Tari Janger Bali adalah satu kebudayaan Indonesia kategori kesenian. Ini merupakan kesenian khas Bali yang tidak hanya populer di Indonesia tetapi juga ke mancanegara. Bahkan, setiap turis asing yang datang ke Pulau Dewata, pasti menyempatkan diri untuk melihat pentas tari Janger.
Nah, untuk semakin menimbulkan rasa cinta kepada kesenian dalam negeri, maka di artikel berikut akan dijelaskan review terkait Tari janger. Silakan disimak semoga bisa menjadi tambahan ilmu untuk kita semua. Ini dia ulasannya:
Sejarah Tari Janger
Tari Janger merupakan kesenian cukup tenar di Pulau dewata Bali. Kabarnya kesenian ini muncul pada tahun 1920 tepatnya di kawasan Bali bagian Utara. Yang mana di kala itu, hampir sebagian besar petani kopi melantunkan nyanyian tertentu semata untuk mengusir lelah.
Nyanyian yang didominasi oleh petani perempuan itu, akhirnya meng-inspirasi para petani untuk membuat pementasan rakyat sederhana. Yang mana di dalamnya juga diisi tarian-tarian.
Baca Juga ya :
- Cari Tahu asal usul dan sejarah Tari Kuda Lumping yang melegenda
- Inilah Puncak Danau Buyan Wanigiri, destinasi wisata kekinian di Bali
Tari Janger juga ada yang mengatakan kalau sejarahnya muncul pertama kali di abad XX. Yang mana di kala itu sudah beredar Tari yang disebut Tari Hanghyang. Nah tari Janger dianggap sebagai kolaborasi terbaru dari tari mistis tersebut.
Perkembangan Tari Janger
Tari Janger merupakan kesenian tari yang cukup populer dan berkembang. Hal ini disebabkan oleh para senimannya tidak pernah berhenti untuk memperkenalkan kesenian ini dengan kreativitas yang berbeda.
Karena alasan itulah, banyak versi dari Tari janger yang dimiliki Bali. Salah satunya di Tabanan. Tari Janger di Tabanan biasanya dikolaborasikan dengan seni peran yang disebut Dag. Yang mana salah satu aktornya menggunakan baju jenderal Belanda.
Lebih unik lagi Tari Janger yang ada di Bangli tepatnya di kawasan Metra. Yang mana di wilayah ini, Tari janger biasanya diikuti oleh kesurupan para pemain bahkan penarinya. Ini yang disebut Tari Janger Maborbor.
Penyajian Tari Janger
Tari Janger disukai banyak orang karena penyajiannya jelas dan menarik. Ini dia beberapa penyajian tari Janger dari awal sampai akhir:
1. Pembukaan Tari Janger
Pembukaan dari Tari Janger adalah tabuhan berbagai alat musik tradisional yang dibunyikan secara bersama-sama dan berirama. Ada banyak lagu yang dibawakan untuk sesi pembukaan ini. Di antaranya adalah Gender Wayang, Laras Slendro dan Tebel Tetamburan.
2. Pepesan Tari Janger
Penyajian tari Janger Bali yang kedua adalah Pepesan. Pada sesi ini penari janger mulai keluar dan menunjukkan gerakan gemulainya. Biasanya juga didampingi oleh penari Kecak. Mereka menari dan bernyanyi dengan merdu dan gembira.
Dalam setiap tarian biasanya dua penari pertama ini akan duduk berhadapan. Namun yang paling sering terjadi adalah kedua penari duduk berjajar, untuk memberi ruang penari lain yang akan masuk selanjutnya.
3. Lakon Tari Janger
Penyajian tari Janger yang ketiga adalah lakon. Sesuai dengan namanya tentu yang dimaksud dengan lakon adalah cerita drama. Ada banyak lakon yang dibawakan untuk mengiringi tari Janger. Di antaranya adalah Arjuna Wiwaha dan Gatot Kaca.
Saat lakon sedang berlangsung penari janger dan kecak hanya duduk menjadi penonton. Kecuali memang dibutuhkan untuk lakon atau drama yang sedang dimainkan.
4. Penutup Tari Janger
Jika lakon sudah selesai dimainkan, maka masuk pada penyajian penutup. Yang mana di kala itu, para penari Janger dan Kecak kembali menari sambil menyanyikan lagu permintaan maaf kepada penonton terkait dengan acara yang dilangsungkan dan ucapan terima kasih.
Jika sesi ini sudah selesai, maka berakhirlah penyajian tari Janger. Semua penonton keluar dengan tertib diiringi oleh si penari.
Itulah review singkat tentang Tari Janger Bali. Semoga kita menjadi insan yang selalu menjaga tradisi negeri dengan baik.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.