Tapi Ingat Pulang

Budaya, Tari Adat

Asal-Usul dan Sejarah Tari Sembah

Sejarah Tari Sembah

Sejarah Tari Sembah - sumber : artikel laporan perjalanan

Tari Sembah – Ribuan suku dan budaya yang ada di Nusantara mengakibatkan timbul lah kebudayaan yang dapat menghasilkan sebuah kesenian.

Seni tari misalnya, seni tari dan kebudayaan merupakan suatu kesatuan yang sudah tidak dapat lagi dipisahkan.

Kebudayaan tanpa tari rasanya hampa dan hanya datar-datar saja. Selain sebagai hiburan untuk masyarakat setempat, Seni tari ini juga banyak fungsinya yaitu sebagai upacara adat, ritual adat.

Ada juga sebagai upacara kematian, upacara pernikahan, dan juga yang terakhir adalah upacara penyambutan.

Tak hanya wanita, pria pun tidak sedikit dalam melakukan kesenian ini.

Sebut saja tari sembah ini. Tari yang berasal dari provinsi Lampung ini merupakan sebuah kesenian tari yang biasa di tampilkan untuk menyambut tamu penting.

Tarian ini biasa dimainkan saat acara formal maupun non formal di Provinsi Lampung.

Sebelumnya tari ini juga memiliki sejarah yang cukup menarik. Dan berikut ini adalah asal-usul dan sejarah dari Tari Sembah ini.

Sejarah Tari Sembah

Sejarah Tari Sembah

Sejarah Tari Sembah – sumber : rivorma

Awal berdirinya Tari Sembah ini terdiri atas dua tarian, yaitu tari Melinting dan Tari Sembah.

Namun keduanya baik Tari sembah maupun Tari Melinting telah di kukuhkan menjadi Tari Sigeh Pengunten. Keduanya pun memiliki sejarah.

Yang pertama adalah Tari Sembah, ritual tari sembah biasanya diadakan oleh masyarakat Lampung untuk menyambut dan memberikan sebuah penghormatan terhadap tamu yang penting atau tamu undangan yang datang, bisa juga dikatakan sebagai tarian penyambutan.

Selain untuk penyambutan tamu- tamu penting, Tari Sembah ini biasanya dipakai juga dalam acara pernikahan.

Baca juga ya :

Lalu yang kedua ada yang disebut Tari Melinting. Tari Melinting berawal pada abad 16 M, yaitu dimana pada masa silsilah kedua keratuan Melinting, Pangeran Panembahan Mas.

Pada masa ini pengaruh kebudayaan islam sudah kuat melekat pada tarian, termasuk juga pada Tari Melinting ini.

Tarian Sembah ini berasal dari daerah di Lampung yaitu daerah Kecamatan Labuhan Maringgai, Desa Meringgai dan Wana, yang termasuk bagian dari wilayah Lampung Timur.

Daerah ini merupakan daerah yang tidak jauh dari pesisir pantai yang lautnya berbatasan langsung dengan Laut Jawa.

Makna dan fungsi Tari Sembah

Sejarah Tari Sembah

Sejarah Tari Sembah – sumber : artikel laporan perjalanan

Asal-usul Tari Melinting yang ada di Lampung Timur, fungsi dari Tari Melinting ini sudah banyak berubah, tidak seperti pertama kali Ratu Melinting.

Ratu Melinting memaparkan bahwa Tari Melinting sebelum melakukan perubahan dan penyempurnaan adalah mutlak sebagai tarian keluarga Ratu Melinting yang digelarkan hanya pada saat acara gawi adat keagungan Keratuan Melinting.

Para penarinya terbatas yaitu para putra dan puteri Ratu Melinting itu sendiri. Pergelarannya hanya dilakukan di tempat bernama sesat atau di Balai Adat.

Tari Melinting ini juga dikembangkan pada tahun 1958 tidak lagi merujuk pada bentuk aslinya baik itu dari gerakannya, busananya juga tidak terlewat sampai aksesorisnya.

Semua telah termodifikasi secara merata. Dari segi fungsi pun sudah berubah.

Tari Melinting telah bergeser yang tadinya merupakan tari dengan pergerakan sacral kini diubah menjadi tarian hiburan yang lepas atau paling tidak untuk persembahan penyambutan tamu agung yang datang ke Provinsi Lampung.

Pakaian atau Busana Tari Sembah

Sejak mengalami perubahan fungsi, busana yang digunakan pun mengalami perubahan yang sangat signifikan dari mulai bentuk sampai warna aslinya.

Dulu penari pria menggunakan kopiah berwarna emas melinting, baju serta jung sarat yang dipakai dengan diselempangkan, baju tekuk belanga, kain tuppal disarungkan, kipas yang berwarna merah, bulu seretei, sesapur hendak putih, bunga pandan serta celana Panjang berwarna putih.

Namun setelah perubahan pakaian yang dipakai pria pada Tari Melinting ini adalah kopiah berwarna emas, pepadun, baju teluk belanga, kain tapis, kipas berwarna bebas, dan bulu seretei.

Pakaian atau Busana Tari Sembah

Pakaian atau Busana Tari Sembah – sumber : saibumi.com

Sedangkan untuk busana dan aksesoris penari wanita Tari Melinting lama adalah menggunakan siger melinting cadar berwarna merah atau putih, kebaya putih tanpa lengan, tapis melinting, rambut cemara Panjang, kipas berwarna putih, gelang ruwi dan gelang kano.

Namun setelah perubahan busana dan aksesoris penari wanita menjadi digantikan dengan cakar kuningan, kebaya putih lengan Panjang, tapis papadun, rambut disanggul, kipas warna bebas, gelang rawi dan buah jukum.

Gerakan yang digunakan dalam Tari Melinting dibedakan menjadi 2 yaitu : gerakan penari putera dan gerakan penari puteri.

Gerakan penari putera meliputi babar kipas, jung sumbah, sukkung sekapan, balik palau, kenui melayang, nyiduk, salaman, suali, niti batang, lutcat kijang, dan lapah ayun.

Sedangkan gerakan untuk penari puteri terdiri atas gerakan babar kipas, jung sumbah, sukung sekapan, timbangan atau terpipih mabel, melayang, ngiyan bias, nginjak lado, nginjak tahi manuk dan lapah ayun.

Leave a Reply