Tari Bondan – Membahas kebudayaan yang ada di Indonesia memang tak akan pernah ada habisnya, apalagi soal tari tradisional.
Banyaknya suku dan adat yang berbeda di Indonesia dengan kebudayaan dan tradisinya masing – masing membuat Indonesia kaya akan tari adat dan tradisional.
Pada kesempatan kali ini, tari tradisional yang akan kita bahas adalah Tari Bondan.
Tari Bondan atau yang biasa disebut juga Tari Bondan Payung adalah tari tradisional yang berasal dari Surakarta, Jawa Tengah.
Dinamakan Tari Bondan Payung karena dalam pertunjukannya Tari Bondan menggunakan payung sebagai propertinya.
Dalam artikel kali ini, tim seringjalan.com akan membahas tentang sejarah Tari Bondan, macam-macam jenisnya, serta makna – makna yang terkandung di dalamnya.
Seperti tari tradisional lainnya, Tari Bondan juga memiliki makna tersendiri yang terkandung di dalamnya. Tari Bondan adalah tarian rakyat yang menggambarkan kasih sayang seorang ibu kepada anaknya.
Sejarah Tari Bondan
Menurut sejarahnya, Tari Bondan ini merupakan tarian yang wajib dimainkan oleh para kembang desa di Kerajaan Mataram Lama untuk menunjukan jati dirinya. Dengan Tari Bondan, maka akan terlihat bagaimana mereka saat menjadi seorang ibu dan mengasuh anak mereka.
Sehingga sebagai wanita, mereka tidak hanya berparas cantik tapi juga harus bisa mengasuh, memberikan kasih sayang dan melindungi anaknya.
Tidak diketahui siapa yang pertama kali menciptakan Tari Bondan, namun Tari Bondan telah berkembang dan menjelma menjadi salah satu tari yang populer di Jawa Tengah.
Dalam perkembangannya, Tari Bondan terbagi menjadi 3 macam jenis yang berbeda berdasarkan penggunaannya, yaitu ari Bondan Cindogo, Tari Bondan Mardisiwi, dan Tari Bondan Tani.
Perbedaan dari ketiga jenis tari bondan tersebut bukan hanya terletak pada kostum yang digunakan, iringan musik, serta gerakannya saja, melainkan juga pada sub-tema yang diangkat.
Baca Juga ya :
- Asal Usul dan Sejarah Tari Beksan Wireng yang unik
- Inilah Tari Wira Pertiwi Tari Kreasi Baru Asal Jawa Tengah
Macam-Macam Jenis Tari Bondan
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Tari Bondan terbagi ke dalam 3 macam jenis yang berbeda:
- Tari Bondan Cindogo adalah tarian yang menggambarkan tentang kasih sayang seorang ibu terhadap anaknya yang akhirnya meninggal dunia, sehingga lebih bernuansa sedih.
- Tari Bondan Mardisiwi lebih mengarah pada kebahagiaan seorang ibu yang pertama kali dikaruniai momongan, sehingga bernuansa lebih bahagia dan positif.
- Tari Bondan Pegunungan/Tani lebih mengangkat kehidupan ibu-ibu di desa yang selain berkewajiban mengasuh anaknya juga membantu suaminya bekerja di sawah.
Tari Bondan Cindogo dan Tari Bondan Mardisiwi dibawakan oleh penari yang umumnya remaja putri yang menggunakan kain wiron, jamang dan baju kotang. Sementara properti tari yang digunakan adalah kain jarek, kendi, payung kertas, serta boneka.
Para penari Tari Bondan Cindogo dan Tari Bondan Mardisiwi menari sambil menggendong boneka bayi, sementara juga memanggul sebuah payung dipundaknya.
Untuk Bondan Cindogo biasanya juga ditarikan diatas kendi. Para penari menari dengan cara memutar-mutar kendi sembari menjaga keseimbangan agar kendi tidak pecah.
Untuk Tari Bondan Tani, jenis Tari Bondan menunjukkan gerakan perempuan desa dalam menggarap ladang atau sedang bertani, sehingga dibutuhkan perlengkapan bertani, seperti caping (topi petani), menggendong rinjing atau tenggok, dan membawa alat-alat pertanian seperti sabit atau golok.
Busana yang digunakan juga baju yang umumnya digunakan perempuan desa ketika bertani.
Salah satu keunikan Tari Bondan Pegunungan adalah ketika selesai menari menggunakan peralatan tani, penari kemudian melepas baju satu persatu dengan membelakangi penonton.
Setelah baju bertaninya terlepas, di dalam baju itu, si penari sudah menggunakan baju yang biasa digunakan untuk menari Tari Bondan.
Selanjutnya, mereka pun menarikan tarian dengan gerakan yang sama dengan tari Bondan lainnya.
Untuk musik pengiring, pada awalnya, pementasan tari hanya diiringi oleh tembang dolanan. Namun, seiring perkembangannya, Tari Bondan kemudian diiringi dengan iringan musik gending lengkap.
Gending yang dimainkan tentunya memiliki ritme yang halus dan santai, menggambarkan kepribadian gadis-gadis Jawa yang lembah manah dan bersopan santun.
Contoh gending yang dimainkan tersebut misalnya gending ayak-ayakan dan ladrang ginonjing.
**
Demikian pembahasan singkat mengenai Tari Bondan yang berasal dari Surakarta, Jawa Tengah.
Semoga artikel ini dapat memberi manfaat dan mampu mengangkat nama Tari Bondan sehingga semakin dikenal dan dilestarikan oleh generasi penerus bangsa supaya tari tradisional ini tidak mati.
Albiya
Memang bagus sejarah tari bondang