Tapi Ingat Pulang

Budaya, Pengetahuan, Tari Adat

Asal Usul dan Sejarah Tari Jejer Gandrung

Tari Jejer Gandrung Banyuwangi

Pementasan Tari Jejer Gandrung - Foto by budayajawa.id

Tari Jejer Gandrung – Banyuwangi tak hanya kaya akan keindahan alamnya saja namun juga budaya dan tradisinya.

Salah satunya adalah Tari Jejer Gandrung yang biasa ditampilkan saat acara adat atau acara tertentu.

Tari Jejer Gandrung merupakan sempalan dari Tarian Gandrung Banyuwangi yang pada awalnya dibawakan sebagai perwujudan rasa syukur masyarakat pasca dilakukannya panen.

Tari Jejer Gandrung kini semakin dicintai oleh generasi muda – mudi Banyuwangi seiiring dengan seringnya ditampilkan dalam berbagai kegiatan umum.

Sejarah Tari Jejer Gandrung

Tari Jejer Gandrung

Tari Jejer Gandrung

Kesenian ini awalnya melibatkan para pria sebagai penari.

Gandrung sering dipentaskan pada berbagai acara, seperti perkawinan, pethik laut, khitanan, tujuh belasan dan acara-acara resmi maupun tak resmi lainnya, baik di Banyuwangi maupun wilayah lainnya.

Biasanya, pertunjukan tari gandrung dimulai sejak sekitar pukul 21.00 dan berakhir hingga menjelang subuh (sekitar pukul 04.00).

Tata Busana dan Properti Tari Jejer Gandrung

Tata busana penari Gandrung Banyuwangi khas, dan berbeda dengan tarian bagian Jawa lain.

Ada pengaruh Kerajaaan Blambangan yang tampak dari tarian ini.

Beberapa Tata busana Tari Jejar Gandrung ini dibagi menjadi beberapa bagian seperti Bagian Badan atau tubuh, Bagian Hiasan Kepala dan bagian Hiasan Kaki kebawah.

Busana Bagian Tubuh Tari Jejer Gandrung

Tari Jejer Gandrung

Properti Tari Jejer Gandrung – Foto by sekolahnesia.com

Busana untuk tubuh penari terdiri dari baju yang terbuat dari beludru berwarna hitam, dihias dengan ornamen kuning emas.

Baju ini diseertai manik-manik yang mengkilat dan berbentuk leher botol yang melilit leher hingga dada.

Sedang bagian pundak dan separuh punggung dibiarkan terbuka.

Para penari mengenakan selendang yang disampirkan di bahu dan membawa sebuah kipas.

Bagian Kepala Tari Jejer Gandrung

Asal Usul dan Sejarah Tari Jejer Gandrung 2

Busana Tari Jejer – Foto by Twitter.com

Sementara itu Kepala dipasangi hiasan serupa mahkota yang disebut dengan omprok.

Omprok ini terbuat dari kulit kerbau yang disamak dan diberi ornamen berwarna emas dan merah serta diberi ornamen tokoh Antasena, putra Bima.

Selanjutnya pada mahkota tersebut diberi ornamen berwarna perak yang berfungsi membuat wajah sang penari seolah bulat telur.

Selain itu juga ada tambahan ornamen bunga yang disebut cundhuk mentul di atasnya.

Bagian Bawah Tari Jejer Gandrung

Penari gandrung menggunakan kain batik dengan corak bermacam-macam.

Namun corak batik yang paling banyak dipakai serta menjadi ciri khusus adalah batik dengan corakĀ gajah oling.

Corak tumbuh-tumbuhan dengan belalai gajah pada dasar kain putih yang menjadi ciri khas Banyuwangi.

Simak Juga

Bagian Pertunjukan Tari Jejer Gandrung

Tari Jejer Gandrung

Pementasan Tari Jejer Gandrung – Foto by budayajawa.id

Jejer

Jejer adalah tahapan pembuka dari pertunjukan jejer gandrung. Para penari biasanya menyanyikan beberapa lagu secara solo tanpa tamu.

Maju

Setelah jejer selesai, maka sang penari mulai memberikan selendang-selendang untuk diberikan kepada tamu.

Seblang Subuh

Seblang Subuh Tari Jejer Gandrung

Seblang Subuh Tari Jejer Gandrung

Ini adalah bagian penutupan dari tari Jejer Gandrung dimana para penari memulai dengan gerakan perlahan dan penuh penghayatan.

Seiring dengan perkembangan tari Gandrung sekarang, yang sering dipentaskan adalah bagian tari pembukanya saja yaitu Tari Jejer.

Sekarang Tari Jejer sudah di canangkan sebagai tarian selamat datang khas Banyuwangi.

Baca Juga Yuk

Itulah tadi sekilas mengenai sejarah Tari Gandrung atau tari Jejar Gandung dari Banyuwangi yang sudah sangat terkenal.

Semoga membantu kalian bagi yang sedang mencari informasi.

Leave a Reply