Pakaian Adat Bali – Bali tidak hanya terkenal memiliki pesona alam yang indah. Pulau yang dikenal sebagai Pulau Dewata ini juga memiliki perlakuan yang kental dalam menjaga tradisi budayanya. Salah satu tradisi yang masih dipertahankan tersebut dilihat dari tata cara penggunaan pakaian adat di Bali.
Sebelum mengenal nama-nama bagian dari pakaian adat Bali, perlu diketahui bahwa setidaknya ada empat tingkatan untuk menggunakan pakaian adat di Bali, yaitu:
1. Payas Agung
Payas agung merupakan tingkatan tertinggi dalam mengenakan pakaian adat Bali. Disebut dengan agung karena busana ini digunakan untuk acara tertentu dan bukan dikenakan sebagai pakaian sehari-hari. Salah satu acara yang dapat menggunakan payas agung adalah upacara pernikahan. Payas agung dikenakan oleh sang pengantin.
Payas agung menampilkan kesan mewah, seperti yang terlihat dari warna-warna dari kain yang digunakan dan aksesoris pendukungnya. Warna dalam payas agung didominas emas, putih, dan merah yang merupakan simbol kemewahan di Bali.
Aksesoris payas agung untuk laki-laki dan perempuan adalah mahkota kepala. Untuk para laki-laki, aksesoris tambahan saat mengenakan payas agung adalah keris dan kain tenun songket. Di sisi lain, para perempuan mengenai kain bernama sesanteng yang dililitkan ditubuh bagian atas.
2. Payas Jangkep
Pakaian Adat Bali selaanjutnya adalah Payas jangkep. Baju adat Bali ini merupakan baju adat yang juga hampir sama dengan Payas Agung dan bahkan cara menggunakan pakaian yang hampir mirip dengan payas agung. Payas jangkep dapat diartikan sebagai riasan yang lengkap. Tingkatan ini digunakan untuk acara-acara formal.
Aksesoris payas Jangkep untuk laki-laki dan perempuan adalah mahkota kepala. Untuk para laki-laki, aksesoris tambahan saat mengenakan payas jangkep adalah keris dan kain tenun songket. Di sisi lain, para perempuan mengenai kain bernama sesanteng yang dililitkan ditubuh bagian atas.
Baca Juga :
- 10 Foto Keindahan Desa Pinggan Gunung Batur Kintamani Bali
- Inilah 6 Tari Adat Tradisional Bali Paling Populer
3. Payas Madya
Selain Payas Agung dan Payas Jangkep, Pakian adat Bali lainnya yang serupa adalah Payas madya. Baju Payas madya merupakan pakaian adat bali dengan tingkatan yang lebih sederhana dari payas agung dan jangkep.
Untuk Tata busana baju adat Payas madya, dapat digunakan untuk acara-acara formal atau semi formal. Bahkan untuk warnaa juga berbeda dimana Payas madya lebih banyak memakai warna Putih.
4. Payas Alit
Satu lagi Pakaian Adat Bali yang lebih sederhana dibanding Pakaian Adat Bali lainnya yakni Payas Alit. Baju adat tradisional Bali ini merupakan pakaian adat Bali dengan tingkatan yang lebih informal tetapi tetap menjunjung nilai kesopanan dalam berbusana.
Salah satu contoh penggunaan payas alit adalah ketika seseorang ingin berdoa di pura. Payas alit ditunjukkan melalui beberapa aksesoris seperti menggunakan udeng, kameng, atau kebaya tetapi dengan cara yang lebih santai.
5 bagain Pakaian Adat Bali
Dari pemahaman mengenai tata cara mengenakan pakaian Bali sesuai dengan tingkatannya, ada pemahaman mengenai lima bagian pakaian adat Bali yang perlu diketahui, antara lain:
1. Yoko
Yoko merupakan sebutan atasan yang dikenakan oleh laki-laki di Bali. Pakaian adat Bali ini merupakan sejenis kemeja yang berwarna putih. Atasan ini juga dapat menyerupai jas berkerah. Yoko dikenakan di acara-acara formal.
2. Udeng
Penutup kepala khas Bali bernama udeng. Salah satu pakaian adat Bali ini digunakan untuk laki-laki. Udeng merupakan penutup kepala dari kain dengan jahitan yang membentuk simpul di bagian tengah depan.
Terdapat dua jenis udeng yang digunakan oleh para lelaki di Bali, yaitu udeng dengan warna putih polos dan udeng dengan motif atau warna.
Udeng putih polos digunakan untuk acara formal seperti upacara keagamaan, sedangkan udeng berwarna dan memiliki motif digunakan untuk acara-acara di luar upacara keagamaan yang dianggap sakral. Udeng warna atau motif juga dapat digunakan untuk kegiatan sehari-hari.
Baca Juga:
- Keunikan Rumah Adat Gapura Candi Bentar di Bali
- Berkenalan dengan 6 Tari Adat Tradisional di Bali
3. Kamen
Kain yang melilit untuk menutup bagian kaki di Bali disebut dengan kamen. Pakaian adat Bali ini digunakan untuk laki-laki dan perempuan. Kamen yang dikenakan laki-laki diikat melingkar di bagian pinggang dari kiri ke kanan.
Untuk laki-laki, terdapat simpul dari sisa lilitan kamen yang diletakkan di bagian depan. Simpul ini merupakan simbol dari pengabdian atau dharma. Simpul kamen dibuat seperti sudut lancip. Sudut ini merupakan simbol penghormatan pada tanah leluhur.
Kamen yang dikenakan perempuan dililitkan ke pinggang tanpa membentuk simpul di bagian depan. Kedua kamen kamen yang dililitkan baik laki-laki maupun perempuan memiliki aturan jarak sekitar satu jengkal.
Baca Juga:
- Mencicipi 6 Kuliner dan Makanan Khas Tabanan Bali
- Menikmati 6 Kuliner dan Makanan Khas Gianyar Bali
4. Sabuk Prada
Sabuk prada merupakan selendang yang digunakan oleh perempuan. Salah satu bagian dari pakaian adat Bali ini berfungsi sebagai penahan kamen. Biasanya, sabuk prada memiliki warna yang mencolok dan kontras dengan warna kebaya dan kamen. Selain memiliki fungsi, sabuk prada juga merupakan simbol perlindungan untuk perempuan.
5. Kebaya Bali
Pakaian atasan perempuan disebut dengan kebaya Bali. Salah satu ciri khas dari pakaian adat Bali ini adalah memiliki warna-warna polos dan seringkali tidak ada motif. Kebaya Bali digunakan di atas kamen, kemudian di bagian pinggang ditambahkan dengan sabuk prada.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.