Kolonodale merupakan ibukota Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah. Kota ini terkenal sebagai daerah penghasil barang tambang, yaitu nikel. Mungkin tidak banyak yang tahu tentang kota kecil ini, namun sebenarnya Kolonodale sudah ada sejak sebelum Indonesia merdeka. Kota ini termasuk ke dalam salah satu wilayah Kerajaan Mori. Awal terbentuknya Kolonodale adalah ketika Kabupaten Morowali—yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Poso—dan secara resmi terbentuk pada tahun 1999.
Kolonodale, kota kecil yang elok ini memiliki potensi yang besar untuk dijadikan destinasi wisata. Kolonodale memiliki kekayaan alam dan budaya seperti daerah-daerah lainnya di Indonesia. Pemerintah setempat hingga kini terus mengusahakan untuk menggali potensi-potensi yang ada di Kolonodale.
Rute Menuju Kolonodale
Jika ingin berkunjung ke Kolonodale, kamu bisa menempuh jalur darat selama beberapa jam. Dari Kota Poso berjarak skitar 200 km dan dapat ditempuh dalam waktu 6 jam. Tiket kendaraan yang harus kamu keluarkan sekitar Rp 120.000,00. Jika kamu berangkat dari Kota Palu, kamu bisa menyewa kendaraan dengan budget sekitar Rp 200.000,00. Jarak tempuhnya jika kamu menggunakan kendaraan roda dua adalah sekitar 10 jam. Jika berangkat dari Kota Luwuk, kamu akan menempuh perjalanan selama kurang lebih 4 jam hingga tiba di pelabuhan, kemudian menumpang kapal ferry untuk menempuh perjalanan laut. Total uang yang harus kamu keluarkan jika berangkat dari Kota Luwuk adalah sekitar Rp 150.000,00.
Teluk Hits Kebanggaan Kolonodale
Teluk Tomori adalah destinasi wisata yang paling populer di Kota Kolonodale. Lokasinya tepat di depan Kota Kolonodale. Ketika berkunjung ke sini, kamu akan ditemani oleh pemandangan yang indah, perpaduan antara tebing-tebing yang tinggi, bebatuan, hamparan rumput, air dan bukit. Air di Teluk Tomori sangat jernih, sehingga pemandangan bawah laut di sini menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan.
Baca juga: Tempat Wisata di Poso, Sulawesi Tengah
Peninggalan Kerajaan Mori
Di Kota Kolonodale, terdapat suatu situs cagar budaya yang merupakan sisa peninggalan Kerajaan Mori. Cagar budaya ini berbentuk rumah kayu yang terlihat sederhana dan biasa saja. Rumah kayu ini terletak di sebuah bukit kecil, di ambang Teluk Tomori. Konon, dulunya lokasi ini adalah pusat komando Kerajaan Mori. Di rumah ini terdapat kamar tidur raja Kerajaan Mori yang terus berusaha dijaga keasliannya.
Keunikan Marga Suku Mori
Keturunan dari rakyat Kerajaan Mori di kemudian hari disebut sebagai Suku Mori yang masih ada hingga kini. Sebagian besar orang Mori beragama Kristen Protestan. Suku Mori mengikuti kebiasaan bangsa Eropa dengan memiliki nama keluarga yang biasa disebut marga atau fam. Uniknya, nama keluarga ini biasanya diambil dari nama leluhur yang pertama kali memeluk agama Kristen.
Tari Luminda, Tari Kolosal yang Gemulai
Daerah Morowali terkenal dengan salah satu tari adat bernama Tari Luminda. Tari Luminda berarti tarian yang indah dan dilakukan secara halus dan perlahan-lahan. Kata “luminda” berasal dari dua kata, yaitu “lumi” yang artinya halus atau perlahan-lahan dan “mepinda” yang artinya menginjakkan kaki atau bergerak. Tari ini merupakan gabungan atau akulturasi budaya antara Kerajaan Bungku dan Kerajaan Buton. Tari Luminda ditarikan berpasang-pasangan. Ada yang unik dari Tari Luminda, yaitu penari perempuan hanya boleh bertumpu pada gerak jari tangan sampai siku. Tarian ini sering ditampilkan di acara festival kebudayaan Sulawesi Tengah atau pesta rakyat.
Gurih dan Manisnya Dinumpi
Dinumpi adalah makanan khas Suku Mori. Makanan ini terbuat dari sagu dan memiliki rasa yang manis karena isian gula aren. Bahan baku dinumpi adalah sagu, kelapa, dan gula aren.
Baca juga: 5 Makanan Khas Sulawesi Tengah
Cara membuatnya cukup sederhana dan menarik. Kamu hanya perlu memanaskan kuali atau belanga kemudian memasukkan bahan baku sagu, aduk hingga kering. Setelah tu masukkan kelapa parut dan aduk hingga rata. Terakhir, masukkan gula aren yang sudah diserut. Kamu bisa membentuk dinumpi sesuai seleramu. Selain dinumpi, kamu bisa membeli keripik ikan gabus untuk buah tangan. Karena sebagian besar penduduknya adalah pencari ikan, maka tak heran jika ikan air tawar menjadi komoditas utama. Berbagai macam ikan air tawar itu pun diolah menjadi macam-macam makanan, salah satunya adalah snack keripik ikan ini. Cobain kuy!
Nah, sekarang kamu sudah mengenal Kota Kolonodale, Kabupaten Morowali Utara. Tertarikkah kamu untuk berkunjung?
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.