Tari Mangaru – Indonesia memiliki beragam budaya khas daerah. Salah satu wujud budaya yang unik adalah melalui tarian.
Banyak tarian di Indonesia memiliki makna dan sejarah tersendiri. Begitu pun Tari Mangaru yang berasal dari Buton, Sulawesi Tenggara. Yuk, simak lebih lanjut !
Sejarah Tari Mangaru
Setiap tari tradisional daerah punya sejarah yang berasal dari leluhur. Seperti Tari Mangaru yang berasal dari Desa Konde, Kecamatan Kambuwa, Kabupaten Buton Utara.
Ada cerita dibalik indahnya perpaduan gerakan Tari Mangaru dan alat musik yang mengiringi.
Tari Mangaru menggambarkan para lelaki yang berperang dan memiliki keberanian di zaman dahulu saat sedang bertempur.
Penampilan dilakukan oleh dua orang laki-laki sebagai gambaran peperangan. Mereka juga membawa keris sebagai senjata dan menampilkan gerakan bertarung.
Dahulu, tarian ini ditampilkan untuk menunjukan suka cita yang datang. Seringkali tari ini juga ditampilkan saat musim panen tiba.
Maka dari itu seringkali tari mangaru ini menjadi tarian saat ada perayaan, upacara, atau acara yang dilihat oleh banyak orang.
Di masa sekarang kadang ada acara hajatan atau khitanan yang menampilkan tarian ini. Namun, meski begitu jumlah penampilannya sudah jarang.
Kini tarian itu lebih sering ditampilkan saat ada penyambutan tamu.
Sampai sekarang, tari ini mengalami berbagai pengembangan dan kreasi dengan tetap menjadikan semangat keberanian saat berperang sebagai dasarnya.
Baca juga : Yuk Belajar: Asal-usul Sejarah Tari Malulo yang indah
Bagaimana Cara Menampilkan Tari Mangaru?
Penari
Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa tari mangaru adalah tarian yang dilakukan oleh dua orang laki-laki.
Kedua laki-laki ini menjadi bagian penting dalam tarian karena menggambarkan sosok yang bertarung di medan perang.
Mereka akan menampilkan suasana dan semangat saat bertarung.
Keris
Sebagai tarian yang menjadi gambaran keberanian perang, maka wajib membawa senjata.
Senjatanya adalah keris yang dipakai masing-masing penari. Penari akan memasuki arena tari seperti akan bertarung. Saat musik dimainkan, mulailah mereka saling serang.
Pertama keris diputar-putar ditangan seperti memamerkan kekuatan. Lalu, mereka berpura-pura saling menyerang menggunakan keris seperti hendak menusuk.
Konon, dahulu mereka bener-benar menyakiti lawan dengan senjata ini karena kebal.
Pakaian Tari Mangaru
Pakaian yang digunakan saat tampil adalah pakaian adat Buton. Adat Buton memang memiliki banyak pakaian.
Contohnya untuk pakaian laki-laki ada Balahadada dan Ajo Bantea. Namun, yang digunakan oleh penari adalah pakaian perangkat adat.
Pakaian Tari Mangaru ini sangat terlihat dari ciri khasnya berupa jubah kain tenun yang cantik.
Mereka juga menggunakan sarung dan ikat kepala. Pakaian ini dimasa lampau, merupakan pakaian kehormatan yang dipakai oleh bangsawan atau orang dilingkungan kerajaan.
Musik Pengiring Tari Mangaru
Pada tarian tradisional, alat musik yang dipakai mengiringi pun alat musik tradisional.
Tari mangaru diiringi oleh alunan mbololo atau gong, kansi-kansi, dan dua buah gendang yang terbuat dari kulit hewan.
Musik yang dimainkan bertempo cepat dan membangun suasana suka cita. Ini membuat penari dan penonton lebih semangat saat menyaksikan penampilan tari mangaru.
Walau kebanyakan alat musik pengiring tarian daerah sama, tapi irama yang diputar saat tari mangaru berbeda. Hal ini karena gambaran kemeriahan dan semangat yang ingin ditampilkan.
Semangat dan Keberanian dari Tari Mangaru
Tari ini adalah sebuah bentuk ekspresi untuk memberi semangat pada laki-laki yang akan turun berperang.
Melihat bagaimana penari menyemangati, tentu akan terasa suka cita bagi yang menonton.
Semangat inilah yang membuat tari mangaru sering ditampilkan sebagai tari saat ada kebahagiaan seperti saat syukuran hari panen, upacara khitan, dan menyambut tamu.
Semangat suka cita pun bisa tergambarkan dan tersalurkan bagi penikmatnya.
Jika dilihat lebih lanjut, memang tarian ini lebih mirip dengan atraksi bela diri. Apalagi menggunakan senjata dalam penampilannya.
Namun, keindahan dari gerakan dan musik tetap bisa dinikmati sebagai seni tari. Sayangnya, tari ini makin jarang ditampilkan.
Hanya acara-acara tertentu saja yang menyajikan tarian ini. Memang, saat ini lebih sering sebagai pembuka penyambutan tamu.
Baca juga : inilah daftar Tempat Wisata di Pasarwajo , Kabupaten Buton
Itulah sedikit penjelasan mengenai Tari Mangaru yang berasal dari Buton, Sulawesi Tenggara.
Tarian yang menarik ini akan selalu menjadi bagian sejarah yang harus tetap dilestarikan.
Kalau berkunjung ke Buton bisa juga nih, mencari referensi kapan tari ini ditampilkan supaya bisa melihat secara langsung.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.