Tapi Ingat Pulang

Tari Adat

Asal Usul dan Sejarah Tari Bedana Provinsi Lampung yang Eksotis

Sejarah Tari Bedana

Provinsi Lampung memiliki satu kesenian yang sangat populer dan menarik. Namanya adalah seni Tari Bedana yang menjadi ikon wisata di daerah ini. Karena alasan itulah, penting kiranya diangkat tentang sejarah Tari Bedana yang tidak ditemukan di daerah lain.

Tari Bedana menjadi satu daya tarik Lampung yang menjadikannya sebagai provinsi cukup ramai dikunjungi wisatawan. Apalagi di Lampung sendiri memang dikenal sebagai daerah wisata yang bagus termasuk wisata kuliner-nya.

Asal Usul dan Sejarah Tari Bedana

sejarah Tari Bedana

Sejarah Tari Bedana

Menurut sejarahnya, Tari Bedana adalah sejenis tarian yang bernapaskan agama islam. Pasalnya, kesenian ini muncul berbarengan dengan masuknya agama Islam ke provinsi Lampung.

Dulunya Tari Bedana dipentaskan untuk anggota keluarga yang khatam Al Quran. Sedangkan para penarinya adalah anggota keluarga itu sendiri, yang semuanya adalah laki-laki dengan konsep tarian berpasangan.

Akan tetapi seiring perkembangan zaman, tarian sudah mengalami banyak perubahan. Awalnya yang hanya ditarikan oleh kaum pria, sekarang sudah dipentaskan oleh muda-mudi secara berpasangan dan berkelompok.

Bahkan dulunya, tarian yang hanya dipentaskan di depan keluarga, sekarang sudah bisa dilihat oleh khalayak ramai. Bahkan mulai diperkenalkan sebagai sarana untuk menerima tamu-tamu adat dan di acara-acara umum lainnya.

Filosofi Tarian Bedana

Setiap kebudayaan pasti dibangun atas dasar filosofi tertentu, begitu juga dengan Tarian Bedana. Menurut beberapa pengamat dan masyarakat setempat, Tari Bedana mencerminkan falsafah tentang tata kehidupan masyarakat Lampung di jaman dulu.

Di dalamnya berisikan contoh interaksi masyarakat provinsi Lampung dengan agama, sosial, adat hingga etika yang dianutnya. Inti dari Tari Bedana ialah ingin menunjukkan kepada masyarakat kalau warga Lampung adalah orang-orang yang agamis, sosialis dan beretika luhur.

Tak hanya itu, gerakan dan gestur Tari Bedana yang variatif dan kompleks, mencerminkan sikap masyarakat Lampung yang tegas dan terbuka. Namun tetap memiliki sifat adem serta ramah kepada siapa saja yang ditemuinya.

Selain itu, Tari Bedana juga merupakan tari yang mencerminkan luapan rasa bahagia. Ini terlihat dari mimik muka para penari yang senantiasa menebar senyum dari awal menari sampai ending.

Atas dasar filosofi inilah, Tari Bedana masih tetap dilestarikan sampai saat ini. Bahkan beberapa acara tak resmi di Lampung masih menggunakan tarian ini sebagai pengiring wajib. Tak hanya itu, Tari Bedana juga mulai diajarkan di sekolah-sekolah sebagai program ekstra kurikuler yang bagus bagi siswa.

Bentuk Pementasan Tari Bedana

Tari Bedana

Tari Bedana dianggap salah satu jenis tari berpasangan yang ada di Provinsi Lampung. Sebuah kesenian yang konsentrasi pada persesuaian antara gerak ritmis tubuh dengan irama musik yang mengalun.

Maka dari itu, ketika Tari Bedana dipentaskan “haram” hukumnya terjadi crash antara irama musik dengan tarian. Bahkan penonton tidak jarang meneriaki jika dirasa pementasan agak kacau.

Maka dari itu, ketika para penari Tari Bedana sudah berdiri di atas pentas, ketukan dan ritmis tariannya harus benar-benar dijaga. Tentunya ini bisa dilakukan jika mereka berlatih secara intensif sebelum naik ke atas pentas.

Musik Pengiring Tari Bedana

Sama dengan tari di daerah manapun, pasti ada seperangkat alat musik yang mengiringinya, begitu juga dengan Tari Bedana. Umumnya musik pengiring Tari Bedana menggunakan alat yang juga dipakai untuk mengiringi musik gambus.

Diantara alat yang digunakan adalah Lunik, Marawis, Ketipung, Kerenceng dan Terbangan. Seperangkat alat musik inilah yang mengiringi para penari Tari Bedana menari dengan ritmis yang teratur dan indah.

Lagu-Lagu Pengiring Tari Bedana

Tari Bedana tidak hanya diiringi oleh alat musik saja, tetapi juga ada lagu wajib yang menjadi pengiringnya. Biasanya lagu-lagu ini diambil dari syair sholawatan yang populer di daerah Lampung.

Lagu-Lagu yang dinyanyikan pada acara Tari Bedana di antaranya adalah salawat nabi, sagata, adi adi, wayak, serta beberapa pantun seperti lagu penayuhan, lagu bedana dan masih banyak lagu-lagu yang lainnya. Lagu-lagu inilah yang menjadi irama pengiring Tari Bedana dari awal pentas sampai berakhirnya tarian.

Demikian penjelasan singkat tentang asal usul dan sejarah Tari Bedana Provinsi Lampung. Sebuah kesenian yang masih terpelihara hingga saat ini, karena generasi mudanya masih banyak yang tertarik untuk mempelajarinya.

Leave a Reply