6 Kuliner dan Makanan Khas Masamba, Kabupaten Luwu Utara – Kecamatan Masamba adalah ibukota Kabupaten Luwu Utara.
Sekilas Masamba
Masamba adalah sebuah kecamatan yang menjadi kawasan strategis dengan luasan 1.068,85 km², memiliki 4 kelurahan, 15 desa dan 3 UPT (Unit Permukiman Transmigrasi).
Masamba berada di jalur Trans-Sulawesi. Masamba juga punya bandar udara. Namanya, Bandara Andi Djemma.
Baca juga:
- Mengenali Kota Belopa
Ini Dia Makanan Khas Masamba
Lalu apa saja sih, makanan khas Masamba yang bisa dicicipi wisatawan saat mengunjunginya? Ini dia 6 kuliner dan makanan khas Masamba.
1) Pagulu (Kapurung)
Kapurung bisa ditemukan di kota lain, yang masih dalam wilayah Sulawesi. Kapurung sendiri adalah sajian makanan lokal, yang berisi sagu dan aneka sayuran rebus. Sayurannya ada kacang panjang, bayam atau irisan jagung. Kapurung disajikan dengan kuah segar yang kecoklatan.
Nah, di Masamba, kapurung lebih dikenal dengan sebutan pugalu. Seperti kapurung pada umumnya, berbahan utama sagu. Bedanya, pugalu makanan khas Masamba, disajikan terpisah antara sagu dan sayur berkuahnya.
Sagu dicampur air panas, sampai menggumpal dan kenyal, lalu dibuat pentolan. Sagu di sini berfungsi sebagai karbohidrat pengganti nasi. Sagu dilengkapi sayuran berkuah (bayam, jantung pisang, terong, kangkung, kacang panjang) dan lauk seperti udang.
Pugalu juga memanfaatkan kecombrang untuk pencipta rasa asamnya. Rasanya nano-nano lezat. Asam, gurih, segar, apalagi dengan kuah berkaldu ikan. Di Masamba dan daerah Luwu Utara lainnya, pugalu diyakini bisa menjadi ramuan herbal untuk diabetes dan kolesterol.
Masyarakatnya tidak menyebut dengan “makan pugalu”, tapi “minum pugalu”. Bagi mereka, pugalu cukup langsung ditelan. Karena para tetua di sana yang sudah ompong giginya pun, tetap bisa mengonsumsi pugalu.
Oh iya, kapurung Luwu Utara sudah tercatat dalam dokumen Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Kemendikbud RI.
Harga seporsi: Rp10.000 – Rp25.000,-
2) Dangkot
Dangkot sebenarnya adalah akronim dari daging kotte. Dalam bahasa setempat, kotte artinya itik. Dulu, dangkot merupakan makanan pendamping tuak.
Dangkot dibuat dari daging itik yang dipotong-potong, lalu digoreng dengan jahe, serai dan cabe rawit yang dihaluskan. Dangkot identik dengan warna kecoklatan, rasa gurih dan pedas. Dangkot berisi nasi, dangkot, sop dan sayur.
Sayangnya, saat ini banyak dangkot yang dibuat dari daging ayam kampung. Bukan lagi daging itik.
Kamu bisa mendapatkan dangkot di warung dangkot Trans Masamba. Ada di Jalan Poros Masamba – Tomoni, Baliase, Kecamatan Masamba.
Harga seporsi: Rp20.000 – Rp35.000,-
3) Binte
Binte adalah makanan khas Masamba yang bentuknya seperti sup. Binte menggunakan jagung manis sebagai bahan dasarnya. Binte juga dilengkapi dengan cabai rawit, bawang, merica, kecap, jeruk nipis, ikan cakalang dan udang.
Kamu bisa mencicipi binte di rumah makan Binte Mama Farid, yang dimiliki oleh Ibu Syarifah ini. Binte Mama Farid ada di Bone, Kecamatan Masamba.
Selain itu, kamu bisa mencoba binte di lesehan Delisha. Lesehan yang berada di Jalan Anggrek, belakang Toyota Kalla Palopo ini, buka setiap harinya.
Harga seporsi: Rp5.000 – Rp15.000,-
4) Pitto-pitto
Pitto-pitto mirip dengan coto Makassar. Bedanya, pitto-pitto tidak menggunakan daging sapi.
Tapi daging tulang lunak sapi, bisa juga ditambah jeroan, serta berpadu kuah pedas dan sepiring nasi. Pitto-pitto dimasak dengan tungku kayu bakar, lho.
Harga seporsi: Rp20.000,-
5) Durian Masamba
Masyarakat Masamba, banyak yang memiliki dan menjadi petani di perkebunan duriannya. Durian Masamba memiliki rasa yang khas, aroma menggoda dan harganya terjangkau.
Durian Masamba berukuran cukup besar dari durian lain.
Daging buahnya ada 2 macam. Ada yang berwarna kuning dengan daging buah yang tebal. Ada juga yang berwarna putih, tetapi rasanya lebih khas dan manis.
Jika kamu ingin mencicipi durian Masamba, datanglah pada bulan Januari atau Februari. Karena saat itulah musim panen durian. Durian Masamba banyak dijual di sepanjang jalan Trans Sulawesi.
Baca juga:
6) Oleh-oleh yang bisa dibawa pulang
Mungkin pugalu tidak bisa dibawa pulang oleh para traveller. Tapi tenang, Masamba punya oleh-oleh yang bisa kamu bawa pulang lho.
Ada kapurung instan Masamba dengan berbagai varian rasa, sebagai inovasi dari pugalu (kapurung). Ada juga kerupuk kapurung. Kerupuk kapurung kabarnya diberi nama “Om Caco” dan sedang dikembangkan oleh Direktur Malindo Area, Rikardy Sakaruddin.
Kerupuk kapurung ini dibuat dengan bahan alami, jadi aman. Berbahan dasar sagu, ditambah ikan cakalang, teri, patikala, tomat, cabai serta jeruk nipis.
Harga per bungkus: Rp8.000,-
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.