Tapi Ingat Pulang

Budaya, kebudayaan, Pakian Adat

6 Daftar Baju Adat Pulau Buton

6 Daftar Baju Adat Pulau Buton - Photo by Detikom

6 Daftar Baju Adat Pulau Buton - Photo by Detikom

Baju adat Pulau Buton adalah salah satu warisan budaya Nusantara yang kaya akan makna, simbol, serta nilai sejarah. Pulau Buton yang terletak di Sulawesi Tenggara memang dikenal sebagai daerah dengan kebudayaan unik, mulai dari bahasa, tradisi, hingga busana adatnya.

Setiap pakaian adat di Buton tidak hanya sekedar busana, tetapi juga mencerminkan status sosial, filosofi hidup, dan adat istiadat masyarakat Buton.

Dalam artikel ini, kita akan membahas enam jenis baju adat Pulau Buton yang paling populer dan sering digunakan dalam berbagai upacara adat maupun kegiatan budaya.

Baca Juga:

7 Baju Adat NTT, Nusa Tenggara Timur

6 Baju Pengantin Adat Jawa Tengah

Baju Adat Pulau Buton

Baju Adat Pulau Buton - Photo by Wikipedia

Baju Adat Pulau Buton – Photo by Wikipedia

Berikut adalah 6 daftar baju adat Pulau Buton yang paling unik untuk diketahui.

1. Babu Nggawi

Baju Adat Babu Nggawi - Photo by Merdeka

Baju Adat Babu Nggawi – Photo by Merdeka

Salah satu baju adat Pulau Buton paling ikonik adalah Babu Nggawi, yang juga merupakan busana khusus pengantin perempuan.

Babu Nggawi terdiri dari kebaya panjang yang dipadukan dengan sarung khas Buton. Menampilkan busana pengantin dengan warna-warna cerah karena dianggap sebagai simbol kebahagiaan dan harapan baik.

Pengantin perempuan juga memakai perhiasan emas berupa kalung, gelang dan hiasan kepala. Semua aksesoris ini menandakan kehormatan serta status sosial keluarga pengantin.

Kehadiran Babu Nggawi bukan hanya memperlihatkan keindahan, tapi juga nilai luhur masyarakat Buton dalam memuliakan pernikahan sebagai ikatan sakral.

2. Babu Kandiu

Baju Adat Pulau Buton Babu Kandiu - Photo by Google

Baju Adat Pulau Buton Babu Kandiu – Photo by Google

Dalam daftar kedua adalah Babu Kandiu, yaitu baju adat Pulau Buton yang dikenakan oleh perempuan dalam berbagai prosesi masyarakat setempat. Busana ini berbentuk kebaya panjang dengan desain sederhana yang elegan.

Warna-wana busana Babu Kandiu biasanya lebih soft, yang terbuat dari kain tenun khas Buton. Perempuan yang mengenakan busana ini bisa menambahkan perhiasan sederhana untuk mempercantik penampilan.

Disamping itu, Babu Kandiu mencerminkan sikap sederhana masyarakat Buton yang selalu menjaga kesopanan dalam berpenampilan.

3. Babu Yahulu

Aneka Pakaian Adat Buton - Photo by Penasultra

Aneka Pakaian Adat Buton – Photo by Penasultra

Baju adat Pulau Buton Babu Yahulu terkenal unik karena dikenakan pada setiap momen khusus seperti acara budaya atau upacara adat. Materialnya terbuat dari kain tenun dengan motif khas Buton yang sarat akan filosofis.

Kain ini menggunakan warna-warna terang, yang melambangkan kehangatan dan semangat kejayaan masyarakat Pulau Buton. Babu Yahulu juga sering dipadukan dengan hiasan kepala tradisional, sehingga menambah keanggunan pemakainya.

4. Babu Kandai

Pakaian Adat Laki-Laki Masyarakat Buton - Photo by Perpustakaan Digital Budaya Indonesia

Pakaian Adat Laki-Laki Masyarakat Buton – Photo by Perpustakaan Digital Budaya Indonesia

Tidak kalah dengan perempuan, kaum laki-laki Buton juga memiliki busana adat yang khas. Salah satunya adalah Babu Kandai, yaitu setelan berlengan panjang yang dipadukan dengan celana dan sarung khas Buton.

Ciri khas Babu Kandai terletak pada corak kain tenun yang digunakan. Laki-laki yang mengenakan busana ini biasanya juga melengkapi penampilan dengan ikat kepala atau songkok.

Baju adat Pulau Buton ini menunjukkan kewibawaan dan ketegasan, dan dikenakan pada acara-acara resmi seperti pesta adat maupun pernikahan.

5. Babu Randa

Pagelaran Budaya Pulau Buton Menggunakan Baju Adat - Photo by Jadesta

Pagelaran Budaya Pulau Buton Menggunakan Baju Adat – Photo by Jadesta

Berikutnya adalah Babu Randa, yaitu baju adat Pulau Buton yang dikenakan setiap acara resmi oleh orang tua atau tetua adat. Busana ini juga melambangkan kebijaksanaan dan kehormatan.

Bentuknya berupa pakaian panjang yang lebih tertutup, dengan dominasi warna hitam atau coklat tua. Pemilihan warna gelap tersebut, menandakan kematangan usia dan kedewasaan seorang laki-laki.

Selain itu, Babu Randa juga menjadi simbol penghormatan masyarakat Buton kepada para orang tua maupun yang yang dituakan.

6. Babu Nggasi

Baju Adat Pulau Buton Babu Nggasi - Photo by Kendari News

Baju Adat Pulau Buton Babu Nggasi – Photo by Kendari News

Jenis baju adat Pulau Buton yang terakhir adalah Babu Nggasi. Busana ini biasa dikenakan dalam upacara adat yang berkaitan dengan tradisi leluhur. Bentuknya cukup mewah, yang terbuat dari kain tenun dengan motif khusus.

Babu Nggasi memiliki kelengkapan aksesoris yang lebih banyak dibandingkan busana adat lainnya, karena sering dikenakan untuk acara sakral. Keindahan baju ini, mencerminkan kekayaan budaya Buton yang masih dijaga hingga kini.

Makna Filosofis Baju Adat Pulau Buton

Pakaian adat di Pulau Buton tidak hanya indah dipandang, tapi juga memiliki makna filosofis dibelakangnya. Warna-warna cerah melambangkan harapan, kebahagiaan dan semangat hidup.

Sementara itu, warna gelap mencerminkan kedewasaan, kewibawaan serta penghormatan kepada orang yang lebih tua. Kain tenun yang digunakan dalam hampir seluruh busana adat, menunjukkan komitmen masyarakat Buton dalam menjaga tradisi leluhur mereka.

Motif-motif dalam kain tenun tidak hanya indah, tapi juga sebagai simbol kesuburan, keberanian dan hubungan manusia dengan alam.

Peran Baju Adat dalam Kehidupan Masyarakat Buton

Hingga kini, baju adat Pulau Buton masih sering digunakan dalam berbagai acara adat maupun festival budaya. Pemerintah daerah bahkan kerap mengadakan lomba atau peragaan busana adat untuk melestarikan warisan budaya ini.

Bagi masyarakat Buton, memakai baju adat bukan hanya untuk menunjukkan identitas daerah dan simbol jati diri. Fungsi lainnya, untuk mengingatkan generasi muda agar tidak melupakan nilai-nilai luhur nenek moyang.

Baca Juga:

6 Baju Adat Khas Bugis Yang Terkenal

6 Baju Adat pengantin Jawa Barat

Pulau Buton memiliki ragam busana adat yang kaya akan nilai dan keindahan. Enam di antaranya adalah Babu Nggawi, Babu Kandiu, Babu Yahulu, Babu Kandai, Babu Randa, dan Babu Nggasi.

Masing-masing baju adat memiliki fungsi, filosofi dan simbol yang berbeda sesuai acara maupun status pemakainya. Selain itu, keindahannya juga menjadi bagian dari kekayaan budaya Indonesia yang patut dilestarikan.

Dengan mengenal dan menghargai baju adat Pulau Buton, secara tidak langsung ikut menjaga warisan leluhur yang penuh makna.

Leave a Reply