Tapi Ingat Pulang

Air Terjun, Alam, Desa Wisata

Menarik nan Eksotis, Sawah Kajoran Jadi Primadona di Kawasan Magelang

Menarik nan Eksotis, Sawah Kajoran Jadi Primadona di Kawasan Magelang 1

Terasering Sawah Kajoran

Sawah Kajoran Magelang – Perkembangan sektor wisata di Indonesia saat ini kian pesat. Destinasi para wisatawan bukan hanya pantai, pegunungan, wisata buatan hasil adaptasi dari beberapa negara dunia saja. Namun, sawah yang selalu identik dengan pedesaan kini menjadi daya tarik tersendiri.

Menarik nan Eksotis, Sawah Kajoran Jadi Primadona di Kawasan Magelang 2

Panorama Sawah Kajoran Manjakan Mata

Dulu, destinasi semacam ini begitu populer di daerah Ubud, Bali dengan pemandangan teraseringnya yang berjajar rapi. Kini, Magelang pun juga memiliki Sawah Kajoran yang mampu menandingi eksotisnya kawasan sawah di pulau Dewata tersebut.

Sawah Bertingkat Manjakan Mata

Seperti yang kita tahu, daerah Magelang begitu dikenal dengan Kawasan wisata Candi Borobudur. Bahkan wisata tersebut pernah menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Meskipun saat ini Borobudur tak ikut serta dalam keajaiban dunia, namun pesonanya masih mampu membuat kagum para wisatawan asing maupun lokal.

Selain Borobudur, terdapat satu daerah bernama Kajoran yang tak kalah menarik perhatian. Kawasan tersebut kini begitu gencar dipromosikan dengan produknya berupa hamparan sawah bertingkat milik warga sekitar. Bukan tanpa alasan jika lokasi itu terlihat menarik, karena teraseringnya begitu rapi dan tak kalah apiknya dengan Ubud, Bali.

Menarik nan Eksotis, Sawah Kajoran Jadi Primadona di Kawasan Magelang 3

Terasering Sawah Kajoran

Jika datang musim panen, mata wisatawan akan dimanjakan dengan pemandangan padi yang merunduk serta warnanya yang menguning. Sedangkan jika musim tanam, kesejukan semakin terasa dengan warna hijau bak permadani di kaki langit. Selain itu, udara di sawah Kajoran begitu sejuk sehingga enggan membuat pengunjungnya beranjak.

Garap Sawah Bersama Masyarakat Kajoran

Tak lengkap rasanya menikmati wisata hanya dengan memandang keindahan sawah Kajoran di tepi jalan saja. Oleh karenanya, warga setempat memberikan kebebasan bagi wisatawan untuk benar-benar menikmati sawah Kajoran tersebut. Yakni dengan mengizinkan wisatawan ikut terjun dalam kegiatan bercocok tanam didampingi para petani yang memang ahlinya.

Selain itu mereka juga diperbolehkan untuk berternak sapi, kerbau dan kambing dengan para peternak setempat. Penerimaan warga setempat yang terkesan begitu ramah dan terbuka ini juga menjadi nilai positif untuk mengangkat sektor wisata tersebut. Terbukti dengan meningkatnya pengunjung dari hari ke hari.

Jauh dari Peradaban Modern

Kajoran sendiri merupakan sebuah kecamatan di kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Kecamatan Kajoran sendiri terdiri dari 29 desa yang terletak di sekitar 30 kilometer dari Mungkid, Ibu kota Magelang. Jadi, memang lokasi Kajoran ini bisa dikatakan begitu terpencil karena begitu jauh dari perkotaan.

Hal tersebut rupanya menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan terutama yang berasal dari perkotaan. Mereka terlampau jenuh dengan suasana hingar binger kota sehingga melarikan diri ke tempat terpencil seperti Kajoran. Selain itu, wisatawan benar-benar bisa menikmati bagaimana kehidupan masyarakat desa yang terletak di kaki Gunung Sumbing ini.

Setelah puas menikmati panorama indah sawah Kajoran dan juga turut andil dalam menggarap sawah, wisatawan bisa menikmati keajaiban lainnya di sana. Salah satunya dengan mandi sekaligus merasakan kesegaran air terjun.

Menarik nan Eksotis, Sawah Kajoran Jadi Primadona di Kawasan Magelang 4

Air Terjun di Kawasan Kajoran

Baca Juga:

Wisata Edukasi Mangrove di Pulau Bawean

Kampung Kurcaci Nyentrik nan Unik di Purbalingga

Di Kawasan Kajoran ada salah satu desa yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai pusat wisata yaitu desa Sutopati. Bagi wisatawan yang memiliki rencana untuk berkunjung ke Kajoran, di sarankan untuk bermalam di desa Sutopati ini. Sekaligus menikmati suasana desa secara utuh mulai terbit fajar hingga terbenamnya sang mentari. Selain itu wisatawan juga bisa menyusun rencana setelah membuka mata untuk mengunjungi Borobudur, kemudian menghabiskan sorenya kembali menjelajah kawasan Kajoran.

Leave a Reply