Tari Kijang Berasal dari daerah di Jawa Barat. Tari Kijang yang berasal dari tanah Sunda ini menggambarkan suasana rakyat di tengah – tengah kegiatan berburu. Pada awalnya Tari Kijang ini bersifat sakral, namun sekarang tidak hanya untuk ritual adat tertentu saja tetapi sudah banyak dipentaskan dalam berbagai acara.
Tari Kijang biasanya dibawakan oleh wanita dengan menggunakan jamparing dan gondewah (busur dan anak panah) sebagai pengingat tokoh Kidang Kancana. Masih banyak hal lainnya lagi yang menarik ketika mempelajari sejarah dan makna Tari Kijang.
Baca Juga :
- Inilah 6 Tari Adat Tradisional Dari Jawa Barat yang indah
- Catat 5 Baju Adat pengantin Jawa Barat yang bisa kamu coba
Sejarah Tari Kijang
Tari Kijang berasal dari Jawa Barat. Secara umum, Tari Kijang adalah kesenian yang mengisahkan suasana perburuan rakyat yang menggunakan jamparing dan gondewah (busur dan anak panah).
Sejarah dan makna Tari Kijang berbeda dengan Tari Sulintang Jawa Barat yang menggambarkan semangat persatuan. Nama Tari Kijang sendiri diambil dari para tokoh yang bergelar Kidang Pananjung, Kidang Kancana dan Kidang Soka (Sokawayana).
Pemburu merujuk kepada Ki Ageng Pamanah Rasa, untuk mengingat tokoh Kidang Kancana berkat halus budi dan santun perilakunya namun cukup tegas dan tajam ketika memberi keputusan dan pernyataan (twah), sehingga dijadikan contoh dalam kehidupan bermasyarakat.
Tarian Kijang biasanya dipentaskan saat acara pernikahan, khitanan, seren taun dan ritual – ritual lainnya. Keindahan tariannya ini kemudian tersohor di masyarakat terutama masyarakat Sunda Besar, dari yang awalnya Tari Kijang ini dikhususkan untuk acara ritual yang sakral, sampai kini sudah banyak dipentaskan sebagai bagian dari acara hiburan.
Makna Tari Kijang
Masyarakat Sunda mengenal istilah silib, yaitu memaknai sesuatu walau dengan cara dikiaskan pada hal lain, dan siloka yang artinya menyampaikan sesuatu lewat pengandaian.
Nah, Tari Kijang ini secara silib dan siloka bermakna Kida Hyang, serta Kudi Hyang yang merupakan silib dari pusaka kujang. Para leluhur mewariskan artefak budaya dalam berbagai bentuk kesenian dan ritual mulai dari ritual pernikahan, 7 bulanan, khitanan, panen, seren taun dan masih banyak lagi.
Sistem kebudayaan Sunda Besar berbentuk Adab Sunda atau ajaran yang disesuaikan dengan kondisi serta nilai yang berlaku sesuai zaman sehingga berbagai ritual adat pasti mengandung arti dan makna baik secara etika (atikan) dan estetika (anggitan).
Ciri Khas Gerakan Tari Kijang
Fungsi Tari Kijang ini sebenarnya memiliki peran penting dalam acara – acara masyarakat apalagi di masa lampau Tari Kijang sangatlah sakral. Namun demikian, seiring dengan berjalannya waktu, fungsi Tari Kijang menjadi bagian dari hiburan sehingga tak hanya masyarakat Sunda Besar tetapi masyarakat dari banyak daerah luar pun mengenalnya.
Ada ciri khas dari Tari Kijang yang membedakan Tari Kijang dengan berbagai tari lainnya, yaitu salah satunya dari gerakan. Tiap gerakan memiliki sejarah dan makna Tari Kijang.
Gerakan tarinya yang indah dan lincah menyimbolkan tingkat kijang di suasana perburuan. Ditambah lagi, gerakan para penarinya yang menggunakan busur dan anak panah sangat dinamis dan mendalami karakternya. Di setiap gerakannya yang lincah, dapat tersiratkan makna dan suasana gembira.
Selain gerakannya, ciri khas lain dari Tari Kijang adalah tata busana dan tata riasnya menyerupai kijang yang sesuai dengan tema tarinya. Misalnya, alis para penari dibuat seperti tanduk kijang. Meski dalam busana dan riasan kijang, Tari Kijang ini begitu estetik dan nikmat dipandang.
Musik Pengiring Tari Kijang
Setelah membahas gerakan dan busana serta tata riasnya, sejarah dan makna Tari Kijang bisa ditelisik juga dari musik pengiringnya. Iringan pada tarian dari tanah Sunda ini menggunakan iringan gamelan Jawa, yakni terdiri dari gong, kendang, saron, gender, bonang dan kenong.
Tak hanya dari instrumen musik tradisional, kadangkala iringannya juga dipadukan dengan vokal. Sama seperti gerakan tarinya yang gesit nan indah, iringan musik Tari Kijang pun terdengar lincah dan dinamis.
Musiknya ini semakin memancarkan aura para penarinya yang melebur dalam jadi karakter kijang pada tarian tradisional ini. Sekian rangkuman mengenai sejarah dan makna Tari Kijang yang perlu kamu ketahui. Warisan budaya memang bisa apa saja, salah satunya tarian tradisional.
Tari Kijang dengan karakteristiknya yang istimewa harus terus dilestarikan sehingga nilai – nilai budaya tidak tergerus seiring perkembangan zaman. Oleh karena itu, penting buat kita semua mengetahui sejarah dan makna Tari Kijang serta selalu memberikan perhatian dan apresiasi lebih terhadap penari tradisional.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.