Tari Bopureh khas Kalimantan Barat – Berbicara tentang kesenian tradisional Indonesia tentu tidak akan ada habisnya. Indonesia sendiri terdiri atas berbagai daerah, suku dan bangsa. Hal tersebut menjadikan seni budaya Indonesia memiliki berbagai corak dan keunikan khas daerah masing – masing. Beragam kesenian daerah dengan berbagai corak dan keunikannya menjadi nilai tarik tersendiri, bukan?
Mungkin kamu sudah tidak asing dengan daerah Kalimantan Barat. Salah satu provinsi yang terletak di Pulau Kalimantan ini memiliki ragam seni budaya. Mulai dari lagu daerah, alat musik tradisional, sastra serta tarian tradisional. Nah, berikut kami akan memberikan informasi tentang salah satu tarian khas dari Kalimantan Barat.
Baca juga kesenian lainnya dari Kalimantan Barat :
Mengenal Tari Bopureh, Tarian Tradisional Kalimantan Barat
Pertunjukan Tari Bopureh – Sumber : Kamerabudaya.com
Tari bopureh merupakan salah satu tarian khas Kalimantan Barat. Tarian ini berasal dari masyarakat Suku Dayak. Konon, tarian ini di adaptasi dari kisah yang pernah terjadi di masyarakat Suku Dayak. Sengaja diangkat menjadi seni budaya yang diwariskan agar bisa menjadi pengingat bagi generasi penerus suku tersebut.
Tarian ini biasanya dibawakan oleh sepuluh orang penari. Dimana dua orang penari melambangkan sepasang kekasih yang sedang menjalin cinta dan 8 lainnya sebagai pelengkap. Penari pelengkap diperankan oleh perempuan, sehingga jumlah penari adalah 9 orang perempuan dan seorang laki – laki.
Gerakan dalam tarian ini di dominasi oleh gerakan tangan yang meliuk. Pada bagian tengah tarian, penari pelengkap akan membuat formasi melingkar dengan penari laki – laki sebagai pusatnya.
Penari menggunakan kain warna – warni sebagai properti tarian ini. Kain ini melambangkan keberagaman adat Suku Dayak. Namun, inilah yang menjadi penghalang bagi kisah cinta sepasang kekasih ini.
Dalam pementasannya, biasanya penari akan menggunakan pakaian adat Suku Dayak Kalimantan Barat. Namun, pakaian yang digunakan kini sudah banyak di modifikasi mengikuti perkembangan jaman. Selain itu, para penari pria memakai hiasan kepala berupa mahkota burung tingang sebagai ciri khas Suku Dayak.
Pakaian Adat Suku Dayak – Sumber : JolyGram.com
Asal usul dan Sejarah Tari Bopureh
Kalau kamu pernah baca kisah tragis antara romeo dan juliet yang tidak direstui oleh keluarga. Mungkin asal usul dari tarian ini juga akan menceritakan kisah yang tak kalah tragis.
Tari bopureh berasal dari kata “bopureh” yang berarti “silsilah” dalam bahasa Jangkang. Hal ini tidak lepas dari cerita dibalik tari bopureh yaitu tentang cinta yang terhalang oleh silsilah atau adat.
Sejak dulu Suku Dayak dikenal memiliki banyak sub-etnis. Setiap sub-etnis tersebut memiliki aturan masing – masing. Contoh aturan yang berlaku yaitu aturan untuk menikah dengan orang yang berasal dari suku yang sama. Hal ini bertujuan untuk menjaga keutuhan sub-etnis dan kelangsungan penerus suku tersebut. Salah satu suku yang menganut paham ini adalah Suku Dayak Jangkang dan Suku Dayak Kanayan.
Alkisah, ada seorang pemuda dari Suku Dayak Jangkang yang jatuh cinta pada seorang gadis dari Suku Dayak Kanayan. Seperti pasangan lainnya, pasangan ini pun ingin saling mencintai sehidup semati.
Namun, kisah cinta mereka ditentang mentah – mentah oleh kedua suku. Mereka tidak dapat menentang aturan yang sudah berlaku secara turun temurun. Sanksi berat akan diberikan jika mereka memaksakan hubungan terlarang itu.
Akhirnya sepasang kekasih ini menyerah dan memilih untuk menaati aturan adat. Mereka menunjukkan bahwa ketaatannya terhadap suku jauh lebih penting dibanding hasrat cintanya.
Kemudian kisah ini diabadikan oleh masyarakat Suku Jangkang menjadi seni budaya yang diwariskan secara turun temurun. Bukan tanpa alasan, kisah ini dijadikan pengingat untuk generasi yang akan datang tentang pentingnya menjunjung tinggi adat istiadat mereka.
Nah, itulah informasi mengenai tari bopureh dari Kalimantan Barat. Kalau kamu penasaran dengan tariannya, kamu bisa tonton di sini.
Jangan lupa baca juga :
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.