Rumah Betang Tambau – Seiring berjalannya waktu, dengan adanya pergeseran budaya, rumah ini mulai ditinggalkan oleh warga dan maknanya mulai memudar bagi warga.
Maka tugas kita sebagai anak bangsa untuk melestarikan budaya kita yang kaya termasuk salah satunya Rumah Betang Tambau khas Kalimantan Tengah.
Rumah Betang Tambau
Rumah Betang Tambau adalah rumah adat khas Muara Teweh Kabupaten Barito Utara Provinsi KalimantanTengah.
Rumah Betang Tambau tidak hanya bisa dijumpai di Barito saja sebab diberbagai wilayah Kalimantan Tengah lainnya juga ada.
Baca juga ya :
- Kunjungi 5 Tempat Wisata di Muara Teweh Kabupaten Barito Utara
- Inilah 5 Tempat Wisata di Tamiang Layang Kabupaten Barito Timur
Rumah Betang Tambau ini biasa dihuni oleh masyarakat Dayak yang mayoritas menempati daerah hulu sungai.
Rumah daerah ini merupakan rumah yang sangat penting bagi warga Kalimantan.
Rumah bentang tambau memiliki bentuk yang memanjang dan menyerupai panggung dengan panjang yang dapat mencapai 30 meter hingga 150 meter serta lebar yang dapat mencapai 10 meter hingga 30 meter.
Tiang penyangga dari rumah betang tambau dapat mencapai 3 meter hingga 5 meter.
Rumah betang tambau dapat dihuni 100 – 150 orang. Rumah betang tambau ini dapat dikatakan sebagai rumah suku karna di dalamnya dihuni oleh satu keluarga besar dan dipimpin oleh kepala suku.
Makna dan Nilai Rumah Betang Tambau
Rumah betang tambau bukan hanya sekedar sebuah hunian biasa, namun rumah betang melambangkan tentang budaya, adat, kekeluargaan dan keakraban antar umat manusia.
Seperti disebutkan sebelumnya bahwa rumah betang tambau ini tidak hanya ditempati oleh keluarga inti saja.
Namun keluarga besar yang menempati rumah tersebut sehingga dari hal ini dapat kita pelajari kekeluargaan dan keakraban yang luar biasa antar manusia dalam rumah tersebut.
Sekalipun ada masalah, mereka dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan musyawarah dan membicarakan dengan baik hingga mencapai hasil yang tepat dan disetujui bersama.
Melakui rumah betang tambau ini kita dapat melihat bahwa masyarakat Dayak memiliki naluri untuk hidup bersama dan berdampingan dengan warga masyarakat lainnya.
Mereka menyukai kehidupan yang damai dan jauh dari perselisihan.
Hal ini tercermin dari kehidupan sehari – hari dari masyarakat Dayak yang tinggal di dalam rumah betang tambau yang menyelaraskan kepentingan mereka dengan kepentingan bersama
Artinya dalam hal ini adalah kepentingan bersama dari orang yang tinggal bersama dalam rumah betang tambau.
Bagian – Bagian pada Rumah Betang Tambau
Berdasarkan kepercayaan suku Dayak ada ketentuan khusus dalam peletakan ruang pada Rumah Betang yaitu :
Pusat dari rumah betang tambau adalah tempat orang berkumpul melakukan berbagai macam kegiatan baik itu kegiatan keagaman, sosial masyarakat dan lainnya.
Sementara Bagian Rumah Betang Tambau lainnnya yakni :
Ruang tidur Rumah Betang Tambau
Ruang Tidur harus disusun berjajar sepanjang bangunan rumah betang tambau.
Peletakan ruang tidur anak dan orang tua ada ketentuan tertentu di mana ruang tidur orang tua harus berada paling ujung dari aliran sungai.
Sementara itu ruang tidur anak bungsu harus berada pada paling ujung hilir aliran sungai.
Dan Untuk ruang tidur orang tua dan anak bungsu tidak boleh diapit.
Apabila pantangan itu itu dilanggar, maka menurut kepercayaan masyarakat setempat, maka keluarga tersebut akan mendapat petaka.
Bagian Dapur Rumah Betang Tambau
Bagian dapur harus menghadap aliran sungai, menurut mitos masyarakat setempat tujuannya agar mendapat rezeki.
Tangga Rumah Betang Tambau
Tangga dalam ruangan rumah adat Betang harus berjumlah ganjil namun umumnya berjumlah 3 yaitu berada di ujung kiri dan kanan
Sementara satu lagi di depan sebagai penanda atau ungkapan rasa solidaritas.
Menurut kepercayaan warga setempat, semakin besar ukuran rumah maka semakin banyak tangga.
Pante, Bagian Dari Rumah Betang Tambau
Pante adalah lantai tempat menjemur padi, pakaian dan untuk mengadakan upacara adat lainnya.
Posisinya berada didepan bagian luar atap yeng menjorok ke luar.
Lantai pante terbuat dari bahan bambu, belahan batang pinang, kayu bulatan sebesar pergelangan tangan atau dari batang papan.
Serembi Rumah Betang Tambau
Serambi adalah pintu masuk rumah setelah melewati pante yang jumlahnya sesuai dengan jumlah kepala keluarga.
Di depan serambi ini apabila ada upacara adat kampung dipasang tanda khusus seperti sebatang bambu yang kulitnya diarit halus menyerupai jumbai-jumbai ruas demi ruas.
Sami Dan Jungkar pada Rumah Betang Tambau
Sami berfungsi ruang tamu sebagai tempat menyelenggarakan kegiatan warga yang memerlukan.
Jungkar. Tidak seperti raungan yang pada umumnya harus ada.
Sementara Jungkar sebagai ruan tambahan di bagian belakang bilik keluarga masing-masing yang atapnya menyambung atap rumah panjang atau adakalanya bumbung atap berdiri sendiri tapi masih merupakan bagian dari rumah panjang.
Jungkar ditempatkan di tangga masuk atau keluar bagi satu keluarga, agar tidak mengganggu tamu yang sedang bertandang.
Jungkar yang atapnya menyambung pada atap rumah panjang dibuatkan ventilasi pada atap yang terbuka dengan ditopang / disanggah kayu yang sewaktu hujan atau malam hari dapat ditutup kembali.
Sumber : Wikipedia
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.