Kota Karubaga Kabupaten Tolikara– Papua merupakan salah satu provinsi yang memiliki keindahan alam yang sangat mempesona, sehingga Papua menjadi salah satu destinasi wisata yang wajib untuk di kunjungi. Kabupaten Tolikara yang memiliki jumlah penduduk 136.576 jiwa dan luas wilayah 14.564 km2, ternyata memiliki segudang potensi kekayaan alam dan juga budaya di dalamnya.
Untuk kamu yang memiliki rencana untuk berkunjung sekaligus berlibur ke Tolikara, berikut kami beri informasi mengenai sejarah dari Kabupaten Tolikara, kemudian tempat wisatanya, dan juga budaya dari masyarakat sekitar.
Sejarah Terbentuknya Kota Karubaga Kabupaten Tolikara
Menurut dasar hukum UU Nomor 26 tahun 2002, Kabupaten Tolikara berdiri sejak 25 Oktober 2002 dengan ibukota Kabupaten bernama Karubaga. Tolikara juga memiliki beberapa distrik atau kecamatan, diantaranya Distrik Geya, Distrik Dundu, Distrik Gundagi, Distrik Kubu, dan juga Distrik Nelawi.
Kabupaten Tolikara dengan ibukotanya Karubaga saat ini telah mengalami kemajuan yang pesat. Hal ini ditunjukan dari pembangunan yang sudah berkembang, dan juga semakin mudahnya untuk diakses oleh berbagai kendaraan.
Tempat Wisata di Kota Karubaga Kabupaten Tolikara
Danau Biuk Tolikara
Danau Biuk adalah salah satu tempat wisata yang ada di Kota Karubaga Kabupaten Tolikara. Danau Biuk ini lokasinya tidak jauh dari kota Karubaga ini adalah salah satu destinasi wisata yang ada di Kabupaten Tolikara. Sekitar 15 menit dari kota Karubaga dengan menggunakan kendaraan, kamu dapat menikmati keindahan Danau Biuk yang masih asli ini.
Baca Juga ya :
- Inilah 6 Pakaian Adat Papua yang harus kalian coba
- Mengunungi 6 Tempat Wisat adi Kumurkek Maybrat Papua
Dengan membayar tiket masuk sebesar Rp 20.000 , kamu akan melihat pemandangan Danau Biuk dengan air yang jernih dan bersih, serta kamu akan melihat pegunungan yang menjulang tinggi. Selain itu, kamu juga akan disuguhkan dengan pemandangan pohon pohonan hijau yang membuat kamu tambah relax.
Selain menawarkan keindahan alamya, pengelola Danau Biuk juga menawarkan fasilitas tempat untuk bersantai bagi para pengujung. Pengelola Danau Biuk membuat dua buah rumah Honai, agar para pengunjung bisa bersantai, sambil menikmati keindahan alam di Danau Biuk.
Tradisi di Kota Karubaga Kabupaten Tolikara
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang menjunjung tinggi toleransi dan juga gotong royong. Untuk menjaga kerukunan diantara masyarakat dan juga mengucap rasa syukur atas berkah yang di berikan Tuhan, masyarakat di Kabupaten Tolikara memiliki tradisi Bakar Batu yang sudah ada sejak dahulu kala.
Tradisi Bakar Batu adalah tradisi Kota Karubaga Kabupaten Tolikara. Bakar batu merupakan acara tradisi memasak bersama dengan menggunakan batu. Dalam tradisi ini, biasanya ada yang menyiapkan batu untuk memasak, kemudian ada yang membeli daging ayam dan babi, juga hipere (ubi). Setelah semua bahan bahan yang di perlukan siap, lauk pauk tersebut di masak di batu dengan cara diikat diatas batu tersebut.
Setelah proses memasak sudah selesai, lauk pauk yang sudah di masak tersebut di potong potong, dan kemudian lauk tersebut di bagikan kepada masyarakat sekitar secara merata. Taradisi Bakar Batu ini dapat dihadiri berbagai kalangan tanpa memandang adanya perbedaan suku, agama dan juga ras.
Budaya di Kota Karubaga Kabupaten Tolikara
Kabuapten Tolikara di Papua masih sangat menjaga tradisi dan juga budayanya . Karena di Kabupaten Tolikara mayoritas berasal dari suku Dani Bokodini, mereka berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Dani Bokodini yang merupakan bahasa asli mereka.
Selain bahasa, masyarakat di Kota Karubaga Kabupaten Tolikara juga masih mempertahankan budaya mereka dengan tinggal di rumah Honai. Rumah Honai merupakan rumah yang terdiri dari dua lantai dengan bentuk atapnya kerucut, serta atapnya terbuat dari jerami dan juga ilalang.
Budaya lain yang di pertahankan oleh masyarakat Tolikara adalah pakaiannya. Untuk laki laki, pakaian yang di gunakan adalah Koteka. Koteka merupakan pakaian yang digunakan untuk menutup bagian kemaluan pria dengan berbahan dasar Labu Air yang sudah di keringkan dan kemudian di buat dengan bentuk kerucut.
Untuk wanita, pakaian yang digunakan adalah Yokai dan Sali. Yokai adalah rok dengan bentuk anyaman dengan warna mencolok dan biasanya digunakan untuk wanita yang sudah menikah, sedangkan Sali adalah rok dengan bentuk anyaman berwarna coklat dan biasa digunakan untuk wanita yang belum menikah
**
Itu dia informasi mengenai Kota Karubaga Kabupaten Tolikara . Untuk kamu yang suka dengan wisata alam dan juga budaya, Tolikara mungkin bisa jadi salah satu refrensi tempat untuk kamu berlibur.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.