Mengenal Kota Rumbia Kabupaten Bombana: 1 Nama Kota yang Ada di mana-mana – mungkin masih terdengar asing. Jangankan Rumbia-nya, nama Kabupatennya pun di mana ya? Eh, ternyata Rumbia adalah nama daerah di beberapa tempat lho.
Kota Rumbia, “Anak” Kabupaten Bombana
Rumbia adalah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara. Lalu di mana itu Kabupaten Bombana?
Jadi begini inti ceritanya. Bombana dahulu hanyalah bagian dari wilayah Kabupaten Buton. Lalu di tahun 2003, wilayah Bombana diketok palu oleh Pemerintah RI, sebagai daerah otonom. Artinya, Bombana ingin berdiri sendiri.
Baca juga :
- Inilah Pakaian Adat Sultara
- Catet, taman yang ada di Sulawesi ini
Sehingga, Bombana menjadi sebuah kabupaten. Nah, menurut data tahun 2010, Kabupaten Bombana memiliki 22 kecamatan. Salah satunya adalah Kecamatan Rumbia, yang merupakan si ibukota Kabupaten Bombana. Di artikel ini kita hanya membahas Kecamatan Rumbia ya.
Kecamatan Rumbia, sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Bombana, terletak sekitar 200 meter dari Selat Kabaena. Jadi wajar saja jika kecamatan yang dipimpin Pak Camat Amiruddin ini, sudah teraliri listrik PLN selama 24 jam penuh.
Inilah Kota Rumbia, Ibukota Kabupaten Bombana
Tadi di statement atas, sudah disinggung kalau artikel ini hanya membahas Kecamatan Rumbia, bukan Rumbia Tengah. Memang beda ya? Beda. Karena, di Kabupaten Bombana ada juga Kecamatan Rumbia Tengah.
Jadi begini, Kecamatan Rumbia sudah mekar, seperti bunga. Rumbia mekar menjadi 4 kecamatan. Yaitu Kecamatan Rumbia, Kecamatan Rumbia Tengah, Kecamatan Mataoleo serta Kecamatan Kepulauan Masaloka Raya.
Kecamatan Rumbia adalah ibukota dengan wilayah seluas 58,99 km². Ibukota Kecamatan Rumbia adalah Kasipute. Di Kecamatan Rumbia terbagi menjadi 2 desa dan 4 kelurahan. Yaitu Desa Lantowonua, Desa Talabente, Kelurahan Doule, Kelurahan Kasipute, Kelurahan Lampopala serta Kelurahan Lameroro.
Kelurahan Lameroro menjadi wilayah yang letaknya paling jauh dari ibukota kecamatan. Tetapi, ia adalah area yang paling luas di Kecamatan Rumbia, yaitu 29,2 km². Sebaliknya, Kelurahan Lampopala adalah daerah terkecil, dengan luasan wilayah 1,47 km² saja.
Kecamatan Rumbia terletak di antara 4042’ 32,3” Lintang Utara sampai 4048’ 35,9” Lintang Selatan. Plus 121058’ 30,8” sampai 12203’ 25,0 Bujur Timur.
Oh iya, Kecamatan Rumbia di sebelah utaranya berbatasan dengan Kecamatan Rarowatu Utara dan batas selatannya dengan Kecamatan Mataoleo. Kecamatan Rumbia Tengah ada sebagai batas timurnya. Sedangkan Kecamatan Rarowatu menjadi tetangga batas barat Kecamatan Rumbia.
Fakta selanjutnya, karena sebagai pusat pemerintahan (ibukota), Tugu Munajah Gembira sebagai ikon Kabupaten Bombana, ada di sini. Di Kecamatan Rumbia maksudnya. Tugu Munajah Gembira cantik dengan lampu yang menyala di malam hari. Tugu tersebut bertuliskan “Munajah” dan “Gembira”. GEMBIRA sendiri adalah program Kabupaten Bombana, yang artinya Gerakan Membangun Atas Ridho Allah.
Selain tugu Munajah Gembira, di Kabupaten Bombana juga ada masjid besar. Masjid Haqqul Yaqin berkubah emas, seperti di Depok, Jawa Barat. Masjid Emas Bombana dibangun di ibukota yaitu Rumbia.
Kemudian, menurut data BPS Kabupaten Bombana pada Kecamatan Rumbia dalam Angka 2019, ada 13.831 jiwa yang merupakan penduduk di sana. Penduduk terbanyak menempati Kecamatan Lameroro, sebanyak 3.798 jiwa. Sedangkan Kecamatan Lantowonua hanya berpenghuni 1.113 jiwa.
Sekitar 97,7% penduduk di Kecamatan Rumbia memeluk agama Islam. Sedangkan 2,27% beragama Protestan serta 0,02% beragama Hindu.
Sayangnya, Kecamatan Rumbia belum memiliki rumah sakit, baik pemerintah maupun swasta. Faskes yang ada hanyalah 1 puskesmas di Kelurahan Lameroro, 1 klinik di Desa Doule, 1 klinik di Kelurahan Lampopala dan 1 Polindes di Kecamatan Lantowonua.
Sementara posyandu ada di semua desa/kelurahan, kecuali Desa Talabente. Di Rumbia ada 2 dokter umum yaitu di Lampopala dan Kasipute. Selain itu, ada 20 bidan, 13 perawat dan 2 apoteker, yang hanya tersedia di Lameroro.
Karena jumlah tenaga kesehatan di sana masih sedikit, mungkin kamu yang berkecimpung di dunia kesehatan, bisa turun ke sana.
Kekayaan Alam Kota Rumbia
Penduduk di sana juga beternak lho. Menurut data BPS, ada 1.623 ekor sapi dan 278 ekor kambing yang diternakkan. Tidak hanya itu, penduduk Rumbia juga beternak ayam (baik pedaging, petelur atau pun buras) dan itik.
Lalu selain beternak, ada juga beberapa perkebunan. Dari mulai yang produktivitasnya terbanyak seperti jambu mete, kelapa dalam, kakao, kopi, kelapa hibrida serta cengkeh, lada dan kemiri.
Pada tahun 2005, Kabupaten Bombana mendulang hasil perikanan sampai 20.667,68 ton. Di mana, wilayah terbanyak penghasil perikanan adalah Kecamatan Rumbia ini. Total produksinya sebanyak 16.215,9 ton.
Di Rumbia juga terdapat pelabuhan kapal cepat dan kapal biasa. Tepatnya di Kelurahan Kasipute. Di sana melayani rute ke Kota Bau-Bau, yang beroperasi hanya saat tanggal genap. Mirip sistem ganjil genap di Jakarta ya?
Nah, penyeberangan Rumbia ke Bau-Bau ditempuh selama kurang lebih 3 jam dengan kapal cepat. Atau sekitar 9 jam dengan kapal biasa.
Di Kecamatan Rumbia, tepatnya Desa Lantawonua, ada air terjun yang potensial sebagai obyek wisata. Namanya Air Terjun Sangkona. Wisata air terjun ini ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun nasional. Sayangnya, kini wisata air terjun Sangkona, tidak seramai dulu.
Baca juga ya :
- Wisata di Rumbia yang bisa kamu kunjungi
- Ini lho sederet tari adat Sulawesi Tenggara
Pada bulan Februari lalu, wilayah Kecamatan Rumbia terendam banjir. Setelah hujan yang berlangsung kurang lebih satu jam. Beberapa rumah warga pun terendam.
Penyebab utama sebenarnya adalah sampah rumah tangga yang menyumbat beberapa aliran air. Seperti selokan dan badan sungai.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.