Tapi Ingat Pulang

Tari Adat

Makna dan Sejarah Tari Balia, Tarian untuk Mengusir Gangguan Jin

Ritual Tari Balia

Ritual Tari Balia - Sumber: kratonpedia.com

Tari Balia – Tari di Indonesia ada banyak sekali macamnya. Tujuan adanya tari pun bermacam – macam, ada yang semata hanya untuk hiburan, ada yang digunakan untuk upacara tertentu.

Ada yang digunakan untuk acara sakral, tarian untuk persembahan, permohonan, dan bahkan ada yang digunakan untuk mengusir gangguan jin. Seperti salah satunya dalah Tari Balia ini.

Tari Balia sendiri berasal dari Sulawesi Tengah. Yang mana merupakan kepercayaan dari masyarakat suku Kaili.

Inti dari tarian ini adalah adanya kepercayaan akan kekuatan gaib.

Mengenal Tari Balia Sulawesi Tengah

Tari Balia

Tari Balia – Sumber: etnis.id

Tari Balia dipercaya Suku Kaili mampu menyembuhkan orang yang sakit. Dalam gerak teriannya, ada mantra yang dirapalkan.

Tarian ini digolongkan sebagai tarian yang berkaitan dengan kepercayaan animisme. Hal ini dikarenakan, Tari Balia ditujukan untuk memuja benda keramat, terutama yang berhubungan dengan pengobatan tradisional.

Sakit yang dipercaya dapat disembuhkan dengan tarian ini yaitu sakit yang dikarenakan oleh roh jahat.

Jika biasanya tarian lain menggunakan gerakan lenggak – lenggok yang gemulai, tidak untuk Balia.

Tarian ini justru menunjukkan adegan menginjak bara api di salah satu gerakannya. Dimana api menjadi simbol elemen buruk atau kemarahan.

Hal ini selaras dengan arti dari nama Balia, dimana “Bali” berarti “tantang” dan “ia” berarti “dia”.

Jika diartikan secara bebas, arti dari tarian ini adalah melawan setan yang membawa penyakit. Karena Suku Kaili menganggap Balia sebagai prajurit kesehatan.

Baca Juga ya6 Pakaian Adat Daerah Sulawesi Tengah

Sejarah Tari Balia

Sejarah Tari Balia

Sejarah Tari Balia – foto pesonawisatasulteng

Tahun kemunculan Tari Balia tidak diketahui secara pasti. Yang jelas, tarian ini sudah ada sejak nenek moyang Suku Kaili dan dilanjutkan secara turun temurun. Tarian ini sudah menjadi tradisi yang terus dilakukan.

Bahkan, ketika agama Islam sudah masuk kehidupan mereka, Suku Kaili tetap mempraktikkan Tari Balia.

Suku Kaili meyakini bahwa mereka harus menjaga hubungan baik dengan kekuatan yang menguasai alam.

Dimana, penguasa alam ini dipersonifikasikan ke dalam bentuk leluhur dan dewa – dewa.

Ketika manusia tidak mampu menjaga hubungan baik tersebut, maka sang penguasa akan marah dan mendatangkan sakit sebagai musibah. Yang menurut mereka, harus disembuhkan dengan memuja para dewa.

Tradisi ini dapat dilakukan secara individu atau kelompok. Yang mana dilakukan pada rumah pemujaan yang disebut Lobo.

Suku Kaili pun percaya akan medis, karena upacara ini dilakukan jika jalan medis tidak berhasil menyembuhkan penyakit.

Makna Tari Balia

Ritual Tari Balia

Ritual Tari Balia – Sumber: kratonpedia.com

Adanya Tari Balia bukan berarti Suku Kaili tidak mempercayai pengobatan medis.

Mereka tetap percaya, hanya saja Tari Balia dilakukan ketika cara medis belum berhasil.

Maknanya supaya leluhur dan para dewa yang dipercaya Suku Kaili membantu pengusiran roh jahat. Serta membangun hubungan baik dengan para dewa.

Baca Juga ya5 Makanan Khas Sulawesi Tengah

Persiapan Tari Balia

Tari Balia

Tari Balia

Persiapan Tari Balia dapat dikatakan seperti persiapan ritual.

Prosesnya diawali dengan mempersiapkan bahan – bahan seperti dupa, keranda, buah – buahan, serta hewan yang akan dikorbankan, seperti kerbau, kambing, atau ayam.

Hewan yang dikorbankan ini tergantung pada latar belakang dan kasta yang mengadakan ritual. Tuan rumah ritual Balia juga harus membayar jasa lelah sang peritual.

Setelah semua siap, ritual akan dimulai. Diawali dengan membaca mantra – mantra yang akan memanggil roh leluhur sambil menari diiringi musik dari gendang dan suling.

Sesajen juga telah dipersiapkan, diletakkan di dekat dupa di setiap prosesinya.

Tarian ini akan terus berlangsung hingga orang yang sakit diusung ke proses puncak, yaitu penyembelihan hewan.

Darah dari hewan yang disembelih ini dianggap sebagai simbol harapan atas kesembuhan. Proses Balia ini dapat berlangsung selama tujuh hari tujuh malam.

Jenis Tari Balia

Peserta yang Mengikuti Tari Balia

Peserta yang Mengikuti Tari Balia – Sumber: benarnews.org

Terdapat tiga jenis Tari Balia, yaitu Balia Bone, Balia Jinja, dan Balia Tampilangi. Balia Bone merupakan tingkatan Balia yang paling rendah.

Dimana Balia Bone diperuntukkan bagi masyarakat bawah dengan jenis penyakit ringan.

Pelaksanaannya pun tidak memerlukan waktu lama, dan biasanya hanya dipimpin oleh seorang sando.

Balia Jinja, adalah Balia pertengahan. Dimana tarian ini dilakukan dengan gerakan melingkar yang melibatkan banyak orang, mulai dari sando, bale, si sakit, dan diikuti oleh pengunjung yang hadir.

Dalam proses Balia Jina, harus siap mendendangkan dondulu secara bersama. Rata – rata, pengunjung yang ikut melakukan tarian ini akan mengalami kesurupan.

Yang terakhir adalah Balia Tampilangi, dimana Balia ini adalah kategori tingkatan tertinggi dengan kesakralannya.

Tariannya menggabungkan keseluruhan gerak Balia Bone dan Balia Jinja.

***

Kekayaan Nusantara memang beraneka macam, termasuk juga Tari Balia. Meski sudah hidup dalam modernisasi, namun kekhasan peninggalan nenek moyang tidak luntur begitu saja.

Leave a Reply