Tarian kebalai merupakan tarian tradisional berasal dari Rote Ndao Nusa Tenggara Timur.
Kesenian tari kebalai bersifat pergaulan atau hiburan, yang dilakukan secara massal oleh masyarakat di Rote Ndao NTB.
Tarian kebalai cukup populer di Rote Ndao dan terjaga kelestariannya, masyarakatnya mewariskan kepada generasi berikutnya secara turun temurun.
Kata kebalai merupakan bahasa kupang, dalam bahasa Rote terdapat beberapa istilah kebak, e’a, dan kaule.
Kebalai dikategorikan sebagai permainan oleh orang Rote yang disebut nekeminak kebak berarti bermain kebalai.
Jenis tari kebalai adalah tarian lingkaran dengan saling bergandengan tangan sampai siku tangan dengan masing-masing peserta dan mengikuti gerakan tari ke arah kanan.
Kegiatan tari kebalai terbagi menjadi dua jenis yaitu: pertama, kebalai bersifat ritual bisanya digunakan untuk upacara-upacara adat seperti: upacara kematian, upacara pembuatan rumah baru, upacara hus atau holi dan lainnya.
Dan Selama acara berlangsung suasana berjalan hikmat, semua peserta tari kebalai mengikuti dengan penuh rasa haru dan khusuk menunjukkan ketenangan dengan tertib.
Baca Juga ya : 5 Tempat Wisata di Betun Malaka NTT
Upacara tari kebalai bersifat ritual ini disebut juga E’a Ina (kebalai besar).
Kedua, tari kebalai bersifat hiburan, yang dilakukan oleh pemuda-pemudi dan dipimpin manahelo ba’i.
Biasanya menjadi ajang kesempatan bagi para pemuda-pemudi dalam mencari pasangan hidup.
Jenis kebalai ini disebut E’a ana (kabak kecil) terdiri beberapa jenis tarian diantaranya: Lena Mau Oek, Sele Lelek dan lainnya.
Anggota tari kebalai dapat dimainkan oleh laki-laki maupun perempuan, termasuk dalam jenis tari masal dengan jumlah ideal 10 orang dan paling banyak 50 orang .
Kebalai dipimpin oleh penyanyi solo disebut Manahelo.
Perkembangan Tari Kebalai
Perkembangan zaman tari kebalai sekarang ini, Bukan hanya diperuntukan saat upacara pemakaman adat.
Akan tetapi sering dimainkan untuk berbagai acara lainnya yang bersifat hiburan seperti acara adat penyambutan, perayaan dan pertunjukan seni atau festival budaya.
Keunikan tari kebalai menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Rote Ndao.
Hal tersebut merupakan sebuah upaya dalam melestarikan dan memperkenalkan kepada masyarakat secara luas akan tradisi dan budaya di Rote Ndao.
Tata Rias dan Busana Tari Kebalai
Kostum tari kebalai menggunakan pakaian adat khas Rote Ndao. Bagi penari laki-laki memakai busana seperti selimut selempang, selimut hafa dan habas.
Selain itu juga menggunakan topi khas Rote Ndao yang disebut Ti’i langga.
Sementara bagi penari perempuan memakai busana kain sarung, selempang, pendi, habas dan bula molik yang dipakai di kepala.
Baca Juga : 5 Pakaian Adat NTT yang unik dan berkarakter
Gerakan Tari Kebalai
Gerakan dalam tari kebalai didominasi menggunakan gerakan kaki maju-mundur dan gerakan melangkah kekanan.
Gerakan dilakukan secara kompak oleh para peserta dan disesuaikan dengan irama syairnya.
Umumnya peserta tari kebalai berputar berlawanan dengan arah jarum jam, tetapi bisa juga dilakukan gerakan mengikuti arah jarum jam.
Jika Manahelo akan menyanyikan sebuah lagu atau syair berbeda, Manahelo akan memberikan sebuah isyarat yaitu berirama sambil mengatakan sebuah kalimat seperti Tasafali dei, ita tasafali dei.
Dengan adanya isyarat tersebut para peserta tari kebalai bersiap-siap untuk menyesuaikan langkahnya dengan lagu baru yang dilantunkan oleh Manahelo.
Nada yang digunakan oleh penyair merupakan nada dasar maupun nada bervariasi.
Jika jumlah peserta tari kebalai cukup banyak sedangkan luas area tidak memungkinkan, bisa dengan membuatkan sebuah lingkaran kecil di dalam lingkaran besar dan tentunya sambil berpegangan tangan satu sama lain.
Tarian kebalai membutuhkan konsentrasi yang cukup karena setiap gerakan para peserta harus kompak.
Pertunjukan tari kebalai ini tidak diiringi dengan alat musik, hanya diiringi oleh syair-syair dari Manahelo dan Manasimba, syairnya bertema adat.
Manahelo dan Manasimba juga memimpin dalam tarian ini.
Nilai dan Makna Tari Kebalai
Nilai-nilai terkandung dalam tarian kebalai ini yaitu kebersamaandan persatuan antara sesama terlihat dalam tarian tersebut.
Beberapa diantaranya yakni dimana setiap masing-masing peserta dikumpulkan untuk menyatukan rasa dan saling mendukung dalam keadaan apapun seperti ketika saat salah satu dari mereka sedang berduka.
Selain itu, tarian kebalai tersebut juga dijadikan sebagai wadah atau tempat untuk mempererat hubungan sosial yang terjalin diantara mereka.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.