Nama Kabupaten Pegunungan Bintang, mungkin masih belum tenar di telinga para wisatawan. Ibukota kabupatennya, Oksibil, mungkin lebih sering hilir mudik di judul berita portal online. Hal ini terkait kerusuhan yang pernah terjadi di sana. Namun, kini suasana di Oksibil telah berangsur membaik.
Pegunungan Bintang memiliki sebutan Negeri di Dalam Awan. Karena berada di dalam lembah, tak jarang kabut turun di area ini. Kabupaten Pegunungan Bintang merupakan wilayah paling timur di Indonesia, dan berbatasan langsung dengan negara Papua Nugini.
Untuk mencapai kabupaten ini, pengunjung bisa menempuh perjalanan udara menuju Bandar Udara Sentani selama empat hingga lima jam. Kemudian lanjut dengan pesawat kecil selama 45 menit. Hampir di setiap distriknya di kabupaten ini telah memiliki lapangan terbang, walaupun fasilitasnya masih sangat sederhana.
1. Mendaki Puncak Mandala di Pegunungan Bintang
Sembilan puluh persen Kawasan Pegunungan Bintang adalah pegunungan. Dan salah satu puncak kebanggan masyarakatnya adalah Puncak Mandala. Dengan ketinggian 4760 mdpl, Puncak Mandala merupakan puncak tertinggi kedua setelah Puncak Jaya. Untuk bisa mendaki puncak ini, pendaki harus sudah memiliki jam terbang yang tinggi dan stamina yang prima. Hal ini disebabkan karena jalur pendakiannya yang sangat menantang.
2. Hutan Lumut Oksibil yang Eksotis
Tidak sulit untuk menemukan hutan di Pegunungan Bintang. Namun ada satu Kawasan hutan yang terkenal akan keunikannya. Disebut sebagai Hutan Lumut, hampir di setiap batang pohon di hutan ini memang diselimuti dengan lumut. Konon, suhu rendah dan kelembaban yang tinggilah yang menyebabkan lumut tumbuh subur di batang pohon. Keunikan inilah yang menyebabkan hutan ini menjadi sangat eksotis.
Untuk mencapai hutan ini,pengunjung perlu menempuh perjalanan darat dari Kota Oksibil menuju Distrik Seram, dengan waktu tempuh selama 30 menit. Melewati rute yang semakin menanjak, akan mendapati kabut yang semakin tebal dan udara yang semakin dingin. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mengenakan pakaian hangat dan sepatu gunung apabila berkunjung ke hutan ini.
Baca Juga ya : 6 Tempat Wisata di Enarotali Kabupaten Paniai
3. Jelajah Arkeologi yang Misterius di Goa Emoktum
Selain bentang alam yang menakjubkan, Pegunungan Bintang juga masih memiliki berbagai misteri arkeologi di dalamnya. Sebut saja di Goa Emoktum, di dekat Hutan Lumut. Konon, goa ini telah lama digunakan oleh Suku Ngalum, suku asli Pegunungan Bintang. Diperkiran mereka telah bermukim di sini semenjak sebelum masehi. Bahkan disebutkan jika suku ini telah mengetahui cara menyalakan api secara sederhana.
Selain itu, ditemukan pula fosil kerang pantai di sekitar sungai Pegunungan Bintang. Hal ini diperkirakan karena dahulu tempat tersebut memang merupakan dasar laut. Namun tumbukan tiga lempeng bumi jutaan tahun lalu telah membuat area tersebut terangkat menjadi pegunungan.
Baca Juga ya : 6 Tempat Wisata di Kenyam Kabupaten Nduga Provinsi Papua
4. Goa Sengbuk, Tempat Wisata Sekaligus Tempat ibadah
Goa Sengbuk merupakan goa yang baru-baru ini ditemukan dan dikembangkan oleh pemerintah setempat. Awalnya goa ini hanya digunakan untuk tempat berteduh bagi masyarakat setempat yang sedang berkebun maupun berburu. Namun kini Goa Sengbuk juga disiapkan sebagai tempat wisata dan tempat ibadah bagi kaum Kristiani.
Di dalam goa, pengunjung akan mendapati bebatuan stalaktit dan stalakmit yang sangat eksotis. Namun untuk bisa mengunjunginya, pengunjung perlu menggunakan helicopter. Berangkat dari Bandar Udara Oksibil, dengan waktu tempuh hanya lima menit saja. Setelah itu, pengunjung harus menempuh akses jalan setapak, dengan medan yang cukup menantang.
5. Kopi Arabika dari Oksibil
Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang nampaknya terus mencoba untuk mengeksplorasi potensi daerahnya. Salah satunya hasil kebun kopi yang tersebar di lima distrik. Jenis kopi yang ditanam di Pegunungan Bintang adalah kopi Arabika. Kopi dari oksibil inipun diperkenalkan dengan nama Kopi Koteka oleh pemerintah setempat.
Kopi arabika Oksibil terasa pahit di mulut, namun meninggalkan jejak rasa masam di lidah. Suhu dingin dan tanah subur membuat kopi oksibil memiliki citarasa yang kaya. Hingga saat ini, pemasaran kopi Oksibil masih terbatas sehingga belum banyak masyarakat yang bisa menyicipi kenikmatan kopi ini.
Baca Juga ya : 6 Tempat wisata di Kaimana Yang Cocok Untuk Dikunjungi Oleh Anda
6. Kerajian Tangan dari Kulit Kayu
Tak lengkap rasanya jika pulang dari Pegunungan Bintang tanpa membawa buah tangan. Salah satu yang wajib dibawa wistawan adalah kerajinan kulit kayu yang dikembangkan masyarakat setempat.
Uniknnya, kulit kayu ini dililit dan dipilin sedemikian rupa sehingga menyerupai benang. Selanjutnya benang tersebut diolah menjadi pakaian adat dan tas noken. Noken sendiri adalah tas tradisional khas tanah Papua, yang biasa dibawa di atas kepala.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.