6 Kuliner dan Makanan Khas Rantepao Toraja Utara

Makanan Khas Rantepao – Kalian pasti sudah pernah mendengar daerah Toraja bukan? Di daerah ini tepatnya di Rantepao Ibukota Kabupaten Toraja Utara Provinsi Sulawesi Selatan memiliki keragaman budaya yang khas.

Selain karena letaknya yang menjadi ibukota kabupaten, Rantepao juga menjadi  pusat kebudayaan dari Suku Toraja.

Karena itulah selain kekayaan adat istiadat, sudah barang tentu ada kekayaan lain seperti kekayaan kuliner khas yang dimiliki Rantepao Toraja Utara ini.

Nah kira-kira apa sajakah jenis makanan yang menjadi ciri khas dari Rantepao Kabuopaten Toraja Utara? Yuk Sobat Jalan semua mari kita jelajahi sama-sama!

1. Dangkot Ayam

Makanan Khas Rantepao yang pertama yang harus kalian coba adalah Dangkot.

Dangkot sendiri dalam bahasa Toraja artinya adalah daging. Jadi dangkot ayam arti sederhananya adalah daging ayam.

Cita rasa asli dari dangkot ayam adalah sangat pedas menggunakan cabe rawit Toraja. Tapi kembali lagi bisa disesuaikan dengan selera Sobat Jalan semua.

Pada awalnya dangkot menggunakan daging bebek, tetapi sekarang yang banyak dikenal orang adalah Dangkot Ayam.

Selain daging unggas, daging yang bisa digunakan juga bervariasi sesuai keinginan.

Bisa menggunakan daging ikan, ada juga yang menggunakan daging babi dan sebagainya.

Bumbu dasar dari Dangkot Ayam sebenarnya mirip dengan bumbu untuk memasak Ayam Woku dari Sulawesi Utara.

Yang membedakannya adalah dari penggunaan lengkuas atau laos dan sereh yang lebih banyak.

Cara membuatnya adalah kalian tumis bumbu-bumbu yang terdiri dari bawang merah dan putih, cabe rawit merah (ini sesuai selera yaa), jahe, kunyit, lengkuas yang sudah diparut, sereh, merica, dan ketumbar.

Kemudian masukkan ayam ke dalam bumbu yang sudah ditumis. Tambahkan air dan masak sampai airnya menyusut. Dangkot ayam siap untuk dinikmati oleh Sobat Jalan semua!

Bila kalian tidak sempat memasak sendiri dan ingin membelinya saat travelling ke Toraja Utara, kalian dengan mudah bisa mendapatkan makanan ini di rumah makan yang tersebar di Rantepao dan sekitarnya.

Cukup dengan Rp. 15.000 – Rp. 25.000 saja kalian sudah bisa merasakan sensasi Dangkot Ayam yang nikmat!

2. Pantollo Pamarrasan

Mungkin kalian pernah mendengar nama rawon? Nah di Rantepao Toraja Utara juga memiliki “rawon” khas daerah ini yang disebut Pantollo Pamarrasan. Istilah Pamarrasan sendiri adalah bumbu keluak hitam yang disebut juga dengan rawon.

Makanan Khas Rantepao ini berbahan baku daging ikan namun juga masyarakat Toraja sering memvariasikan hidangan ini dengan daging lain seperti babi, kerbau, belut atau sapi.

Bagi Sobat Jalan yang ingin mencari Pantollo Pamarrasan halal saat berkunjung ke Rantepao silahkan tanyakan dulu ke rumah makan yang menyajikan apakah daging yang digunakan halal atau tidak. Pasti mereka dengan senang hati memberi tahu kalian.

Pantollo Pamarrasan ini memiliki cita rasa serta harum khas kluwek dengan kuah gurih yang terasa segar.

Satu hal yang membedakan antara Pantollo Pamarrasan dengan rawon adalah menggunakan bahan cabai kotokkon yang sudah terkenal akan kepedasannya.

Makanan ini mudah ditemui di rumah makan sekitar Rantepao. Tetapi kalian juga bisa kok memasak sendiri.

Bahan yang diperlukan adalah daging ikan, sapi atau daging lainnya sesuai yang diinginkan. Kemudian bumbu yang digunakan adalah bawang merah, keluwak, kucai, daun pandan, jahe, lengkuas dan garam.

Pertama bakar dulu daging ikan sampai kecokelatan, lalu panaskan minyak goreng dan masukkan bawang merah sampai harum.

Langkah berikutnya adalah masukkan cabe rawit, lengkuas, kluwak dan garam kemudian aduk terus sampai matang.

Lalu masukkan ikan yang tadi sudah dibakar, bolak balik sampai warnanya berubah. Bila warna sudah berubah ikan dapat diangkat. Jangan lupa taburi kucai di atas ikan yang sudah matang tadi.

Baca Juga ya : 6 Tari Adat Tradisional dari Sulawesi Selatan

3. Pa’piong

Salah satu makanan khas Rantepao Toraja lainnya adalah Pa’piong. Cara mengolah makanan ini adalah menggunakan bambu yang dibakar.

Biasanya bahan yang digunakan adalah beras yang kemudian  dicampur dengan daging ayam lalu dimasukkan ke dalam bambu untuk dibakar.

Sebelum ayam atau nasi dimasukkan ke dalam bambu terlebih dahulu dicampur dengan bumbu.

Cara membuatnya adalah beras yang sudah dicuci kemudian dicampur dengan bumbu seperti bawang merah, bawang putih, merica dan sebagainya.

Kemudian bambu yang akan digunakan untuk memasak diberi alas daun pisang untuk kemudian beras yang sudah dibumbui tadi dimasukkan ke dalam bambu.

Setelah semua bahan baik beras, daging, dan bumbu sudah masuk ke dalam bambu kemudian bambu tersebut dibakar sampai matang sempurna.

Harga Pa’piong ini sangat terjangkau, mulai dari Rp. 10.000 sampai dengan Rp. 100.000.

Biasanya hara Pa’piong dengan harga Rp.100.000 berukuran besar dan cukup untuk delapan orang. Pas banget nih buat Sobat Jalan makan rame-rame ketika kalian berkunjung ke Rantepao.

4. Pokon, Makanan Khas Rantepao Toraja yang Unik

Kalau kalian sudah pernah melihat lontong maka kalian akan familiar dengan Pokon. Bisa dibilang Pokon adalah “lontong”nya Toraja. Bedanya adalah bahan baku yang digunakan, lalu ukuran, dan cara membungkusnya.

Bila lontong menggunakan bahan beras putih atau ketan putih, maka Pokon menggunakan bahan beras ketan hitam. Makanan Khas Rantepao Pokon biasanya ijadikan sebagai cemilan pagi saat memulai aktivitas.

Cara membuatnya adalah pertama-tama beras ketan hitam direndam dalam air dengan diberi air santan secukupnya.

Setelah airnya meresap lalu beras ketan ditiriskan kemudian diberi garam serta parutan kelapa.

Daun yang digunakan sebagai pembungkus adalah daun pandan atau daun bambu, kemudian diikat menggunakan tali rafia. Setelah diikat maka daun yang sudah berisi beras ketan yang sudah dicampur bumbu tadi dikukus sampai matang.

Pokon biasanya disajikan saat ada upacara pernikahan, atau panen serta acara besar lainnya.

Ketika ada acara-acara ini biasanya ibu-ibu membuat Pokon beramai-ramai. Pokon biasa disajikan bersama dengan kopi hangat khas Toraja yang menambah cita rasa dan keunikannya.

5. Palopo

Palopo adalah makanan khas Rantepao Toraja yang dapat ditemui bila kalian ada di kota Rantepao. Makanan ini menggunakan bahan baku berupa tepung sagu. Tepung sagu ini sebelumnya diberi air panas terlelbih dahulu lalu dibentuk bulat-bulat.

Tepung sagu yang sudah berbentuk bulat tersebut kemudian dicampur ke dalam kuah. Di dalam kuah biasanya dicampur juga dengan daging ikan atau daging lainnya ditambah dengan irisan jagung.

Hidangan ini bisa disajikan bersama sepiring nasi hangat dijamin membuat lidah kalian berdansa dengan rasanya yang unik dan lezat.

Baca Juga ya : Ini Fungsi Rumah Adat Tongkonan Toraja

6. Kapurung

Masih menggunakan bahan sagu, ada lagi satu menu khas yang bisa Sobat Jalan temui saat berkunjung ke Rantepao.

Menu ini bernama Kapurung. Bedanya dengan Palopo adalah pada Kapurung berisi bahan yang didominasi oleh sayur-sayuran.

Bahan yang digunakan adalah sayur, daging ikan, dan sagu. Ikan yang digunakan biasanya ikan teri goreng atau bisa juga menggunakan ikan bandeng.

Makanan Khas Rantepao sebenarnya bisa kalian jumpai hampr di sebagain Wilayah Sulawesi lainnya karena sama-sama terbuat dari sagu.

Sedangkan sayurannya berisi bayam, kangkung, kacang panjang, labu merah, dan jantung pisang.

Dijamin saat kalian menyantap masakan ini sangat terasa kekayaan rasanya. Selain kaya akan cita rasa, dijamin makanan ini membuat kalian sehat!

Jangan lupa bila kalian berkesempatan untuk mengunjungi Rantepao, ibukota dari Kabupaten Toraja Utara jangan lupa untuk hunting menu-menu ini ya! Happy travelling!