Labungkari adalah pusat pemerintahan Buton Tengah yang sekaligus merupakan ibukota kabupaten. Labungkari terletak di Kecamatan Lakudo, Kabupaten Buton Tengah, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Kabupaten Buton Tengah atau disingkat Buteng merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara. Ibu kotanya berada di Labungkari, Kecamatan Lakudo. Buton Tengah merupakan hasil pemerkaran dari Kabupaten Buton yang disahkan pada pertengahan tahun 2014 bersama Kabupaten Buton Selatan dan Kabupaten Muna Barat.
Seluruh wilayah Buton Tengah tidak berada di Pulau Buton, sedangkan ibu kota Kabupaten Buton berada di Pasarwajo. Pelayanan dan kontrol membutuhkan biaya dan waktu yang panjang karena harus melewati laut menuju Kota Baubau, lalu dilanjutkan perjalanan darat menuju Pasarwajo di ujung timur Pulau Buton
Dengan kondisi alamnya yang berupa dataran tinggi, dataran rendah, dan juga memiliki banyak bibir pantai, penduduk setempat sebagian besar berprofesi sebagai petani, nelayan atau pelaut, pedagang, dan sebagian kecil lainnya bekerja di bidang pertambangan. Meskipun terdiri dari banyak etnis, namun umumnya masyarakat setempat memeluk agama Islam, sebagaimana pendahulunya di Kesultanan Buton.
Destinasi Wisata di Labungkari
Sebagai daerah yang dekat dengan wilayah laut, tentunya banyak tempat wisata yang menawarkan pemandangan keindahan laut dan hamparan pasir pantai. Dua destinasi wisata ini harus banget kamu kunjungi jika berwisata ke Labungkari!
1. Cave Diving di Gua Bawah Laut
Mungkin daerah lain banyak yang memiliki destinasi wisata alam berupa gua, namun pernahkah kamu mendengar gua bawah laut? Ya, di Labungkari, kamu bisa menikmati kegiatan diving ke dalam gua atau yang disebut cave diving di Gua Loba-Loba, tepatnya di Pantai Desa One Waara.
Gua bawah laut ini jika disusuri terus akan menembus ke salah satu pemandian di Desa One Waara. Disini, kamu akan diajak untuk menyelam di kedalaman laut 20 meter dan menyusuri gua sejauh 10 meter. Di dalam gua, kamu telah ditunggu oleh berbagai macam kelompok ikan kecil yang hidup di dalam sana. Kamu juga bisa menjumpai kudalaut, ikan kerapu besar, dan barakuda.
Mendekati ujung gua, kamu akan sampai pada blue hole yang akan menjadi sebuah pemandangan fantastis. Selain Gua Loba-Loba, masih ada gua bawah air lainnya seperti Gua Topa Sohi di Desa Bungi dan Gua Air Inoli di Desa Lalibo.
2. Pantai Wantopi
Sulawesi Tenggara memiliki pesona pemandangan laut yang mengagumkan. Karena itu, banyak juga pantai yang dapat kamu kunjungi di Buton Tengah, salah satunya adalah Pantai Wantopi yang berada di Desa Wantopi, Kecamatan Mawasangka Timur.
Pantai dengan hamparan pasir putih ini dulunya berpenduduk, namun karena diterjang tsunami pada tahun 1992, pantai Wantopi ditinggalkan penduduknya hingga kini. Karena sepi dan tidak berpenghuni, Pantai Wantopi masih bersih dari sampah-sampah dan polusi, sehingga kamu benar-benar bisa menikmati keindahannya.
Sayangnya, jumlah warung-warung dan MCK di sekitar pantai untuk memfasilitasi wisatawan yang datang masih sedikit. Untuk bisa mencapai pantai ini, kamu bisa menempuh perjalanan dengan sepeda motor selama 30 menit dari Kota Labungkari. Tenang saja, kamu bisa memarkirkan kendaraanmu di dekat pantai karena bentuk pantainya yang bukan membentang, melainkan melingkar.
Kuliner Khas Labungkari
Daerah Indonesia Tengah terkenal memiliki makanan pokok bukan nasi. Di daerah Indonesia Tengah dan Timur, nasi diganti dengan sagu, jagung maupun singkong. Jadi jangan heran kalau makanan khas daerah dari Buton Tengah sebagian besar terbuat dari bahan makanan tersebut. Simak yuk, apa saja makanan khas daerah Buton Selatan, khususnya Labungkari.
1. Kasoami
Kasoami adalah makanan olahan singkong yang bentuknya seperti tumpeng atau gunungan, berwarna putih kekuningan. Kasoami yang juga sering disebut kaopi ini dibuat dengan cara memarut singkong kemudian mengeringkannya. Parutan singkong yang sudah dikeringkan kemudian disaring menggunakan alat terbuat dari bambu yang menyerupai ayakan beras.
Tujuannya agar parutan singkong yang halus terpisah dari parutan singkong yang kasar. Nah, parutan singkong yang halus ini kemudian dimasukkan ke dalam cetakan berbentuk kerucut dan dikukus. Kasoami merupakan sajian utama yang dimakan bersama lauk seperti sayur ataupun ikan.
2. Kapusu nosu
Kapusu nosu juga merupakan sajian utama khas Buton. Makanan ini terbuat dari jagung tua yang ditumbuk. Jagung yang telah ditumbuk ini kemudian dicampur santan kelapa dan kacang merah.
Tekstur Kapusu nosu mirip dengan bubur yang biasa kita makan. Sama seperti kasoami, kapusu nosu bisa dimakan dengan lauk apa saja, namun bisa juga dimakan tanpa lauk.
3. Jus patikala
Pernahkah kamu mendengar nama buah patikala? Patikala atau pacikala adalah buah yang tumbuh di hampir seluruh wilayah Sulawesi Tenggara. Tidak banyak orang yang mengetahui tentang buah khas Sulawesi Tenggara ini.
Buah ini diolah menjadi jus oleh penduduk setempat dengan cara dimasak terlebih dahulu kemudian diblender. Jus patikala tidak menggunakan gula atau campuran lainnya, sehingga rasa kecut yang menyegarkan dari buah patikala tidak hilang. Jus ini disebut dapat mengobati kolesterol dan menurunkan berat badan.
Baca juga:
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.