Curug Bengkawah – Kabupaten Pemalang adalah salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah dengan Kota Pemalang sebagai ibukotanya.
Batik merupakan salah satu kekayaan budaya di Provinsi Jawa Tengah, tidak terkecuali di Pemalang dengan corak khasnya.
Selain wisata budayanya, Kabupaten Pemalang menyimpan banyak sekali destinasi wisata alam.
Gunung, pantai, perbukitan, danau atau telaga, dan juga air terjun atau curug terbentang di penjuru kabupaten.
Tercatat ada lebih dari 20 air terjun di Kabupaten Pemalang. Salah satunya yang tersohor berkat kecantikannya adalah Curug Bengkawah.
Curug Bengkawah Tidak Pernah Mengalami Kekeringan
Sumber air dari Curug Bengkawah adalah berasal dari aliran Sungai Kluweh.
Air di Curug Bengkawah terkenal akan kejernihan dan juga tidak pernah mengalami masa kekeringan, air sungai terus mengalir melewati bebatuan dan jatuh ke kolam alami di bagian bawah Curug Bengkawah.
Di sebelah timur curug juga terdapat sumber mata air bersih yang kerap dimanfaatkan oleh penduduk sekitar dan juga para pengunjung.
Curug Bengkawah Pemalang yang kerap juga disebut sebagai curug kembar karena terdapat 2 aliran air yang terpisahkan oleh bebatuan ini memiliki ketinggian sekitar 20m dan kedalaman kolam alami di bawahnya yaitu mencapai 3m.
Hutan yang mengelilingi Curug Bengkawah masihlah sangat alami.
Hal ini dapat terlihat dari rimbunnya pepohonan serta banyaknya monyet yang terlihat aktif melompat dari satu pohon ke pohon lainnya.
Walaupun kesegaran airnya sangat menggoda, pengunjung tidak disarankan untuk berenang di sini karena arus air lumayan deras dan dapat membahayakan.
Kebanyakan pengunjung menikmati suasana dengan bermain air di tepian kolam sambil juga menikmati pemandangan dengan berfoto.
Tidak sedikit juga pengunjung yang berkemah di wilayah ini.
Mereka membangun tenda di area sekitar yang memiliki kontur tanah rata dan menghabiskan malam menikmati suasana dengan bermain gitar dan juga membuat api unggun.
Masyarakat sekitar mengatakan bahwa terdapat ikan-ikan besar yang terbawa dari Sungai Kluweh ke curug ini sehingga terdapat pula beberapa warga yang memancing di Curug Bengkawah ini.
Di belakang Curug Bengkawah ini terbentuk sebuah cekungan secara alami yang berdasarkan keterangan warga kerap ditemui berbagai jenis ular misalnya kobra dan piton.
Lokasi dan Akses Menuju Curug Bengkawah
Curug Bengkawah berlokasi tepat di Desa Sikasur, Kecamatan Belik.
Dari Kota Pemalang kira-kira dapat ditempuh sekitar 1.5 jam dengan kendaraan beroda 2 atau berjarak sekitar 35km.
Sebagai patokan bagi para pengunjung, Curug Bengkawah terletak 200meter di sebelah selatan Pasar Randudongkal.
Pertama pengunjung dapat memulai perjalanan dengan mengarah pada Terminal Randu Dongkal.
Selanjutnya pengunjung harus mengikuti jalan menuju ke arah Desa Sikasur.
Sesampainya di Desa Sikasur, pengunjung akan dapat dengan mudah dan jelas menemukan petunjuk arah menuju salah satu permata wisata yaitu Curug Bengkawah.
Baca Juga ya :
- Pesona wisata Curug Putri Tegal yang tak boleh dilewatkan
- Inilah Curug Cantel Curug menantang namun indah
Kehati-hatian sangat diperlukan dalam perjalanan ini karena pengunjung akan menyusuri jalanan di pinggiran irigasi.
Sebelah kanan terdapat sungai tanpa pembatas jalan, kondisi jalanan bisa sangat becek dan licin.
Kira-kira setelah kurang lebih 5-10 menit menyusuri jalan, terdapat sebuah rumah yang terletak di tengah-tengah sawah.
Di lokasi inilah pengunjung bisa parkir kendaraan mereka.
Harga Tiket Curug Bengkawah
Untuk masuk kedalam Curug Bengkawah, pengunjung akan dikenakan biaya parkir yang juga sebagai biaya retribusi kira-kira Rp 5.000 hingga Rp 10.000.
Perjalanan menuju air terjun atau Curug Bengkawah ini harus dilanjutkan dengan berjalan kaki. Pengunjung akan melewati pematang sawah.
Pada musimnya, hamparan padi yang menguning akan menjadi suguhan pemandangan bagi para pengunjung.
Pesan Bagi Pengunjung yang akan ke Curug Bengkawah
Berjarak kira-kira 200m dari titik awal pengunjung berjalan kaki, akan dapat dijumpai sebuah pesan bijak bagi para pengunjung dari warga setempat.
Inti dari pesan oleh warga pengunjung berintikan ajakan untuk senantiasa menjaga keasrian alam dan juga untuk selalu menjaga tingkah laku ketika berkunjung.
Beberapa pesannya adalah dilarang untuk membuang sampah di sekitar Curug Bengkawah dan juga aliran sungai, pengunjung dapat membawa kantong sendiri untuk menampung sampah untuk dibuang pada tempatnya setelah kunjungan.
Kemudian ada juga larangan mandi karena derasnya air serta berhati-hati ketika menapak pada bebatuan dikarenakan licin oleh lumut di seluruh permukaan batu.
Pengunjung juga dilarang untuk mencoret-coret bebatuan yang ditemui di area Curug Bengkawah ini.
Tidak lupa anjuran untuk senantiasa menjaga ucapan serta kesopanan selama berkunjung ke Curug Bengkawah.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.