuha. Kamplang terbuat dari adonan sagu dan ikan. Biasanya menggunakan ikan tenggiri, tuna atau lamadang. Bahan tambahannya seperti tepung tapioka dan garam.

Kerupuk Kamplang buatan ibu tukang sapu yang diekspor ke Cina – m.detik.com
Mulanya, adonan sagu dan ikan diuleni. Setelah tercampur merata, lalu dipotong-potong. Adonan lalu dijemur.
Harga: Rp100.000,-/kg
3. Suami
Suami adalah salah satu nama makanan khas Labuha. Bukan suami si pasangan istri lho. Suami yang juga menjadi makanan khas Labuha ini, memiliki bentuk kerucut. Seperti nasi tumpeng.
Suami berasal dari adonan parutan singkong dan kelapa. Parutan singkong sebelumnya diperas dan dikukus. Adonan lalu dimasukkan (dicetak) ke wadah kerucut. Wadah kerucut terbuat dari anyaman daun kelapa. Adonan di wadah lalu diuap, seperti kue putu.
Kalau mau membayangkan tekstur suami, ya bayangkan saja seperti kue putu. Oh iya, ada varian suami lho. Ada suami yang disiram dengan saos gula merah. Sehingga jadilah suami rasa manis.

Suami Varian Manis – enasrullah.wordpress.com
Ada juga suami dari campuran singkong, parutan kelapa, santan dan gula merah. Teksturnya seperti jenang. Maka dari itu, diberi nama “suami tipe jenang”. Nah, suami tipe jenang, bentuknya agak pipih.
Jadi, adonan dari bahan-bahan tadi, dipipihkan dengan dilipat berulang-ulang, seperti balok jenang, yang warnanya kuning.
Harga: Rp5.000,-/kerucut; Rp2000,-/buah
4. Sagu Pink
Sagu menjadi makanan khas daerah di Sulawesi, Maluku, Papua, sebagai karbohidrat pengganti nasi.
Pages: 12
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.