Tapi Ingat Pulang

Upacara Adat, Budaya

5 Upacara Adat Suku Melayu Yang Masih Bertahan

Upacara Tradisi Perkawinan Adat Suku Melayu riau

Upacara Tradisi Perkawinan Adat Suku Melayu riau - foto dreamers.id

Upacara Adat Suku Melayu – Kebudayaan Suku Melayu sudah hidup di tengah-tengah masyarakat Indonesia secara turun temurun.

Dan salah bentuknya, merupakan serangkaian ritual upacara adat, yang cukup unik dan menarik.

Budaya Melayu sendiri identik dengan agama, bahasa, dan adat-istiadat, yang merupakan bagian dari identitasnya. 

Nah, apa sajakah upacara adat Suku Melayu yang masih beredar hingga saat ini?. Yuk kita ikuti ulasan lengkapnya berikut ini.

Baca Juga:

1. Tradisi Berpakaian Suku Melayu

Tradisi Berpakaian Adat Melayu

Tradisi Berpakaian Adat Melayu

Orang Melayu mengatakan, “Adat memakai pada yang sesuai, adat duduk pada yang elok, adat berdiri tahukan diri”. Ungkapan tersebut mengandung makna yang sangat dalam. 

Atau pada intinya mengajarkan, bahwa segala sesuatu haruslah mengacu kepada aturan yang seharusnya. Dalam konteks ini, mengenai segala hal yang berhubungan dengan tradisi berpakaian.

Suku Melayu juga mempercayai, bahwa dalam hal berpakaian, hendaknya kembali kepada asas “sesuai”  yang berlaku.

Maksudnya seperti, sesuai pakaiannya, sesuai dengan pemakainya, sesuai cara memakainya, sesuai tempat memakainya, dan sesuai menurut ketentuan adat yang berlaku. 

Oleh karena hal tersebut, menyebabkan masyarakat Suku  Melayu selalu memilih pakaian yang sesuai dengan diri dan kedudukannya.

Dan yang terpenting, selalu berusaha untuk dapat memakai pakaian dengan baik dan benar, dan tidak melanggar ketentuan adat.

2. Balimau Kasai, Upacara Adat Suku Melayu

Balimau Kasai

Balimau Kasai – foto ig @anymarlyna

Bulan Ramadhan merupakan bulan suci bagi Umat Islam, atau sama halnya bagi masyarakat Suku Kampar.

Mereka akan melakukan Upacara Balimau Kasai, satu hari sebelum bulan puasa tiba. 

Upacara adat Suku Melayu tersebut, merupakan ungkapan syukur atas Bulan Ramadhan, sekaligus menjadi kesempatan untuk mensucikan diri.

Kata “Balimau” dalam Bahasa Melayu  berarti mandi dengan air dicampur jeruk atau limau, yang merupakan suatu kebiasaan dari Suku Melayu.

3.  Upacara Adat Melayu Tepuk Tepung Tawar 

Tepuk Tepung Tawar Upacara Adat Melayu

Tepuk Tepung Tawar Upacara Adat Melayu

Upacara adat Suku Melayu Tepuk Tepung Tawar, menjadi salah satu tradisi penting dalam masyarakat Melayu. Tujuan dari ritual ini bertujuan, untuk mendoakan keberhasilan seseorang.

Pada umumnya, upacara ini menjadi satu rangkaian dengan beberapa tradisi upacara adat lainnya.

Contohnya  seperti perkawinan, khatam Alquran, syukuran, peresmian, atau prosesi upacara adat lainnya.

Beberapa peralatan yang dipakai dalam upacara ini adalah:

  • Bedak sejuk dengan campuran air perenjis, yang bermakna sebagai peneduh jiwa.
  • Berbagai macam dedaunan khusus seperti Daun Sitawar, Sidingin,  Juang-juang, Ati-ati, dan Gandarusa. Semua dedaunan tersebut diikat dengan benang 7 rupa, dan bermanfaat sebagai penangkal penyakit.
  • Beras tabur sebagai lambang pemberian berkat dan doa.
  • Berbagai macam bunga seperti Bunga Rampai, Melati, Mawar, Pandan dan Inai, yang dicampur dengan air wangi dan gambir. Ramuan tersebut bermanfaat untuk menyatukan keluarga agar hidup sakinah.

4. Upacara Tradisi Perkawinan Adat Suku Melayu

Upacara Tradisi Perkawinan Adat Suku Melayu riau

Upacara Tradisi Perkawinan Adat Suku Melayu riau – foto dreamers.id

Bagi masyarakat Melayu, pernikahan bukan hanya sekedar sebagai tradisi, namun juga untuk memenuhi perintah agama.

Oleh karena itu, ada beberapa persyaratan yang wajib hukumnya. Contoh dari persyaratan tersebut seperti  seagama, dewasa, sehat jasmani dan rohani, mampu, dan bertanggung jawab.

Namun yang terpenting adalah, bahwa kedua mempelai harus memiliki pandangan yang sama, bahwa pernikahan adalah sesuatu hal yang sakral. 

Ada beberapa tahapan persiapan pernikahan yang harus terlaksana, saat prosesi perkawinan berlangsung.

Contohnya seperti meminang, mengantar tanda, mengantar belanja, menjemput, menggantung, berendam, berinai, khatam Quran dan akad nikah.

5. Berkapur Sirih Upacara Adat Suku Melayu

Upacara Adat Melayu Berkapur Sirih

Upacara Adat Melayu Berkapur Sirih

Masyarakat Melayu mengenal sebuah tradisi yang bernama Berkapur Sirih, yang merupakan sebuah upacara makan sirih, dengan kapur dan pinang. 

Pada masyarakat Puak Melayu, Sirih merupakan lambang dari suatu “kepastian”. Dalam konteks ini, lambang tersebut berhubungan dengan kepastian dalam melakukan suatu pernikahan, maupun  kesembuhan dalam melakukan pengobatan tradisional.

Sirih junjung tersebut juga akan menjadi hiasan cantik, sebagai barang hantaran perkawinan, maupun upacara lainnya seperti kerajaan.

Baca Juga:

Demikianlah ulasan tentang 5 upacara adat Suku Melayu yang masih beredar hingga saat ini. Semoga dapat bermanfaat bagi Sobat semua.

 

Leave a Reply