Tari Benteng Carucuk – Kebudayaan dan seni tradisional merupakan hal yang diharapkan tumbuh subur di Kalimantan Selatan, karena seiring perkembangan zaman dan teknologi kebudayaan dan seni tradisional kurang menjadi perhatian para pemuda.
Namun segala jenis kebudayaan dan seni tersebut harus dikenalkan kepada para pemuda supaya tidak lekang di telan waktu.
Seperti contohnya tarian daerah. Di Kalimantan Selatan ada salah satu tarian yang sarat akan sejarah.
Nah Tarian tersebut bernama Tari Benteng Carucuk.
Adapun Sejarah yang terkandung di dalam tarian tradisional ini bernuansa heroik karena berperang untuk merebut tanah kerajaan Banjar.
Sejarah Tari Benteng Carucuk
Tari Benteng Carucuk merupakan tarian daerah yang berasal dari Kalimantan Selatan yang beribukota di Banjarmasin dan tarian ini bernuansa heroik.
Tarian ini menceritakan tentang sejarah Pangeran Suriansyah dengan Temenggung yang berperang untuk merebut tanah Kerajaan Banjar. Ini juga merupakan asal-usul terbentuknya Kampung Kuin.
Kuin biasa juga di sebut Banjar Lama merupakan wilayah sepanjang daerah aliran sungai Kuin di Banjarmasin.
Pada awal kemerdekaan Indonesia daerah Kuin merupakan satu wilayah desa, baru kemudian pada tahun 1964 desa Kuin dimekarkan menjadi 5 desa yang masing-masing dipimpin oleh seorang kepala desa.
Desa tersebut antara lain adalah Kuin Utara, Kuin Selatan, Kuin Cerucuk, Pangeran, dan Antasan Kecil.
Lalu Kemudian pada tahun 1980 desa tersebut di ubah statusnya menjadi kecamatan.
Kampung Kuin merupakan kampung tertua dari kampung-kampung yang ada di Banjarmasin dan sekitarnya yang terletan di sepanjang Sungai Kuin.
Di kampung inilah sebagai awal persinggahan dan menetapnya masyarakat untuk bermukim dalam bentu suatu komunitas etnis Banjar.
Kampung Kuin merupakan kawasan kampung tua yang bersejarah karena dari Kawasan Kampung Kuin inilah ada cikal bakal Kerajaan Banjar pertama menuju suatu pemerintahan Kerajaan Islam Banjar dengan nama Kesultanan Banjarmasin yang berpusat di Kuin.
Sedangkan Pangeran Suriansyah sendiri merupakan Raja Banjarmasin pertama yang memeluk Islam.
Beliau memerintah dari tahun 1500-1540. Beliau juga di sebut sebagai Sultan Suryanullah.
Gelar tersebut diberikan oleh seorang Arab yang pertama kali tiba di Banjarmasin.
Sedangkan Gelar Sultan Suriansyah pertama kali dinobatkan saat beliau masuk Islam yang terjadi pada tahun 1526 M.
Makna Tari Benteng Carucuk
Adapun ciri khas dari Tari Benteng Carucuk adalah tongkat panjang yang ditarikan oleh penari.
Tongat ini sendiri sebagai simbol carucuk untuk berperang dengan menggunakan alat tradisional.
Makna dari tarian ini adalah untuk menggambarkan bagaimana dulu Pangeran Suriansyah dengan Temenggung merebut Kerajaan Banjar.
Pementasan Tari Benteng Carucuk
Tari Benteng Carucuk pernah dipentaskan di acara Jambore Pemuda Indonesia tingkat kabupaten yang diselenggarakan oleh Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Kebudayaan Balangan.
Tarian Benteng Carucuk sebenarnya termasuk ke dalam tarian cerita rakyat. Dan di Kalimantan Selatan banyak cerita rakyat yang berkembang.
Contohnya ada Legenda Awang Sukma dan Telaga Bidadari, lalu ada Kisah Datung Ayuh dan Bambang Siwara.
Tradisi yang berkembang di Kalimantan Selatan sendiri banyak ragamnya, seperti tradisi lisan baik yang berupa syair, pantun, mantra, maupun prosa rakyat.
Lamut merupakan salah satu contoh tradisi lisan yang berkembang di masyarakat Banjarmasin.
Tradisi lisan Lamut adalah jenis karya tradisional yang berbentuk syair, pantun, dan narasi.
Tradisi ini dilakukan oleh seorang peLamut dengan memukul alat musik yang bernama terbang dan tarbang.
Jika ingin mengetahui mengenai tari adat lainnya yang berasal dari Kalimantan Selatan, silakan klik disini untuk info lebih lanjutnya.
Karena memang Kalimantan Selatan memiliki banyak tarian tradisional yang bisa kita pelajari supaya kita bisa melestarikannya.
Tidak hanya itu, Kalimantan Selatan juga memiliki lagu-lagu daerah yang bisa kita perdengarkan supaya wawasan kita tentang budaya Indonesia semakin banyak.
Apa saja lagu-lagu tersebut? Silakan baca di artikel ini https://seringjalan.com/5-lagu-kalimantan-selatan/
Ternyata Indonesia itu kaya ya!
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.