Tari Poco-Poco mungkin sudah tidak asing di mata masyarakat Indonesia. Karena tarian ini merupakan kegiatan yang kerap kali kita saksikan di berbagai kesempatan seperti pada peringatan Hari Kemerdakaan Republik Indonesia, senam pagi yang diadakan oleh ibu-ibu PKK setempat, perlombaan di tingkat kecamatan, dan lain sebagainya. Poco-Poco sendiri ternyata lahir di zaman yang sudah modern.
Jenis tarian ini di nilai oleh masyarakat sebagai kegiatan menari yang asik karena dilakukan secara massal dengan hentakan lagu yang membuat semangat. Para penari melakukan gerakan secara bersamaan dengan ritme dua kali gerak ke kanan, dua kali gerak ke kiri, mundur, dan memutar. Dibutuhkan kerjasama yang luar biasa supaya gerakan yang dilakukan banyak orang tersebut bisa seirama satu sama lain.
Biasanya peserta Tari Poco-Poco memang berjumlah sangat banyak. Sehingga tidak heran jika kegiatan ini pernah mendapatkan penghargaan dari MURI (Museum Rekor Indonesia) karena jumlah pesertanya yang berjumlah puluhan ribu.
Asal Usul Tari Poco-Poco
Sejarah tari Poco-Poco tidak terlepas dari cerita sang Pencipta lagu Poco-Poco sendiri bernama Ferry Sapulette. Pada tahun 1993, beliau tergabung dalam Nanaku Group dan memainkan serta merekan lagu Poco-Poco tersebut. Beliau mengatakan bahwa kata Poco-Poco bermaksan menggemaskan dalam Bahasa Ternate.
Lirik lagu Poco-Poco pun di klaim Ferry menggunakan Bahasa Ternate, bukan Bahasa Manado seperti cerita yang beredar di masyarakat. Hal tersebut disebabkan karena ada beberapa persamaan kata dari dua bahasa tersebut.
Baca Juga ya :
- Inilah 5 Pulau Terindah di Sulawesi Utara yang harus kamu tahu
- Mengenal Gunung Karangetang di Siau Kabupaten Sitaro Sulawesi Utara
Pada awalnya Tarian Poco-Poco hanya di kenal di lingkungan TNI dan Polri sebagai gerakan dari senam pagi. Hal ini juga berkaitan dengan sejarah tarian tersebut, di mana sang penciptanya terinspirasi dari gerakan senam para Tentara. Ferry sendiri memang dibesarkan dilingkungan Tentara karena ayah beliau seorang Angkatan Darat yang bertugas di Ternate saat itu.
Ferry mengatakan kenapa ketika menari Poco-Poco gerakannya seperti memegang sesuatu, itu karena ketika para Tentara melakukan gerakan mereka sembari memegang senjata. Beliau menambahkan para Tentara yang melakukan senam tersebut menggunakan baju kaus dan celana, lalu di tambah dengan memegang senjata.
Tarian Poco-Poco sendiri mulai terkenal di Tahun 2000-an setelah ditayangkan di salah satu stasiun televisi di Indonesia.
Perkembangan Tarian Poco-Poco
Sekarang Tarian Poco-Poco sering dikombinasikan dengan tarian dari berbagai daerah. Seperti di Jawa Barat, Tarian Poco-Poco dikombinasikan dengan gerakan Tari Jaipong. Lalu tidak kalah di Papua pun gerakan tarian Poco-Poco dikombinasikan dengan gerakan memanah. Gerakan Poco-Poco banyak disesuaikan dengan tarian budaya setempat.
Seiring berjalannya waktu pun tarian tersebut sudah masuk ke ranah tarian-tarian modern dan terus berkembang akan tetapi tidak meninggalkan gerakan dasarnya. Contoh yang sering di lihat mungkin pada kegiatan senam aerobik yang sering menggunakan gerakan Poco-Poco.
Namun, tidak hanya gerakannya saja yang saat ini sudah diadaptasi ke berbagai versi, lagunya pun sudah diadaptasi ke berbagai genre seperti dangdut, disco, hingga cha-cha.
Makna Tarian Poco-Poco
Prinsip dari Tarian Poco-Poco itu sendiri adalah memutar tubuh ke seluruh penjuru mata angin, lalu kembali ke semula. Gerakan Tari Poco-Poco terdiri dari enam gerakan utama.
Walaupun sudah banyak diimplementasikan ke dalam bentuk tarian lainnya, namun yang menyamakan gerakannya adalah langkah kaki yang di mulai dari kaki ke kanan, lalu kembali lagi ke kiri. Kemudian langkahkan kaki ke belakang dan kembali ke depan.
Baca Juga ya :
- Inilah 5 Lagu Daerah Sulawesi Utara yang harus kamu tahu
- Mengenal 6 Tari Adat Tradisional Dari Sulawesi Utara yang bersejarah
Karena dilakukan secara bersamaan maka dari itu melatih para pelaku tarinya untuk bekerjasama dalam melakukan gerakan tersebut.
Gerakan dari Tarian Poco-Poco sendiri pun memiliki manfaat untuk tubuh. Beberapa diantaranya adalah dapat menurunkan berat badan, meningkatkan denyut jantung, dan dapat meningkatkan nilai kolesterol baik.
Tidak hanya sampai di situ, Tarian Poco-Poco yang juga biasa digunakan untuk gerakan senam yang menurut ilmiah bisa meningkatkan kesehatan otak jika dilakukan secara rutin misalnya dua kali dalam seminggu.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.