Tari Umbul Jatigede Sumedang – Daya tarik Indonesia tidak hanya terletak pada tempat wisata alam. Namun kebudayaan juga menjadi hal yang menarik dari Indonesia. Indonesia sendiri punya berbagai jenis kebudayaan yang tersebar diseluruh wilayahnya.
Tak berbeda dengan wisata alam yang selalu menggugah rasa penasaran, berbagai kebudayaan di Indonesia ini juga menyimpan hal-hal yang membuat banyak orang penasaran dan ingin mengulik lebih jauh,
Tarian menjadi hal yang lekat dengan budaya Indonesia. Beragam tarian dari berbagai daerah di Indonesia juga menyuguhkan pesonanya masing-masing.
Sebagian besar tarian-tarian dari Indonesia juga sudah ada sejak zaman kerajaan.
Maka dari itu, kekayaaan sejarah dalam kebudayaan tarian menjadi daya tarik yang tak kalah menarik.
Bulan Desember 2019 lalu viral sebuah kejadian dimana tari umbul Jatigede yang ditarikan oleh ribuan penari di Kabupaten Sumedang heboh karena terjadi kesurupan dan menuai kontroversi karena dinilai mengumbar erotisme.
Berikut informasi mengenai tari umbul Jatigede.
Sejarah Tari Umbul Jatigede
Tari umbul Jatigede ini rupanya memiliki cerita sejarah di dalamnya.
Pada awalnya, tari Umbul Jatigede ini muncul karena ketidaksenangan masyarakat terhadap penjajah Belanda sehingga mereka mengekspresikan hal tersebut melalui tarian.
Tari umbul Jatigede ini memang dikenal sebagai warisan tarian khas Kabupaten Sumedang sejak ratusan tahun silam.
Baca Juga : Kunjungi 12 Tempat Wisata Subang yang ngehits
Tarian yang satu ini mulai banyak ditarikan pada tahun 1940-an di Dusun Parugpug, Desa Cijambe, Kecamatan Paseh.
Tari Umbul Jatigede ini juga dbawa oleh seniman bernama Kalsip dari wilayah Kabupaten Indramayu.
Kemudian dikembangkan oleh penari asal Paseh yang bernama Ma Jaer atau lebih dikenal dengan Bu Misrem.
Kontroversi Tari Umbul Jatigede
Selain kontroversi puluhan penari yang pingsan dan kesurupan ketika menarikan tarian ini secara massal di Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang pada Bulan Desember 2019 lalu.
tarian Umbul Jatigede ini disorot karena memiliki gerakan yang cukup erotis.
Gerakan tersebut seperti menonjolkan pada area pinggul dan tubuh bagian dada.
Pada kemunculan tarian ini sempat ditentang karena tidak sesuai dengan norma kesopanan di daerah.
Baca juga : Melihat Budaya Land Tanjung morawa yang indah
Tari Umbul Jatigede ini juga menggunakan pengiring yang beragam yaitu berupa kecrek, tarompet, kendang, dogdog, dan kadang gong.
Tak jarang pula dipadukan dengan alunan vocal dan sinden.
Pakaian yang dikenakan oleh penari-penari tari Umbul Jatigede ini juga sempat menarik perhatian.
Sang penari menggunakan kostum tradisional kebaya, kain samping kebat, selendang, kerudung, serta kacamata hitam.
Dengan adanya kostum dan gerakan tarian yang erotis inilah menyebabkan tari umbul Jatigede ini menuai kontroversi.
Menjadi Daya Tarik Wisata Kabupaten Sumedang
Tari Umbul Jatigede ini bisa menjadi daya tarik wisata budaya bagi wisatawan luar negeri maupun lokal.
Tak hanya sekedar kaya akan budaya, tari umbul Jatigede ini juga menjadi asset yang potensial bagi sektor pariwisata Kabupaten Sumedang.
Pemerintah daerah diharapkan dapat mempromosikan tarian ini agar lebih dikenal oleh masyarakat.
Meski pernah menuai kritik karena kontroversinya, namun jika tarian ini dikemas dengan cara yang benar bisa menjadi peluang besar bagi kemajuan sektor pariwisata Kabupaten Sumedang dan bahkan pariwisata Indonesia.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.