Tapi Ingat Pulang

Kuliner

6 Kuliner dan Makanan Khas Kota Padang Panjang

Kuliner khas Padang Panjang

Nasi kabaka sebagai kuliner khas Kota Padang Panjang - Sumber : InfoPublik

Kuliner Padang Panjang – Kota Padang Panjang merupakan kota dengan luas wilayah terkecil di Sumatera Barat. Dahulu, Belanda menyebut kota ini sebagai Egypte van Andalas (Mesir di Tanah Sumatera). Selain itu, kota ini juga mendapat julukan sebagai Serambi Kota Mekkah.

Kota ini berada diketinggian 650 – 850 mdpl dan terletak dikawasan pegunungan yang berhawa sejuk dengan curah hujan yang cukup tinggi. Makanya banyak juga yang menyebut kota ini sebagai kota dingin.

Tidak hanya wilayahnya yang terdengar menarik untuk dikunjungi, kulinernya pun menarik untuk dicicipi. Penasaran kuliner apa saja yang khas dari Padang Panjang? Yuk simak artikelnya sampai selesai.

6 Kuliner dan Makanan Khas Kota Padang Panjang:

1. Soto Padang

6 Kuliner dan Makanan Khas Kota Padang Panjang 1

Soto Padang – Sumber : Delish Tube ID

Siapa yang tidak kenal dengan kuliner satu ini? Banyak masyarakat di luar wilayah Padang Panjang pernah mencicipinya karena banyak di jual di kota besar seperti Jakarta.

Soto padang berbeda dari soto khas lainnya karena soto khas Padang Panjang ini disajikan bersama potongan perkedel kentang yang sangat istimewa dan daging yang dicampurkan sudah di olah menjadi dendeng dan di goreng kering.  Kuah dari soto padang cenderung bening. Sajian tambahannya berupa bihun dan potongan daging ayam atau sapi.

Tidak sulit menemukan soto padang di daerah asalnya. Harganya pun terjangkau, dengan hanya mengelurkan kurang lebih Rp. 25.000 kamu sudah bisa mencicipi kuliner sedap khas Padang Panjang tersebut.

2. Nasi Kabaka

6 Kuliner dan Makanan Khas Kota Padang Panjang 2

Nasi Kabaka – Sumber : InfoPublik

Wah kalau untuk kuliner yang satu ini sepertinya belum banyak yang mendengar ya. Nasi kabaka adalah kuliner yang berasal dari Padang Panjang yang memiliki arti nasi untuk bekal. Kuliner satu ini merupakan nasi yang di bungkus secara padat menggunakan daun pisang dengan lauk pauk yang termasuk didalamnya. Hebatnya, nasi ini tahan sampai 10 jam, maka dari itu cocok sebagai bekal dalam perjalanan panjang.

Lalu apakah perbedaan nasi kabaka dengan nasi bungkus pada umumnya? Perbedaanya terletak pada dengan cara dan proses pembungkusannya. Nasi di bungkus dengan daun pisang yang telah di sangrai agar lemas. Lalu lauk yang dimasukkan ke dalam juga yang di olah secara di goreng saja, tidak dipakaikan kuah gulai layaknya nasi padang yang kita kenal. Penyajian tanpa gulai dan kuah santan bertujuan agar nasi tersebut tidak mudah basi.

Adapun sejarah dari nasi kabaka sendiri adalah kebiasaan ibu-ibu dahulu yang menyediakan bekal untuk anggota keluarga yang akan bekerja di ladang atau berburu. Begitu juga untuk bekal anak sekolah.

Harga untuk menikmati nasi kabaka berkisar antara Rp. 12.000 – Rp. 17.000 per bungkus.

3. Sate Padang Panjang (Sate Darek)

6 Kuliner dan Makanan Khas Kota Padang Panjang 3

Sate Darek – Sumber : instagram @zonamakan

Mungkin untuk orang yang tidak berasal dari Sumatera Barat melihat sate padang hanya sebagai satu varian saja, yaitu sate berkuah kuning kental yang disajikan dengan lontong. Namun, sate padang di Sumatera Barat merujuk pada tiga varian, yaitu: sate pariaman, sate darek, dan sate dangung-dangung.

Perbedaannya adalah sate pariaman tentu saja berasal dari Kota Pariaman dengan warna kuah sate coklat kemerahan dan rasa kuahnya yang lebih pedas daripada sate padang jenis lainnya.

Sate Padang Panjang di sebut juga sebagai sate darek. Kuah satenya memiliki warna kuning yang berasal dari kunyit. Jika sate pariaman memiliki rasa yang pedas, sate darek memiliki rasa gurih dan sedikit pedas. Sate derek juga disajikan dengan mencampurkan kerupuk kulit ke dalam kuahnya. Kuah dari sate darek juga cepat encer, maka dari itu disarankan untuk menyantap selagi hangat.

Terakhir sate dangung-dangung yang kuahnya hampir mirip dengan sate darek, namun rasanya jauh lebih manis. Ciri khasnya adalah adanya parutan bumbu kelapa kekuningan.

Tidak usah merogoh kocek terlalu dalam untuk membeli sate darek, cukup sediakan uang sekitar Rp. 11.000 saja.

4. Paragede Jaguang

6 Kuliner dan Makanan Khas Kota Padang Panjang 4

Paragede Jaguang – Sumber : Liputan 6

Paragede jaguang merupakan bahasa lain dari perkedel jagung. Makanan yang tidak asing untuk kita uniknya di sana tidak ditemukan di rumah-rumah makan. Melainkan di sepanjang jalan lintas Sumatera Barat dan di pasar-pasar Padang Panjang.

Penjual paragede jagung ini biasanya menjajakan makananya kepada penumpang bus atau kendaraan umum lainnya yang melintas di jalur-jalur umum Sumatera Barat.

Bahan-bahan dan cara membuat paragede jaguang tersebut tidak terlalu berbeda dengan yang sering kita temui di kota-kota lainnya. Dan memang sangat enak disajikan saat masih hangat.

5. Gulai Gajebo

6 Kuliner dan Makanan Khas Kota Padang Panjang 5

Gulai Gajebo – Sumber : archipelagos.id

Gulai ini terbuat dari sandung lamur yaitu bagian dari sapi yang hampir semuanya terbuat dari lemak kenyal (bagian punuk sapi). Disajikan dengan kuah asam pedas atau asam padeh dan tidak menggunakan santan. Kuliner ini termasuk makanan langka karena bahan utamanya sulit didapatkan.

Masyarakat di Sumatera Barat sendiri memberi tingkatan pada gulai gajebo tersebut. Di tingkatan pertama ada cukup gurih, yaitu jika persentase daging lebih banyak dari lemak, lalu kedua adalah gurih saat lemak lebih banyak dari daging, dan tingkatan tertinggi adalah gurih sekali yang berarti seluruhnya terdiri dari lemak.

Silakan siapkan uang sekitar Rp. 12.000 untuk mencicipi gurihnya gulai gajebo.

6. Kopi Kawa Daun

6 Kuliner dan Makanan Khas Kota Padang Panjang 6

Kopi Kawa Daun – Sumber : Paket Wisata Padang

Kopi ini bukan kopi biasa, karena bukan terbuat dari biji kopi, melainkan dari daunnya. Bagi masyarakat di Minangkabau kawa daun adalah wedang yang istimewa. Karena di dalam satu cangkir kopi kawa daun tidak hanya mengandung kenikmatan, tetapi juga ada sejarah yang menyertai.

Karena zaman dahulu ketika masa penjajahan Sumatera Barat menjadi lumbung penghasil kopi yang terbesar. Biji-biji kopi di tanam oleh petani setempat kemudian dikirimkan ke Belanda. Masyarakat lokal tidak kebagian hasil tanamnya karena hanya daun kopi yang bersisa. Akhirnya mereka menyeduh daun tersebut sebagai pengganti kopi. Alhasil, budaya itu tumbuh sampai saat ini.

Penyeduhan kopi ini sama seperti menyeduh daun teh, yakni di rebus di air mendidih. Namun keunikan dari kopi ini adalah kawa daun di seduh dalam kuali yang terbuat dari tanah dan dipanaskan menggunakan perapian tradisional.

Rasa dari kopi ini sepat, tetapi memiliki efek yang segar bagi tubuh.

Secangkir kopi kawa daun dihargai kurang lebih Rp. 4.000.

Wah ternyata seru sekali ya kuliner khas kota Padang Panjang itu, sangat disayangkan jika berkesempatan kesana tetapi tidak mencobanya.

Tentunya daerah di Sumatera Barat lainnya juga memiliki kuliner khasnya masing-masing, seperti di Kota Pariaman misalnya. Ada apa di sana? Silakan kunjungi 6 kuliner dan makanan khas Padang Pariaman.

Leave a Reply