Kota Jambi adalah sebuah kota di Indonesia sekaligus merupakan ibu kota dari Provinsi Jambi, Indonesia. Kota Jambi dibelah oleh sungai yang bernama Batanghari, kedua kawasan tersebut terhubung oleh jembatan yang bernama jembatan Aur Duri.
Kota Jambi memiliki luas sekitar 205,38 km² dengan penduduknya berjumlah 610.854 jiwa (2018). Banyak objek wisata di Kota Jambi yang menarik dan bisa kamu jumpai saat kamu berada dikota angsa ini.
Tentang Kota Jambi
Kota Jambi berdiri pada tanggal 28 Mei 1401 dan dibentuk sebagai pemerintah daerah otonom kotamadya berdasarkan ketetapan Gubernur Sumatera nomor 103/1946, tanggal 17 Mei 1946.
Kemudian ditingkatkan menjadi kota besar berdasarkan Undang-undang nomor 9 tahun 1956 tentang pembentukan daerah otonom kota besar dalam lingkungan daerah provinsi Sumatera Tengah.
Kemudian kota Jambi resmi menjadi ibukota provinsi Jambi pada tanggal 6 Januari 1957 berdasarkan Undang-undang nomor 61 tahun 1958.
Baca juga ya :
- Inillah Daftar 10 besar dikota Sumatera saat ini
- Liburan ke Lampung jangan lupa kunjungi dna bawa oleh2 ini
Kota Jambi merupakan kota dengan jumlah penduduk paling banyak di provinsi Jambi, sekitar 17% dari keseluruhan populasi penduduk provinsi Jambi.
Semboyan kota jambi adalah Tanah Pilih Pesako Betuah secara filosofi mengandung pengertian bahwa Kota Jambi sebagai pusat pemerintahan kota sekaligus sebagai pusat sosial, ekonomi, kebudayaan.
Kota Jambi mencerminkan jiwa masyarakatnya sebagai duta kesatuan baik individu, keluarga, dan kelompok maupun secara institusional yang lebih luas ; berpegang teguh dan terikat pada nilai – nilai adat istiadat dan hukum adat serta peraturan perundang – undangan yang berlaku.
Destinasi Wisata di Kota Jambi
Berikut ini saya merangkum 17 Destinasi wisata yang bisa kamu kunjungi ketika berada di Kota Jambi selain Candi Muaro Jambi.
Lokasi wisatanya berada dipusat kota Jambi dan beragam jenisnya mulai dari wisata sejarah, wisata edukasi hingga wisata hiburan keluarga.
1. Jembatan Gentala Arasy & Menaranya
Menara Jembatan Gentala Arrasy tampak menjulang member tanda waktu melalui jam yang terletak di puncaknya.
Koneksitas dentangannya terhubung dengan Masjid Alfalah seiring kumandang adzan sesuai waktu sholat. Pada badan menara terdapat lift yang dapat membawa pengunjung melihat Kota Jambi dari ketinggian di atas 60 meter.
Kemudian jembatan pedestrian yang membentang menghubungkan Taman Tanggorajo yang hanya dapat dilalui dengan berjalan kaki menyeberangi Sungai Batanghari. Pada selasar menara Gentala Arrasy pengunjung dapat menyaksikan sejarah perjalanan Islam dalam ruang museum, diorama dan room teater.
Keberadaan menara ini juga merupakan penanda Kota Jambi Seberang adalah pusat pendidikan ajaran Islam. Terdapat beberapa Madrasah ternama cukup legendaries diantaranya Al-Jauharein di Kelurahan Tanjung Johor, Sa’adatuddarein di Kelurahan Tahtul Yaman, Nurul Iman di Kelurahan Ulu Gedong dan pesantren As’ad di Kelurahan Olak Kemang serta beberapa lembaga islami lainnya.
2. Danau Sipin
Danau-danau yang ada di wilayah Kota Jambi seluruhnya terbentuk secara alami diantaranya Danau Sipin, Danau Teluk dan Danau Buluran. Danau Sipin memiliki pemandangan panorama yang khas, dengan deretan perumahan khas melayu Jambi.
Danau Sipin pada hakikatnya termasuk kategori Danau Laguna karena permukaan airnya dipengaruhi Sungai Batanghari melalui Anak Sungai Legok sebagai penghubungnya.
Danau Sipin memiliki lokasi yang strategis di tengah Kota Jambi.
Prasarana pendukung (jalan) yang memadai dan potensi ketersediaan lahan untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata alam dan buatan serta memiliki keunikan Melayu Jambi berupa rumah-rumah panggung di sekitar danau.
Kemudian adanya Makam Raja-raja dan Sultan Jambi serta peninggalan/situs bersejarah lainnya yang tersebar dan sebagian besar belum terkelola dengan baik.
3. Taman Rimba
Taman Rimba ini bersebelahan dengan fasilitas taman bermain untuk anak-anak dan hal menarik lainnya yang mirip Taman Mini Indonesia Indah, berupa anjungan-anjungan tiap daerah/kabupaten se Provinsi Jambi yang mengenalkan corak rumah adat dan budaya daerah masing-masing.
Ada sebuah bangunan besar yang disebut Rumah Kajanglako. Rumah adat ini memiliki konsep bangunan modern namun tidak meninggalkan ciri khasnya, yaitu bubungan rumah berukir burung angsa kajanglako.
Di halamannya yang luas terdapat 6 macam rumah adat daerah Jambi yang masing-masing memiliki perbedaan.
Arena bermain di obyek wisata Taman Rimba ini berupa boom boom car, komedi putar mini, areana permainan mandi bola dan beberapa jenis permainan outdoor lainnya.
Akses ke dua lokasi ini sangat mudah dijangkau walaupun agak jauh dari pusat komersil Kota Jambi, karena lokasinya bersebelahan dengan Bandara Sultan Thaha.
4. Jembatan Makalam
JEMBATAN MAKALAM nama ini sebagai penghargaan kepada sosok Walikota Jambi pertama dimasa kemerdekaan Republik Indonesia.
Jembatan ini selain sebagai jembatan penghubung juga merupakan wahana kepariwisataan baik untuk tempat berkumpulnya kaum muda – mudi maupun untuk menatap panorama sungai asam dan bangunan disekitarnya.
Pada pagar jembatan tertera symbol – symbol kedaulatan Kerajaan Jambi berupa Keris Siginjai dan ornament lainnya, diresmikan oleh Drs. H. Arifin Manap Walikota Jambi (1998 -2008).
5. Tugu Juang
TUGU JUANG Pada tanggal 29 Desember 1949 terjadi serangan Belanda di Kota Jambi. Tentara Belanda mendarat dibandara palmerah dan Bajubang, mereka bergerak mengepung kota dari berbagai penjuru.
Perlawanan juga disiapkan oleh Badan Keamanan Rakyat (BKR) dengan para prajurit Tentara Nasional, kemudian terjadi pertempuran sengit hingga jelang malam.
Pertempuran ini dikenal dengan “Perang Simpang Tiga Sipin”. Untuk mengenang heroism kejuangan para Pahlawan Jambi yang gugur sebagai kusuma bangsa didirikanlah TUGU JUANG. Tugu ini symbol kobaran semangat rakyat Jambi mempertahankan kemerdekaan sekuat tenaga.
6. Museum Perjuangan Rakyat Jambi
Museum Perjuangan Rakyat Jambi merupakan tempat terhimpunnya berbagai kelengkapan para Pejuang Rakyat Jambi, catatan peristiwa – peristiwa perlawan kepada penjajah.
Juga tinggalan masa pendudukan Jepang secara “insitu” masih dapat dilihat di Museum Perjuangan Rakyat Jambi.
Tersimpan dan tersaji berbagai tinggalan persenjataan baik jenis senjata api, keris, pedang, bedil, asesoris perang dan perangkat militer lainnya.
Berbagai tampilan peristiwa juga tersaji berbentuk diorama, foto lama, reproduksi berbagai naskah sebagai penanda “Kejuangan Rakyat Jambi, akan terus Berkobar Guna Mengisi Kemerdekaan yang Hakiki”.
7. Hutan Kota Muhammad Sabki
Hutan kota seluas 11 Ha diprakarsai oleh Drs. H. Muhammad Sabki (Alm) Walikota Jambi (1993-1997) ditetapkan berdasarkan Perda Kota Jambi Nomor 7 Tahun 2009 tentang Penetapan Hutan Kota.
Hutan Kota Muhammad Sabki diresmikan 9 Juni 2010 oleh Walikota Jambi dr. H.R. Bambang Priyanto dengan penandatanganan prasasti “Taman Hutan Kota Muhammad Sabki” disaksikan Hj. Rosna Sabki.
Baca juga ya :
Semula hutan kota ini berupa kebun karet tua, kemudian secara bertahap dilakukan rehabilitasi dan penanaman berbagai jenis tanaman langka dan koleksi hingga saat ini memiliki lebih 200 jenis tanaman.
Terdapat beberapa jenis pohon di Hutan Kota Muhammad Sabki yang telah tumbuh secara alami antara lain gaharu, sindur, pinang hutan rotan berbagai jenis dan durian hutan.
8. Bunker Jepang
Bunker ini berada di area Bandara Sultan Thaha saat ini, dibangun oleh imperialisme Jepang sekitar tahun 1942 – 1945. Bunker tersebut terbuat dari konstruksi beton cor tulangan besi.
Bentuknya sepuluh segi dengan orientasi timur laut-barat daya, luas bangunan 6,4 meter kali 5,8 meter. Pada sisi timur laut terdapat sebuah pintu serta 3 lubang kecil sebagai tempat laras senapan.
Pada sisi utara dan selatan masing-masing terdapat satu lubang. Pada bagian atas berupa permukaan datar dan 4 buah pipa besi yang terpasang vertikal. Bunker saat ini berada pada area landasan pacu sehingga masyarakat umum sangat sulit mengakses lokasi tersebut.
9. Situs Candi Solok Sipin
Dibangun pada masa Hindu – Budha, diperkirakan abad ke 8 M. Didalam Situs Candi Solok Sipin saat ini hanya tinggal puing-puing berupa pondasi bata bangunan candi.
Di Situs Candi Solok Sipin ini juga ditemukan arca Budha terbuat dari batu pasiran (Sand Stone) setinggi 1,72 Meter yang digambarkan dalam posisi berdiri memakai jubah. Juga ditemukan dua (2) buah makara laik dan stupa yang disimpan di Musium Negeri Jambi.
Lokasi situs berada di Jl. Slamet Riyadi Kelurahan Murni Kecamatan Danau Sipin Kota Jambi. Situs ini berada di tengah permukiman padat, jalan bagus berupa jalan cor, namun tidak dapat diakses mobil karena jalan sempit .
10. Menara Air Kota Jambi
MENARA AIR yang kini menjadi reservoir PDAM Jambi merupakan salah satu tinggalan colonial Belanda tahun 1928. Menara tersebut berfungsi untuk menampung air minum dengn luas bangunan berdiameter 9,360 m dan tinggi 24,150 m.
Sejarah mencatat di atas Menara Air ini tempat pengibaran Bendera Merah Putih untuk pertama kalinya dikibarkan oleh para pejuang Jambi pada tanggal 19 Agustus 1945 atau dua hari setelah di umumkan Proklamasi Kemerdekaan RI.
11. Taman Anggrek Jambi
Tempat pengembangan anggrek baik lokasl maupun nusantara berada di Jl. A. Yani dekat lapangan Kantor Gubernur merupakan wahana botani dan rekreasi seluas 25.056 M2 yang teduh oleh pepohonan.
Dalam kawasan ini juga terdapat kolam-kolam ikan dan kantin di tepi kolam untuk bersantai. Oh ya, lokasi Taman Anggrek Jambi ini berada Jl. A Yani, Telanaipura, Kec. Telanaipura, Kota Jambi, Jambi 36361.
12. Kampung Radja
Kampoeng Radja mulai dibuka untuk umum pada 1 April 2006. Wahana yang tersedia antara lain : Wahana renang, water boom, mobil listrik go cart, kereta api mini, wahana air shoft gun, pemancingan, wahana terjun tali serta bebek kayuh.
Dengan kondisi rindangnya pepohonan dan kontur tanah berundak posisi tanah naik turun membuat suasana semakin nampak asri perbukitan dan lembah. Dengan luas lahan 8 Ha, area ini sangat cocok untuk acara keluarga maupun kelompok.
Tempat wisata ini buka setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 17.00 WIB. Setiap hari libur buka mulai pukul 08.00 hingga 18.00. Tiap hari Selasa tutup, kecuali pada libur panjang (sekolah) maka selasa tetap buka.
13. Masjid Agung Al-Falah / Masjid 1000 Tiang
Masjid Agung Al-Falah merupakan masjid terbesar di Jambi, Indonesia. Masjid ini juga dikenal sebagai Masjid 1000 Tiang, meskipun jumlah tiangnya hanya 256 buah.
Masjid ini dibangun pada tahun 1971 dan selesai pada tahun 1980. Bangunan masjid ini memang hanya seperti sebuah pendopo terbuka dengan banyak tiang penyangga dan satu kubah besar di atasnya.
Bentuk bangunan dengan konsep keterbukaan tanpa sekat seperti ini menghasilkan konsep ramah.
Masjid agung Al-Falah kota Jambi dibangun lengkap dengan kubah besar dan menara yang menjulang. Keseluruhan bangunan masjid menggunakan material beton bertulang.
Bila dipandang sepintas lalu, jejeran tiang tiang masjid berwarna putih yang ramping di masjid ini memiliki kemiripan dengan tiang tiang masjid agung kota Roma, Italia yang dibangun jauh lebih belakangan dibanding dengan masjid Al-Falah di Jambi ini. (wikipedia)
14. Jambi Paradise
Jambi Paradise adalah sebuat tempat wisata atau destinasi wisata alam yang menawarkan berbagai keindahan alam. Mulai dari bermain perahu, flying fox, memberi makan ikan di danau dan bermain petak umpet di zona labirin.
Jambi Paradise berada di Talang Belido, Lorong Mekar Jaya, Kb. IX, Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi.
Jambi Paradise Memiliki luas lahan sekitar 4 Hektar dan bentangan danau buatan yang hampir melingkari kawasan, turut memberikan banyak pilihan pada pengunjung untuk menikmati alam menggunakan sepeda santai. Untuk tiket masuk, pengunjung hanya dikenakan tarif Rp 30 ribu per orang.
15. Tugu Pers Jambi
Sebagai bentuk apresiasi terhadap para pahlawan pena tersebut, Provinsi Jambi pun membangun Tugu Pers yang terletak di Kota Jambi, tepatnya di Jl. Sultan Agung, Pasar Jambi. Tugu Pers ini juga dikenal sebagai bangunan simbolik untuk Hari Pers Nasional.
Hari Pers Nasional sendiri diselenggarakan setiap tahuan pada tanggal 9 Februari, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Persatuan Wartawan Indonesia. Hal tersebut sesuai dengan mandat Presiden Soeharto yang tertuang dalam Keputusan Presiden RI No. 5 Tahun 1985.
Keberadaan tugu pers ini merupakan salah satu momentum penting yang menandakan keberhasilan Provinsi Jambi sebagai tuan rumah saat perayaan HPN 2012 lalu.
Mengusung tema “Pers Merdeka, Rakyat Punya Suara”, di sekeliling tugu ini dibuat galeri pers yang menampilkan berita koran Jambi.
Tujuan dari galeri pers ini agar masyarakat yang berada di sekitarnya atau yang sekedar lewat bisa mendapatkan pembaruan informasi yang diberitakan oleh koran di Jambi. (dialekito.com)
16. Tugu Keris Siginjai
Selain Angsa, Pinang Merah, Raden Mattaher, Orang Kayo Hitam, dan lainnya, sekarang Kota Jambi juga memiliki ikon baru bernama Tugu Keris Siginjai. Tugu ini merupakan pemugaran dari bangunan sebelumnya yang dikenal dengan Tugu Jam atau Tugu Monas.
Tugu ini diresmikan pada 31 Desember lalu, tepatnya saat malam pergantian tahun baru di 1 Januari 2018 oleh Wali Kota Jambi, Syarif Fasha. Tugu Keris Siginjai ini berada di pusat pemerintahan Kota Jambi, tepatnya di Kota Baru di bundaran depan Kantor Wali Kota Jambi. (dialekito.com)
17. Tanggo Rajo Ancol
Bukan sebuah rahasia lagi jika Jakarta memiliki Taman Impian Jaya Ancol yang merupakan sebuah objek wisata di bumi sari natar Jakarta Utara sebagai komunitas pembaharuan kehidupan masyarakat yang menjadi kebanggaan bangsa.
Namun siapa sangka Jambi juga memiliki Tanggo Rajo Ancol yang tidak kalah mempesona yang bisa dikunjungi saat sore hari untuk menikmati senja.
Ada tiga jembatan di Kota Jambi yang menjadi tempat favorit untuk menikmati sunset saat sore hari menjelang malam atau sekedar mengabadikan momen sunset tersebut mulai dari Jembatan Aurduri I, Jembatan Aurduri II, dan Jembatan Pedestrian.
Tanggo Rajo Ancol sendiri mirip seperti pelabuhan mini yang bagian atasnya merupakan tempat warung makan mulai dari mie celor, mie ayam, bakso, tekwan, siomay, batagor, dan masih banyak lagi.
Sedangkan, di bagian bawahnya merupakan tempat di mana kanti-kanti dapat menyewa jasa perahu ketek yang berlayar ke tengah Sungai Batanghari untuk mengambil gambar foto atau sekedar menikmatinya suasana sambil berkeliling. (dialekito.com).
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.