Pakaian Adat Daerah Kalimantan Selatan – Provinsi Kalimantan Selatan adalah salah satu Provinsi yang ada di Indonesia yang beribu kota di Banjarmasin. Kalimantan Selatan memiliki luas 37.530,52 Km dengan populasi penduduk 4,2 juta jiwa.
Berdasarkan sejarah, Kalimantan Selatan dulunya merupakan bagian dari 3 kerajaan besar secara berturut-turut yaitu Kerajaan Negara Dipa, Kerajaan Negara Daha dan Kesultanann Banjar. Dan setelah proklamasi, Kalimantan dijadikan Provinsi sendiri sesuai dengan perjanjian Linggarjati.
Keanekaragaman sumber daya, tradisi maupun adat istiadat masih sangat kental dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya warisan leluhur. Termasuk pakaian adat daerah dari Kalimantan Selatan yang tentu selalu digunakan dalam upacara-upacara maupun kegiatan adat tertentu.
Berikut 4 pakaian adat Kalimantan Selatan.
1. Bagajah Gamuling Baular Lulut
Pakaian adat daerah Kalimantan Selatan yang pertama adalah Bagajah Gamuling Lulut. Baik pria maupun wanita, menggunakan pakaian adat Bagajah Gamuling Baulur Lulut. Namun, tentu saja model pakaian adat pria dan wanita tidaklah sama.
Namun salah satu ciri khas dari pakaian adat Bagajah Gamuling Lulut adalah menggunakan rentetan yang kaya akan bunga-bunga melati dan bunga mawar. Sehingga membuat pria dan wanita yang mengenakan tampak lebih cantik dan gagah.
Untuk pakaian adat pria, bisa menggunakan baju atau pun tidak. Tapi biasanya memakai baju lengan pendek yang dihiasi dengan hiasan kilauan manic-manik. Baju yang dikenakan juga tidak memiliki kerah dan cara mengenakannya dapat disesuaikan dengan celana panjang maupun aksesoris seperti kalung samba, ikat pinggang, kain yang memiliki motif kelabang dan penutup kepalanya menggunakan mahkota berbentuk lidi yang melingkar.
Sementara untuk pakaian adat wanita, menggunakan kemban untuk menutup bagian dada dan ditambahkan dengan aksesoris seperti selendang, ikat pinggang, konde yang sudah disertai dengan mahkota, kuncup bunga melati dan kembang goyang.Untuk bagian bawah pakaian adat wanita menggunakan kain panjang bermotif kelabang untuk rok.
2. Baamar Galung Pancar Matahari
Pakaian Baamar Galung Pancar Matahari merupakan pakaian adat daerah Kalimantan Selatan yang sudah ada sejak abad 17 lalu. Busana pakaian adat Baamur Galung Pancar Matahari ini mendapat pengaruh dari budaya Hindu dan Jawa. Dan saat masuknya Islam di Nusantara, pakaian adat ini tampak istimewa dengan balutan dan taburan dari payet. Kembang melati dan kembang mawar juga membuat aura yang mengenakannya semakin terpancar.
Untuk pakaian adat pria, menggunakan kemeja lengan panjang dengan kerenda yang terletak di dada dan diselaraskan dengan jas tanpa di kancing dan celana panjang. Di bagian pinggang juga terdapat kain dengan motif kelabang serta tali wenang sebagai pengganti dan berfungsi sebagai ikat pinggang.
Sedangkan untuk pakaian adat wanita, menggunakan baju poko yang berlengan pendek dengan hiasan manik-manik. Ada juga aksesoris yang bernama kida-kida. Kida-kida adalah aksesoris yang berbentuk persegi lima. Aksesoris kida-kida ini berfungsi sebagai penutup dada dan sebagai hiasan.
Baca juga: Khas Daerah Ini! Mengenal 5 Pakaian Adat Kalimantan Tengah
3. Babaju Kun Galung Pacinan
Pakaian adat daerah Kalimantan Selatan yang berikutnya adalah Babaju Kun Galung Pacinan. Babaju Kun Galung Pacinan merupakan pakaian adat yang merupakan perpaduan dari budaya Banjar dengan budaya Tiongkok. Tampilan pakaian adat Babaju Kun Galung Pacinan ini agak serupa dengan Pakaian Adat Betawi Karena dipengaruhi saat masukan pedangan dari Gujarat dan pedagang Tiongkok di Kalimantan Selatan.
Untuk pakaian adat pria, menggunakan pakaian gamis dan jubah panjang tanpa kancing. Sedangkan untuk penutup kepalanya disebut dengan kopiah alpe yang dililit surban atau bisa menggunakan tanjak laksamana. Rentetan maupun roncean yang terbuat dari bunga melati juga tampak sebagai hiasan.
Sementara untuk pakaian adat wanita, menggunakan kebaya berlengan panjang yang bemodel cheongsam, yaitu seperti kostum tradisinal China. Jahitan payet menggunakan benang emas bermotif bunga teratai semakin menambah elegan. Untuk bagian roknya, memakai rok panjang yang dihiasi manik-manik dan disulam menjadi motif tirai bambu.
Dan untuk bagian kepala wanita, menggunakan mahkota berhias kilau permata, kembang goyang dan tusuk konde berbentuk huruf lam dalam bahasa arab dan burung hong.
4. Babaju Kubaya Panjang
Babaju Kubaya Panjang merupakan pakaian adat daerah Kalimantan Selatan yang merupakan turunan dari tiga pakaian adat sebelumnya, yaitu pakaian adat Baamar Galung Pancar Matahari yang sudah dimodifikasi.
Untuk pakaian adat pria maupun wanita, sama halnya menggunakan pakaian adat Baamur Galung Pancar Matahari, namun dengan sedikit modifikasi yang sudah lebih modern dan mengikuti perkembangan zaman. Walau pun begitu, tidak melupakan nilai-nilai budaya maupun keindahan alami dari pakaian adat.
Itulah 4 pakaian adat yang ada di daerah Kalimantan Selatan. Bagaimana pun juga, tiap daerah pastinya mempunyai budaya dan tradisi adatnya masing-masing yang pastinya harus terus dilestarikan untuk masa depan anak-cucu kelak supaya bisa melihat keanekaragaman di Indonesia, termasuk di Kalimantan Selatan!
Baca juga: Mengenal 5 Pakaian Adat Kalimantan Barat
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.