Tapi Ingat Pulang

Tari Adat

Asal Usul dan Sejarah Tari Kabasaran Minahasa yang Perlu Diketahui dan Dipelajari

tari kabasaran

tari kabasaran MInahasa

Salah satu tradisi yang perlu diketahui adalah tari kabasaran Minahasa. Ini merupakan tarian unik yang tradisinya sampai saat ini masih terjaga dengan kuat. Bahkan para generasi muda utamanya yang berada di Sulawesi Utara dituntut untuk mempelajari tradisi ini dengan baik.

Nah untuk artikel budaya kali ini akan dijelaskan tentang asal-usul dan sejarah dari tari kabasaran Minahasa. Ini dia penjelasan lengkapnya:

tari kabasaran Minahasa

Asal Usul dan Sejarah Tarian Kabasaran

Tari kabasaran menurut sejarahnya adalah merupakan satu bentuk tarian perang yang sering dipentaskan oleh para prajurit Minahasa. Biasanya tarian yang juga sejenis ritual ini dilakukan setelah perang dilaksanakan atau sebelumnya.

Tak hanya itu perang kabasaran atau tari kabasaran ini ternyata sangat disakralkan oleh masyarakat Minahasa di kala itu. Bahkan para penarinya harus keturunan dari para penari sebelumnya.

Hal ini dilakukan karena menurut masyarakat setempat orang yang bertugas sebagai penari kabasaran akan memegang satu senjata tertentu. Senjata khusus ini hanya dimiliki oleh penari kabasaran yang diturunkan dari generasi ke generasi. Maka dari itu tidak semua orang di Minahasa bisa membawakan tarian ini.

Baca Juga ya : Tari Maengket dari Minahasa, Tentang Gotong Royong

Tarian Kabasaran Di Zaman Modern

tari kabasaran Minahasa khas sulawesi utara

tari kabasaran Minahasa khas sulawesi utara – foto teviwawointana.com

Namun saat ini ketika tidak ada lagi medan laga atau medan perang maka sakralitas dari tari kabasaran Minahasa mulai bergeser. Bahkan tidak lagi dijadikan sebagai tarian perang melainkan dijadikan tarian yang dipentaskan pada acara-acara tertentu.

Diantaranya adalah untuk menyambut para tamu penting, sebagai pengisi dalam upacara tradisional dan acara adat yang lainnya. Bahkan tari juga sering ditampilkan pada acara-acara keagamaan.

Sekalipun demikian di dalam filosofi tari kabasaran tetap terkait dengan para pahlawan Minahasa utamanya yang telah gugur dalam medan laga. Kabarnya sih tarian itu sebagai sebentuk upeti kepada mereka yang sudah membela Minahasa dalam medan peperangan.

Filosofi Tari Kabasaran

tari kabasaran

tari kabasaran MInahasa

Tari kabasaran Sulawesi Utara sejatinya dibagi menjadi 3 ronde. Yaitu Cakalele, Kemoyak dan Lalaya’an. Di ketiganya terdapat beberapa filosofis yang bisa dijadikan sebagai bahan renungan. Ini dia penjelasan tentang ketiganya:

1. Cakalele

Ronde yang pertama adalah Cakalele. Di dalam bahasa Minahasa Cakalele bisa dimaknai sebagai bertarung dan mengejar. Maka dari itu di dalam ronde pertama ini gerakan penari memang benar-benar tegas, keras dan kasar layaknya seperti sedang berkelahi.

Dulunya gerakan-gerakan tari kabasaran di ronde Cakalele ini merupakan gerakan yang dilakukan Laskar minahasa ketika akan berperang.

2. Kemoyak

Kemoyak artinya adalah mengayunkan senjata. Dalam ronde ini biasanya para penari kabasaran mulai mengayunkan senjata yang mereka pegang. Filosofinya ialah di dalam ronde ini para penari terkesan membujuk roh dari musuh yang telah tewas. Supaya ruh tersebut tetap tenang dan tidak melakukan pembalasan dendam.

3. Lalaya’an

Pada ronde yang terakhir ini para penari mulai menari dengan bebas dan gembira. Tidak ada lagi wajah tegang seperti dua ronde sebelumnya. Filosofi dari ronde ketiga ini adalah orang yang sedang berperang telah memenangkan peperangan. Mereka kembali pulang dengan tersenyum dan riang.

Baca Juga ya6 Kuliner dan Makanan Khas Tondano Minahasa

Pentas Tari Kabasaran

tari kabasaran Minahasa

tari kabasaran Minahasa – foto hetanews.com

Setelah mengetahui sejarah dan filosofi dari tari kabasaran maka berikut ini akan dijelaskan tentang pentasnya. Ini dia uraian yang dimaksud:

Tari kabasaran dilakukan oleh beberapa orang yang semuanya adalah pria. Mereka akan menari dengan menggunakan pakaian khusus yang merupakan busana tentara Minahasa saat berperang.

Tak hanya itu mereka juga dilengkapi oleh tombak atau pedang yang merupakan senjata rakyat Minahasa saat ada di medan laga.

Di dalam tari kabasaran diantara semua penari tersebut ada satu yang bertugas sebagai pemimpin tarian. Namun tidak semua orang bisa menjadi pemimpin kecuali yang memang ditunjuk oleh pemangku adat setempat.

Para penari ini terus melakukan tarian sesuai dengan ronde-nya. Maka dari itu ketika masih berada pada tarian ronde satu dan ronde kedua wajah-wajah mereka terlihat galak dan ganas. Baru ketika memasuki ronda terakhir wajah mereka terlihat cerah dan gembira.

Itulah penjelasan singkat tentang asal usul tari kabasaran MInahasa. Semoga bisa meningkatkan perbendaharaan kamu terkait dengan adat istiadat di Indonesia.

Leave a Reply