Tempat Wisata di Tidore – Tidore atau Kota Kepulauan Tidore merupakan sebuah kota yang termasuk ke dalam 10 kabupaten besar yang berada di Halmahera, Maluku Utara.
Sejak zaman penjajahan, Tidore sudah terkenal hingga Eropa karena terkenal sebagai penghasil cengkeh dan pala.
Pelaut pertama yang berhasil merapatkan perahunya di dataran Tidore adalah pelaut dari Spanyol pada tahun 1512.
Wilayah Tidore dulunya juga sempat menjadi ibu kota Provinsi Perjuangan Irian Barat namun setelah Papua masuk ke dalam wilayah Indonesia maka statusnya berubah menjadi Ibu Kota Daerah Administratif Halmahera Tengah dengan Soa Sio Tidore sebagai Ibu Kotanya.
Nah pada tahun 2003, Tidore kemudian menjadi Kota Kepulauan Tidore.
Kota yang dulunya memiliki pemerintahan dalam bentuk kesultanan ini menyimpan banyak surga-surga dunia loh.
Ada beragam bangunan bersejarah, pantai, desa, pulau hingga pegunungan yang patut masuk dalam daftar liburan kalian nih.
Tempat Wisata di Tidore
Kalian tertarik datang ke Kota tidore, Kira-kira apa saja sih tempat wisata yang tersimpan di Tidore? Berikut daftarnya!
1. Benteng Torre Tidore
Tak lengkap rasanya jika membahas mengenai Tidore tanpa mengulas mengenai tempat bersejarah yang satu ini.
Salah satu tempat wisata bersejarah yang sering dikunjungi di Tidore adalah Benteng Torre.
Benteng ini merupakan bangunan yang menjadi saksi bisu kehadiran Bangsa Portugis dan Spanyol di Tidore.
Benteng Torre ini letaknya berada di Soa Sio, Kota Tidore. Benteng Torre dibangun pada tahun 1578 oleh Bangsa Portugis.
Nama Torre sebenarnya berasal dari nama Kapten Portugis saat itu yakni De La Torre.
Saat masih, Benteng Torre berfungsi sebagai benteng dan Benteng Torre kerap digunakan untuk melihat kapal yang hendak menyerang markas Portugis di mana pada saat itu letak markas Portugis ini dekat dengan kedaton Kie Kerajaan Tidore.
2. Benteng Tahula
Selaian Benteng Torre, tempat bersejarah lainnya di kota tidore berupa Benteng adalah Benteng Tahula.
Lokasi Benteng Tahula ini berada di desa Soa Sio, Tidore, Tidore Kepulauan City, North Maluku.
Benteng Tahula atau Benteng Tohula dibangun oleh Bangsa Spanyol pada thaun 1610 dan menjadi tempat pertahanan hingga tahun 1662.
Pendirian benteng ini bertujuan untuk menggeser pengaruh Portugis di Tidore.
Benteng Tohula ini didirikan di atas batuan karang yang merupakan titik tertinggi yang sangat strategis unutk mengamati wilayah perairan serta daratan Tidore.
Tak ayal pemandangan dari Benteng Tohula ini juga sangatlah indah.
Benteng Tohula ini memiliki tiga bastion yang masing-masing terdapat di sudut bentengnya.
Namun seiring berjalannya waktu ketiga bastion ini sudah tak lagi terlihat, sudah tertutup tumbuhan.
Sedangkan pada Benteng Torre, kalian perlu melewati puluhan anak tangga untuk bisa mencapai puncak dari benteng ini.
Tenang, walaupun panas namun kalian akan tetap merasa sejuk karena ada barisan pepohonan yang melindungi kalian dari panas.
Sampai puncak kalian akan disuguhkan pemandangan indah dari Gunung Kie Matubu yang berpadu dengan Gunung Halmahera dan lautan. Benar-benar pemandangan yang memukau!
Untuk menuju Benteng Tohula kalian perlu menuju Ternate dulu nih sebab Tidore belum mempunyai bandara sendiri.
Setelah itu dari Bandara Sultan Baabullah, kalian bisa menuju Pelabuhan Rum Pulau Tidore menggunakan speedboat ataupun kapal Ferry.
Perjalanan dapat ditutup dengan menggunakan becak motor (bentor) atau mikrolet menuju Benteng Torre dan Tohula.
3. Gunung Kie Matubu
Gunung Kie Matubu atau yang sering dikenal sebagai Gunung Tidore ini merupakan sebuah gunung berapi tidak aktif yang berada di tengah-tengah Pulau Tidore.
Memiliki ketinggian 1.730 meter di atas permukaan laut membuat Gunung Kie Matubu ini lebih tinggi 15 meter dari Gunung Gamalama di Ternate.
Hal ini dikarenakan puncaknya berbentuk lebih lancip dari Puncak Gunung Gamalama.
Kaki Gunung Kie Matubu sudah dapat terlihat dari Pelabuhan Rum, dari sini pula kalian sudah dapat memilih rute pendakian yang ingin kalian gunakan yakni antara melewati Desa Gurabunga atau Desa Mareku.
Saat telah sampai di Puncak Gunung Kie Matubu, kalian dapat melihat Pulau Ternate lengkap dengan Gunung Gamalama dan Pulau Maitara.
Jangan lupa untuk menyaksikan matahari terbit atau terbenam dari puncak gunung ini ya!
Oia sangat disarankan untuk mematuhi segala peraturan yang diberitahukan oleh juru kunci serta guide selama pendakian.
4. Desa Gurabunga
Desa Gurabunga terletak di ketinggian 800 meter dari permukaan laut membuatnya menjadi desa dengan cuaca yang dingin dan sejuk.
Asal mula nama Gurabunga berasal dari danau atau gurua dalam bahasa Tidore ini mengering dan dijadikan sebagai lahan untuk bercocok tanam oleh warga sekitar.
Letaknya yang berada di dalam jalur pendakian Gunung Kie Matubu membuat kita perlu perjuangan lebih untuk dapat sampai di desa ini.
Jika menggunakan kendaraan mobil, kalian akan melewati jalanan menanjak dan tikungan tajam.
Namun perjalanan yang memakan waktu 30 menit dari pusat kota Tidore itu akan terbayarkan dengan seluruh panorama dan udara sejuk yang disuguhkan oleh Desa Gurabunga.
Selain pemandangannya yang indah, saat bermain ke Desa Gurabunga kalian akan melihat Folajikosarabi yaitu rumah adat Tidore.
Menurut sejarahnya Rumah Adat Folajikosarabi ini telah banyak membantu masyarakat mulai dari pengobatan penyakit hingga gangguan gaib.
5. Museum Sonyine Malinge
Tempat wisata di Tidore berikutnya yang bisa kalian kunjungi adalah Museum Sonyine Malinge.
Museum ini diresmikan pada 16 Oktober 1983 oleh Direktur Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Haryati Soebadio.
Menurut beberapa review dari Joko Yuwono di situ https://www.trepelin.com/ tentang Museum Sonyine Malinge ini, museum yang memiliki arti nama Tempat nan Cantik ini merupakan satu-satunya museum yang menampilkan beragam peninggalan sejarah dari Kerajaan Tidore.
Bagian utama dari museum ini digunakan sebagai ruang koleksi dan bagian lainnya digunakan sebagai ruang pemeliharaan.
Beberapa benda bersejarah yang dipamerkan oleh Museum Sonyine Malinge antara lain ada Mahkota Kesultanan yang terbuat dari emas dan terdapat rambut di sana.
Konon rambut tersebut terus bertambah panjang sehingga ada ritual pemotongan rambut, Singgasana raja, tempolong atau tempat ludah raja.
Lalu ada koleksi lainnya seperti Pakaian adat kesultanan, properti kerajaan seperti cap, alat perang hingga kerajian khas Tidore, peralatan gerabah, rumah adat, alat berburu dan peralatan para pandai besi.
Baca juga : Catat 6 rekomendasi Kuliner Khas dari Tidore yang lezat
6. Pulau Filonga, Tempat wisata di Tidore
Filonga merupakan pulau kecil tak berpenghuni di Kota Kepulauan Tidore yang menawarkan beragam keanekaragaman hayati.
Pulau Filonga tampak begitu indah dengan laut biru yang jernih mengelilinginya berpadu dengan pasir putih yang berkilau saat terkena sinar matahari, batuan dan bibir pantai yang landai membuatnya semakin sedap dipandang.
Saat tiba di Pulau Filonga, ada banyak hal yang dapat kita lakukan seperti memancing, berenang, menyelam, berjemur atau sekedar mengelilinya saja.
Dari 27 titik selam terdapat dua titik selam di Filonga yang menjadi primadona yakni Filongan point 1 dan Filonga point 2.
Sementara itu di sekitar pulau ditumbuhi terumbu karang tipe soft coral seperti sponge dan seafan dan beberapa hard coral seperti Foliose dan Acropora.
Oia jangan khawatir akan keselamatan dan keamanan saat menyelam sebab di Pulau Filonga sudah terdapat diving center yakni Kotamabopo Batopo Club (KBC).
Untuk bisa menuju surga bawah laut ini, kita bisa menggunakan perahu dengan waktu tempuh selama 20 hingga 30 menit dari Pelabuhan Rum Tidore.
Tarif speedboat atau perahu untuk sekali berkunjung berkisar antara Rp.800.000 hingga Rp. 1.000.000, tergantung kelihaian kita dalam tawar menawar nih.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.