Kuliner Khas Kota Sawahlunto – Saat berkunjung ke Sumatra Barat, salah satu kota yang menarik disinggahi adalah Kota Sawahlunto. Kota yang berada di dataran tinggi ini dahulu merupakan kota dengan hasil utama dari batu bara pada masa pemerintahan kolonial Belanda.
Terdapat berbagai bangunan cagar budaya dan bangunan dari masa pemerintahan kolonial. Pada 2019 lalu, Kota Sawahlunto dinobatkan sebagai salah satu situs warisan dunia kategori budaya oleh UNESCO.
Berkunjung ke suatu tempat tentu harus mencicipi makanan dan kuliner khas tempat tersebut. Berikut adalah makanan dan kuliner khas Kota Sawahlunto.
1. Sup Silungkang
Salah satu makanan dan kuliner khas Kota Sawahlunto adalah sup silungkang. Sup ini terbuat dari daging sapi dengan kuah yang kaya rempah. Penyajian sup silungkang bisanya dengan tulang sapi yang menambah cita rasa gurih dan ditaburi bawang goreng yang renyah. Bawang goreng membuat sup silungkang lebih harum.
Para pecinta kuliner juga dapat menikmati sup ini dengan sepiring nasi jika ingin lebih kenyang. Selain itu, salah satu topping favorit untuk tambahan sup ini adalah kerupuk merah yang renyah. Semangkuk sup silungkang dapat menghangatkan perut ketika menempuh perjalanan dari Padang ke Sawahlunto.
Sup silungkang dapat dinikmati di daerah sekitar Jalan Muaro Kalaban dan Silungkang, Sumatra Barat. Salah satu tempat yang menyediakan kuliner khas Kota Sawahlunto ini adalah Restoran Pondok Selohan (Ponsel). Restoran ini berada di Lintas Sumatra, Silungkang, Kota Sawahlunto, Sumatra Barat.
Untuk menikmati semangkung sup silunkang, restoran akan buka pada pukul 08.00-24.00. Harga kuliner khas Kota Sawahlunto ini sekitar Rp12.000 per mangkuk.
2. Pical
Pical merupakan salah satu makan dan kuliner khas Kota Sawahlunto. Makanan ini mirip dengan gado-gado. Dalam satu porsi pical terdapat berbagai macam sayur seperti irisan kol, sayur hijau, dan potongan tahu. Semua bahan-bahan tersebut ditata di atas mie kuning pipih.
Bumbu utama Pical atau Kuliner Khas Kota Sawahlunto ini adalah saus kacang yang disiram sebelum dihidangkan. Kuliner khas Kota Sawahlunto ini kemudian diberi taburan kerupuk agar menambah kenikmatan.
3. Ale-Ale Apam
Ale-Ale Apam berasal dari Dusun Tangah Sawah, Silungkang, Kota Sawahlunto. Kuliner khas Kota Sawahlunto ini merupakan salah satu jajanan yang bisa dibeli di beberapa tempat seperti Silungkang, Muara Sijunjung, dan Solok. Kue ini sering menjadi oleh-oleh untuk pelancong dari luar kota Sawahlunto.
Kuliner khas Kota Sawahlunto ini terbuat dari tepung beras putih, gula aren, santan, dan pandan. Proses pembuatan kue ini memakan waktu kurang lebih 6-7 jam.
Para pembuat ale-ale apam biasanya memulai memasak pukul 23.00 hingga menjelang subuh. Kue ini dapat dinikmati dengan harga mulai dari Rp5.000 untuk empat buah kue.
Baca Juga:
4. Dendeng Batokok
Salah satu makanan dan kuliner khas Kota Sawahlunto adalah dendeng batokok. Daging sapi yang digunakan untuk membuat dendeng batokok diiris sangat tipis. Daging tersebut kemudian dilumuri dengan minyak kelapa yang membuat aroma serta daging lebih gurih.
Setelah daging dilumuri minyak kelapa, daging akan diberi rempah lain sebagai bumbu seperti ketumbar, bawang putih, jahe, bawang merah, kunyit, lengkuas, jeruk nipis dan garam. Sebelum dipanggang, daging harus diiris tipis kemudian ditokok atau dipukul (dimemarkan) terlebih dahulu dengan palu atau
Proses mememarkan daging ini membuka serat-serat dalam daging, sehingga rempah-rempah yang dilumurkan pada daging akan meresap. Daging yang sudah ditokok tersebut diletakkan di atas pemanggagan dengan panas dari bara tempurung kelapa.
Salah satu tempat yang menjual kuliner khas Kota Sawahlunto ini adalah Rumah Makan Dendeng Batokok Muaro Kalaban di, sekitar 5km dari pusat Kota Sawahlunto. Dendeng batokok biasanya disajikan dengan sambal lado yaitu sambal dari cabai merah yang dihaluskan. Satu potong dendeng batokok dapat dinikmati mulai dari Rp20.000.
5. Lamang Tungkek
Lamang Tungkek merupakan salah satu kuliner khas Kota Sawahlunto yang disajikan ketika Hari Raya Idul Adha. Makanan ini berasal dari Kecamatan Talawi.
Lamang biasanya tebuat dari ketan yang dimasak di dalam bambu. Untuk lamang tungkek di Kota Sawahlunto, makanan ini diracik dari tepung beras, gula aren, dan santan. Bungkus lamang tungkek merupakan daun pisang.
Memasak lamang tungkek termasuk proses yang cukup lama dan dikerjakan oleh kurang lebih dua orang. Setidaknya membutuhkan dua orang untuk mengaduk adonan lamang tungkek ini agar bahan-bahan tercampur merata.
Adonan harus segera dibungkus ketika masih panas. Setelah adonan digulung dan dibungkus daun pisang, lemang tungkek tersebut dikukus kurang lebih 15 menit. Rasa panganan ini manis dan gurih.
Baca Juga:
6. Kue Pinyaram
Kue Pinyaram merupakan kue yang terbuat dari tepung beras baik beras hitam atau putih, santan, dan gula aren. Salah satu kuliner khas Kota Sawahlunto ini dimasak dengan cara digoreng menggunakan cetakan.
Kue pinyaram dapat dinikmat saat hari raya seperti Idul Fitri dan pesta pernikahan. Kue yang disajikan saat pesta biasanya lebih besar dan disajikan perpotongan.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.