Kota Gunung Sugih adalah sebuah kota di Provinsi Lampung di Pulau Sumatera. Kota ini berfungsi sebagai pusat pemerintahan sekaligus ibukota dari Kabupaten Lampung Tengah.
Kota Gunung Sugih juga merupakan bagian administrasi kecamatan di Kabupaten Lampung tengah.
Berdasarkan data dari BPS, jumlah penduduk Kota Gunung Sugih pada tahun 2019 adalah 69.727 jiwa.
Dengan luas wilayah sebesar 164,01 km persegi, kepadatan penduduk dari kota ini adalah 425 penduduk per km persegi.
Sejarah Kota Gunung Sugih
Kota Gunung Sugih baru menjadi ibukota dari Kabupaten Lampung Tengah pada tahun 1999.
Sebelumnya, ibukotanya adalah Kota Metro, namun kota tersebut menjadi kota administratif mandiri dan lepas dari Kabupaten Lampung Tengah.
Pada saat itu Kabupaten Lampung Tengah merupakan wilayah terbesar kedua, namun setelah itu terjadi pemekaran wilayah.
Baca juga: Mengenal Kota Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara
Wisata Kota Gunung Sugih
1. Bukit Batubara
Bukit batubara merupakan tempat wisata yang cukup populer di Kota Gunung Sugih dan Lampung Tengah. Objek wisata ini juga bisa dibilang baru.
Lokasi ini dulunya merupakan bekas lahan tambang yang sudah tidak beroperasi lagi.
Ketika berada di Bukit Batubara, pengunjung akan langsung melihat keunikan pemandangan yang sangat indah. Perbukitan yang hanya ditumbuhi rumput hijau tanpa pepohonan.
Pemandangan ini membuat seolah-olah pengunjung berada di padang savana. Jarak pandang yang luas juga akan menjadi kenangan tersendiri ketika berkunjung ke Bukit Batubara.
Objek wisata ini berlokasi di Desa Linggapura, Selagai Lingga, Lampung Tengah.
2. Tugu kopiah emas
Tempat wisata selanjutnya dari Kota Gunung Sugih Lampung Tengah adalah Tugu Kopiah Emas. Tugu ini sangat ikonik dan mudah ditemukan karena berada di jalur lintas Sumatera.
Banyak pengunjung, baik warga lokal maupun wisatawan, berfoto dan mengabadikan momen di tugu ini.
Tugu Kopiah Emas memiliki tinggi sekitar 11 m dengan diameter 3 m. Desainnya yang cantik membuat banyak orang mengunjunginya dan menjadikan salah satu wisata favorit.
Baca juga: Mengenal Kota Rantau, Kabupaten Tapin
Kuliner Kota Gunung Sugih
1. Benjak Enjak
Benjak enjak adalah makanan khas Lampung Tengah yang cukup terkenal di Kota Gunung Sugih.
Makanan ini merupakan kue basah sejenis kue wajik. Biasanya disajikan untuk tamu ketika berkunjung ke rumah. Rasanya manis dan pas untuk kudapan.
Membuat kue benjak enjak pun mudah karena hanya membutuhkan 3 bahan ditambah daun pisang untuk membungkusnya.
Bahan yang dibutuhkan antara lain beras ketan, pisang raja yang sudah tua, dan gula. Beras ketan dicuci bersih kemudian direndam 30 menit.
Angkat beras ketan dan campurkan pisang raja dan gula sambil dihancurkan menjadi adonan.
Setelahnya, adonan dibungkus satu per satu dengan daun pisang kemudian direbus hingga matang.
2. Es Serbat Kweni
Es serbat kweni merupakan makanan yang populer di Kota Gunung Sugih, Lampung Tengah.
Minuman ini berbahan dasar mangga kweni yang memiliki harum yang sangat khas. Rasanya manis dan sedikit asam.
Isian dari minuman ini ialah potongan mangga kweni, selasih, dan gula merah.
Minuman ini menjadi minuman favorit warga Kota Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah karena bisa melepaskan dahaga.
Cara membuatnya pun mudah, cukup campurkan semua bahan dan sesuaikan rasanya sesuai keinginan.
Keunikan Kota Gunung Sugih
Masyarakat Lampung dibagi menjadi dua kelompok adat, yaitu adat Pepadun dan adat Pesisir. Di Lampung Tengah, mayoritas penduduknya merupakan Kelompok Masyarakat Abung Siwo Mego dan Pubian Telu Suku.
Kelompok Abung Siwo Mego memiliki sembilan buay (marga) yakni lain Anak Tuha, Nuban, Nunyai, Unyi, Subing, Kunang, Sealgai, Nyerupa, dan Beliuk.
Sembilan kebuaian penduduk asli tersebut masing-masing mendiami tempat-tempat yang ada di Lampung Tengah.
Orang-orang yang berada dalam sembilan marga tersebut termasuk ke dalam satu keluarga besar.
Baca juga: 6 Wisata di Tanjung Redeb, Kabupaten Berau
Budaya Kota Gunung Sugih
Di Kota Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah, mayoritas masyarakatnya menggunakan bahasa Lampung Api. Bahasa Lampung dibagi menjadi 3 jenis, yaitu Lampung Api, Lampung Komering, dan Lampung Nyo.
Bahasa Lampung Api sering disebut juga sebagai bahasa Lampung dialek A dan mayoritas digunakan di bagian barat, tengah dan selatan Provinsi Lampung.
Dialek dari Bahasa Lampung Api juga terdiri dari beberapa bagian. Dialek tersebut antara lain bahasa Krui atau Belalau, Pesisir Selatan, Pubian, Way Kanan, Ranau, Sungkai, dan Jelma Daya.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.