Tari Pontanu adalah tari tradisional yang berasal dari Donggala yakni sebuah kabupaten yanga da di provinsi Sulawesi Tengah. Kalian pernah mendengar tentang Sarung Donggala?
Nama tari yang satu ini memiliki hubungan yang cukup erat dengan sarung tersebut. Sarung Donggala sendiri merupakan hasil kerajinan masyarakat Donggala, Sulawesi Tengah, yang berupa kain tenun sutra.
Kain tenun tersebut sudah banyak dikenal oleh masyarakat sekitar bahkan hingga ke seluruh Indonesia. Keindahan motifnya serta warna membuat kain ini menjadi satu kebanggan tersendiri bagi yang mengenakannya. Disamping itu, kain ini telah dijadikan sebagai warisan budaya tak benda oleh pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Lalu, apa hubungannya Tari Pontanu ini dengan kain maupun Sarung Donggala? Tidak lain, Tari Pontanu ini merupakan tarian yang terinspirasi dari kegiatan menenun yang dilakukan oleh wanita Donggala.
Sejarah dan asal-usul Tari Pontanu juga bisa terbilang menarik, ditambah lagi tarian ini juga memiliki kostum, gerakan tari, hingga iringan musik. Mari mengenal lebih lanjut Tari Pontanu lewat sejarah dan asal-usulnya, sekaligus keunikannya.
Sejarah dan Asal-Usul Tari Pontanu
Tari Pontanu merupakan tari yang berasal dari Donggala, Sulawesi Tengah. Dulu, masyarakat Donggala terutama kaum wanita, menjadikan aktivitas menenun sebagai pekerjaan mereka selama ditinggal oleh suaminya berlayar.
Proses menenun yang dilakukan oleh para wanita tersebut masih sangatlah sederhana dan menggunakan alat-alat tenun tradisional. Gerakan menenun yang dilakukan oleh para wanita Donggala saat menenun ini kemudian dijadikan sebagai inspirasi untuk menciptakan Tari Pontanu.
Baca Juga ya :
- Coba 6 Pakaian Adat Daerah Sulawesi Tengah yang unik ini
- Inilah 5 Tempat Wisata di Donggala yang Wajib Dikunjungi
Tujuan dari penciptaan tari ini tidak lain adalah untuk menjadikan kain khas Donggala atau Sarung Donggala ini menjadi salah satu hasil kesenian yang bisa dikenal luas oleh masyarakat.
Selain itu, tarian ini juga dianggap sebagai bentuk apresiasi atas ketekunan para wanita Donggala dalam membuat hasil tenunan yang begitu indah.
Nama Tari Pontanu sendiri diambil dari bahasa masyarakat setempat yang memiliki arti menenun. Hingga saat ini, Tari Pontanu telah menjadi tarian yang sangat terkenal di Sulawesi Tengah dan masih terus dipentaskan pada acara-acara adat maupun untuk sekedar hiburan.
Keunikan Tari Pontanu
Terinspirasi dari wanita Donggala yang melakukan aktivitas menenun Sarung Donggala, Tari Pontanu juga dibawakan oleh para wanita. Jumlah penarinya berkisar mulai dari 4 orang bahkan lebih.
Ada beberapa keunikan dari Tari Pontanu, mulai dari gerakannya, hingga iringan musiknya. Berikut ini adalah keunikannya yang menjadi ciri khas dari Tari Pontanu.
1. Gerakan Tari Pontanu yang Khas
Gerakan awal yang biasanya diperagakan oleh penari Tari Pontanu adalah gerakan kreasi. Kemudian, dilanjutkan dengan gerakan tari seperti menenun dan diakhiri dengan gerakan membentangkan Sarung Donggala untuk diperlihatkan kepada para penonton pertunjukan.
Sesuai dengan tujuan awal dari penciptaan tari ini, hampir semua gerakan yang ada di Tari Pontanu merupakan gerakan yang mencerminkan proses menenun Sarung Donggala.
Lalu, pada babak akhirnya pun, Sarung Donggala yang dibentangkan menunjukkan kalau masyarakatnya ingin supaya para penonton menyaksikan indahnya hasil tenunan Sarung Donggala sekaligus memperkenalkan kesenian tersebut kepada masyarakat lebih luas.
2. Kostum Tari Pontanu yang Bernilai Adat
Kostum atau busana yang dikenakan oleh para penari Tari Pontanu merupakan pakaian adat khas daerah setempat. Untuk bagian atasan, penari menggunakan Baju Nggembe atau baju tanpa lengan yang longgar. Sementara itu, untuk bagian bawahan, penarinya menggunakan sarung yang disebut Buya Sabe.
Lalu, ada sarung yang dililitkan pada bagian pinggang, yang mana sarung ini akan dibentangkan pada babak akhir tarian. Untuk bagian aksesorisnya, ada tiga macam aksesoris yang akan dipakai, meliputi Ponto atau gelang, Polosu Unte atau tusuk konde, serta Dali Taroe atau anting.
3. Iringan Musik Tradisional Tari Pontanu
Selain kostum yang masih bernilai adat, musik yang digunakan pada Tari Pontanu juga musik tradisional berupa Ngongi dan Ganda. Ngongi ini merupakan sejenis alat musik gong, sedangkan Ganda merupakan alat musik sejenis gendang.
Iringan musik ini akan dimainkan sesuai dengan gerakan tari yang diperagakan oleh para penari. Sehingga, akan tercipta gerakan serta musik yang harmoni.
Dari sejarah dan asal-usul Tari Pontanu yang telah dijelaskan di atas, terlihat jika tari ini menjadi salah satu tari yang bukan hanya bentuk apresiasi bagi penenun, namun juga bernilai sejarah dan adat istiadat.
Keunikan dari Tari Pontanu juga harus tetap dijunjung tinggi, terlebih banyak elemen dari tari ini seperti halnya kostum dan iringan musik yang masih sangat tradisional. Selain itu, diharapkan juga ada peran aktif dari anak muda untuk ikut melestarikan kesenian khas Donggala ini.
Baca Juga:
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.