Suku Sikerei berdomisili di Kepulauan Mentawai barat, Pulau Sumatera, yang sudah ada sejak tahun 500 SM. Salah satu dari suku tertua di dunia ini masih memegang teguh keyakinannya, bahwa hutan adalah jantung kehidupan.
Seluruh sandang, pangan dan juga tempat tinggal mereka, semuanya berasal dari bahan-bahan yang terdapat di hutan.
Suku Sikerei ini menganut kepercayaan Arat Sabulungan, yang menganggap, bahwa hutan, tumbuhan dan satwa memiliki roh dan jiwa.
Semakin dekat dengan hutan, kekuatan spiritual suku ini akan semakin kuat. Mereka juga mempercayai, bahwa ketika roh tidak dirawat dengan baik, maka kesialan akan selalu menimpa mereka.
Keunikan lain dari Suku Sikerei, terletak pada tatonya. Menariknya, mereka membuat tato dari bahan alami dari hutan.
Bagi mereka, tato merupakan identitas dan gambaran keharmonisan, antara alam dan penghuni hutan.
Tato Suku Sikerei merupakan tato tertua di dunia. Dengan pakaian mereka yang tidak terlalu tertutup, membuat tato mereka terlihat jelas.
Suku yang unik ini, juga tidak terlalu mempercayai keahlian seorang dokter.
Menurut sejarahnya, Suku bangsa Proto Melayu ini, secara turun temurun telah menggunakan ramuan obat mereka sendiri. untuk menyembuhkan berbagai penyakit.
Meskipun berada di tengah modernisasi, mereka tetap teguh tradisi mereka sendiri. Prinsip keharmonisan dengan alam akan terus dipertahankan, dengan cara merawat dan melestarikan hutan disana.
Baca Juga:
- 6 Makanan Khas Tuapejat Kepulauan Mentawai
- 5 Tempat Wisata di Tuapejat Kepulauan Mentawai yang Menakjubkan
Cara Menuju Suku Sikerei di Mentawai
Meski termasuk Provinsi Sumatera Barat, Kabupaten Kepulauan Mentawai sangat jauh dari Ibu Kota Padang, yaitu sekitar 82 mil. Dan satu hal lagi, jika ingin mengunjungi Suku Sikerei di Mentawai, maka tujuan perjalanan adalah ke Pulau Siberut.
Hal ini sangat penting untuk diketahui, mengingat Mentawai memiliki empat gugusan pulau besar.
Beberapa dari pulau besar tersebut, terdiri dari Pulau Siberut, Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara dan Pulau Pagai Selatan.
Setiap pulau tersebut, akan membawa ke destinasi wisata yang berbeda. Jadi jangan salah pilih tujuan ya Guys!.
Sedangkan untuk menuju ke Mentawai, terdapat beberapa alternatif transportasi yang tersedia, seperti di bawah ini.
Jika perjalanan dimulai dari Bandara Soekarno Hatta di Jakarta
Penerbagan dari Cengkaren menuju Padang, sebaiknya menggunakan penerbagan di malam hari.
Sesampainya di Bandara Internasional Minangkabau, ada beberapa alternatif transportasi yang dapat dipilih, untuk menuju Pelabuhan Mentawai Fast di Muaro Padang.
1. Dengan Kereta
Bandara Internasional Minangkabau di Padang memiliki kereta dari Bandara ke Kota Padang, dengan jadwal yang sudah ditentukan.
Lama perjalanan hingga mencapai Kota Padang sekitar 45 menit. Harga tiketnya sekitar Rp.10.000-an
2. Dengan Damri
Alternatif kedua adalah dengan menggunakan Damri, dengan lama perjalanan sekitar 30 menit hingga 1 jam. Harga tiketnya sekitar Rp. 25.000-an
3. Dengan Taxi/Mobil Online
Lama perjalanan dengan Taxi, akan membutuhkan waktu sekitar 1 jam. Harga tarifnya sekitar Rp. 400.000-an
Dari Muaro Padang perjalanan menuju Pulau Siberut, dapat ditempuh dengan menggunakan 2 alternatif pilihan jenis transportasi
1. Kapal Lambat.
Perjalanan dengan kapal lambat akan membutuhkan waktu sekitar 10-12 jam.
Waktu terlama ini, dapat menjadi pilihan bagi backpacker, karena tarifnya yang tergolong paling murah. Harga tiket ekonomi sekitar Rp.100.000-an, dan kelas VIP sekitar Rp130.000-an
Sebelum berangkat, pastikan untuk melakukan pengecekan jadwal keberangkatan sekali lagi, karena sering ada perubahan. Setiap kapal memiliki hari keberangkatan yang berbeda.
Ada KMP Ambu Ambu dan KMP Gambolo yang melayani rute ini. Tersedia juga beberapa kelas, mulai ekonomi hingga eksekutif. Jadwal keberangkatan umumnya malam hari, meski ada juga yang sore hari.
2. Kapal cepat.
Jika ingin lebih cepat sampai tujuan, dapat memilih transportasi dengan jenis kapal cepat, yang waktu tempuhnya hanya sekitar 5-6 jam. Harga tiketnya sekitar Rp. 255.000-an.
Kapal cepat Mentawai Fast ini, memiliki waktu keberangkatan enam hari dalam seminggu, setiap pukul 07.00. Namun untuk pastinya, pastikan untuk tetap selalu melakukan pengecekan jadwal, karena tujuannya yang dapat berubah sewaktu-waktu.
Perjalanan di Pulau Mentawai, Untuk Menuju Suku Sikerei
Setibanya di Pelabuhan Siberut biasanya sekitar pukul 15.00. Dan tujuan selanjutnya untuk menuju ke pedalaman Mentawai, adalah ke Dusun Buttui.
Namun, sebaiknya menginap satu malam dahulu di dekat pelabuhan, sebelum melanjutkan perjalanan.
Pasalnya, perjalanan untuk menuju dusun tersebut, akan membutuhkan waktu sekitar 5-8 jam lagi. Jika menggunakan pompong atau kapal tradisional Mentawai, sangat tergantung pada keadaan arus sungai saat itu.
Perjalanan juga dapat berlanjut, dengan menyewa motor, selama kurang lebih 5-6 jam, dan dengan kondisi jalan yang berlubang dan sempit.
Sesampainya di Dusun Buttui, perjalanan harus berlanjut dengan trekking, untuk mencapai pedalaman, dengan melewati hutan dan sungai.
Perjalanan tersebut, akan berlangsung sekitar 15 menit, sebelum akhirnya dapat menjumpai pemukiman Suku Sikerei.
Baca Juga:
Nah Sobat, demikianlah sedikit informasi tentang cara menuju Suku Sikerei di Mentawai, yang memang tidak mudah untuk dilakukan.
Namun walaupun begitu, akan menjadi suatu pengalaman yang tidak terlupakan, jika berhasil bertemu dengan salah satu suku ter ikonik ini.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.