Tapi Ingat Pulang

Budaya, Informatif

3 Upacara Adat Suku Banggai Yang Masih Bertahan

Basalo Sangkap

Basalo Sangkap - foto ig @moh_iqbal_supa

Upacara Adat Suku Banggai – Di provinsi Sulawesi Tengah tepatnya di Kabupaten Banggai terdapat suku bangsa yang cukup besar yang disebut suku Banggai.

Kelompok masyarakat tradisional ini begitu menjunjung tinggi tradisi bahkan sampai saat ini ada beberapa upacara adat yang masih tetap lestari.

Baca juga :

upacara adat suku banggai

upacara adat suku banggai // majalahpeluang.com

Nah, untuk artikel kebudayaan yang ke sekian kalinya ini, kami akan mencoba menjabarkan beberapa upacara adat yang masih berjalan di tengah-tengah Suku Banggai.

Tujuannya tidak lain untuk mengajak pembaca ikut menjaga tradisi tersebut supaya tetap menjadi aset bangsa Indonesia.

Jadi, silakan dibaca ini dia upacara adat yang kami maksud:

1. Upacara Pelantikan Tomundo

acara Tomundo banggai, Upacara Adat Suku Banggai

acara Tomundo banggai, Upacara Adat Suku Banggai – foto cnadaily.com

Upacara Adat Suku Banggai yang pertama adalah Tomundo. Suku Banggai dikepalai oleh seorang Tomundo atau seorang raja yang mempunyai 12 orang menteri dari kalangan bangsawan.

Upacara pelantikan Tomundo berarti upacara untuk mengangkat seorang raja baru yang akan memimpin Suku Banggai beberapa periode ke depan.

Pemilihan Tomundo sendiri didasarkan pada asas musyawarah, begitu juga dengan pemilihan para pembesar kerajaan.

Walaupun demikian, tidak sembarang orang bisa menjadi Tomundo Suku Banggai, kecuali mereka memang memiliki keturunan khusus dari Banginsa.

Sedangkan yang menjadi ujian pengangkatan Tomundo dilihat dari kecerdasan dan perilakunya di tengah-tengah masyarakat.

Ketika calon Tomundo sudah ditentukan, maka langkah berikutnya adalah proses pelantikan yang harus dijalankan sesuai prosedur.

Biasanya, pelantikan Tomundo dilangsungkan di hadapan Basalo Sangkap sejenis komite adat di Suku Banggai Sulawesi Tengah.

Tomundo terpilih juga harus melewati ritual tertentu yang salah satunya adalah duduk di pangkuan salah satu anggota Basalo Sangkap.

Setelah itu, dia harus menduduki sebuah batu yang dianggap sebagai perwakilan dari tomundo-tomundo Suku Banggai sebelumnya.

Sembari melakukan ritual ini, perwakilan Basalo Sangkap terus memberikan nasehat kepada Tumundo untuk bisa berlaku adil dan bijaksana ketika memimpin suku.

2. Molabot Tumpe, Upacara Adat Suku Banggai

Molabot Tumpe, Upacara Adat Suku Banggai

Molabot Tumpe, Upacara Adat Suku Banggai – foto agusdaud.com

Upacara Adat Suku Banggai selanjutnya adalah Molabot Tumpe. Sulawesi Tengah tepatnya di Kabupaten Banggai terdapat satu tradisi berupa upacara adat yang masih tetap lestari sampai saat ini.

Upacara adat tersebut bernama Molabut Tumpe yang menurut informasi terbaru, upacara sudah berlangsung selama 4 ribu tahun lebih.

Ritual Molabut Tumpe dilakukan oleh hampir seluruh suku bangsa yang ada di Kabupaten Banggai tanpa terkecuali juga dilakukan oleh masyarakat dari Suku Banggai.

Mereka akan berbondong-bondong mengantar telur maleo yang disebut tumpe ke Kerajaan Banggai.

Uniknya, mereka mengantar telur tidak menggunakan transportasi darat melainkan dengan menaiki kapal laut.

Telur Maleo harus berjumlah 85 butir yang sebelumnya harus diinapkan terlebih dahulu di rumah adat selama semalam penuh.

Setelah itu, baru diantarkan ke dermaga dengan diiringi musik pengiring berupa drum dan rebana.

Penonton tidak boleh berada di depan pembawa telur, tetapi harus berada di belakang dan si pengantar tidak boleh berhenti sebelum tiba di dermaga.

Tradisi Malabut Tumpe wajib terlaksana karena masyarakat sekitar beranggapan kalau ritual ini bisa menjadi sarana untuk mencegah bencana.

Sedangkan awal mula munculnya upacara adat disinyalir berasal dari jaman Kerajaan Banggai yang disebut Kerajaan Benggawi yang berdiri gagah di tahun 1600an.

3. Basalo Sangkap

Basalo Sangkap, Upacara Adat Suku Banggai

Basalo Sangkap, Upacara Adat Suku Banggai – foto ig @moh_iqbal_supa

Upacara Adat Suku Banggai  yang masih sering dilakukan adalah acara Basalo Sangkap.

Basalo Sangkap sejenis komite adat yang mengurus segala macam keperluan politik di Suku Banggai termasuk yang memilih pemimpin adat baru yang disebut Tomundo.

Untuk menjadi Basalo, masyarakat juga harus melewati upacara adat tertentu, yang tidak jauh berbeda dengan ritual pelantikan Tomundo.

Calon Basalo juga bukan orang sembarangan melainkan memang calon terpilih dari 4 sub kerajaan yang berada di Banggai.

Mereka harus keturunan Basalo sebelumnya yang memiliki kecerdasan dan berperilaku baik.

Nantinya, mereka inilah yang akan memegang kekuasaan untuk melantik bahkan memberhentikan Tomundo dan Basalo setelahnya.

Seorang calon Basalo harus memiliki jiwa keadilan dan bijaksana karena hanya karakter inilah yang membuat masyarakat bisa menggantungkan harapannya dengan tenang.

Maka dari itu, bisa dipastikan tidak akan lolos Basalo jika si calon memiliki perilaku tidak baik atau pernah melakukan tindakan melanggar hukum.

**

Itulah beberapa upacara adat suku Banggai Provinsi Sulawesi Tengah yang masih tetap bertahan sampai saat ini.

Semoga apa yang sudah kami jabarkan ini bisa menjadi penambah pengetahuan untuk semua pembaca yang budiman.

Leave a Reply