Tari Gambyong – Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan kebudayaan. Tari tradisional menjadi aspek yang selalu ingin kita ketahui bila kita sedang membicarakan budaya.
Kali ini, kita akan membahas tentang tari tradisional yang memberikan gambaran kelembutan, keelokan, dan keluwesan para wanita Jawa. Tari apakah ini?
Namanya Tari Gambyong, tari tradisional yang berasal dari Surakarta, Jawa Tengah.
Tari Gambyong dan Sejarahnya
Tari Gambyong sendiri sudah ada sejak dahulu kala dan sudah sangat terkenal di era kerajaan.
Pada awalnya, sebelum tari gambyong masuk ke dalam wilayah keraton, Tari Gambyong ditampilkan sebagai tarian rakyat yang merupakan bagian dari upacara ritual sebelum para petani bercocok tanam.
Tujuan Tari Gambyong ini adalah agar tanaman diberi kesuburan dan kelak hasil panen melimpah.
Tari gambyong adalah tari kreasi hasil pengembangan dari tari tradisional terdahulu yang dikenal dengan nama Tari Tayub.
Asal mula nama Gambyong diambil dari nama seorang penari kondang yang cantik jelita, yaitu Sri Gambyong, pada masa Kesunanan Surakarta di tahun 1800-an.
Sri Gambyong menari dengan sangat luwes dan mampu menarik perhatian banyak orang.
Dia dikenal hingga ke lingkungan kesunanan. Saat itu kesunanan Surakarta dipimpin oleh Sinuhun Paku Buwono IV dan ia meminta agar Sri Gambyong melakukan pementasan tari di lingkungan Keraton Surakarta.
Sejak itu, tarian itu dikenal dengan Tari Gambyong.
Kraton Surakarta mematenkan Tari Gambyong sebagai milik kraton.
Gerakan-gerakan tari juga ditata ulang. Tari Gambyong pun berkembang menjadi tarian penyambutan tamu kehormatan dan tarian hiburan.
Seiring berkembangnya zaman, tari Gambyong mulai dipentaskan lagi di segala kalangan.
Kemudian, Tari Gambyong menjadi salah satu tarian tradisional Jawa Tengah.
Gerakan Tari Gambyong
Ciri khas dari gerakan tari gambyong terdapat pada gerakan kaki, tangan, tubuh, dan kepala.
Untuk gerakan kaki, para penari akan menari mengikuti alunan musik yang bertempo pelan. Para penari begerak dengan halus dan lemah gemulai.
Ada tiga bagian dari gerakan Tari Gambyong yakni maju beksan (gerakan awal), beksan (gerakan utama), dan mundur beksan )gerakan penutup).
Saat melakukan gerakan-gerakan di Tari Gambyong, para penari diharuskan untuk tersenyum dan memperlihatkan ekspresi lembut dan anggun.
Seperti tari tradisional pada umumnya, tari gambyong meletakkan titik nilai estetika pada kekompakan para penari.
Dengan irama alunan musik kendang, para penari akan menggerakkan kaki, tangan, dan kepala secara bersamaan. Mata para penari harus mengikuti pergerakan tangan.
Apabila gerakan tangan ke kanan, kepala dan pandangan mata harus mengikuti ke arah tangan tersebut.
Dari perpaduan gerakan ini, kita bisa melihat bahwa watak wanita jawa yang digambarkan dalam Tari Gambyong adalah watak yang lembut, anggun, dan sabar.
Baca juga:
- Tarian Indah khas Solo Tari Serimpi yang bersejarah
- Inilah 5 Tempat Makan Gudeg di Yogyakarta yang murah dan enak
Iringan Musik Tari Gambyong
Tari Gambyong selalu diiringi dengan gamelan, alat musik tradisional Jawa.
Di antara alat musik yang ada di gamelan yakni kenong, gambang, gong, dan kendang; kendang menjadi alat musik utama.
Mengapa demikian? Karena musik kendang yang memberikan isyarat bagi para pemusik lain, penari, dan juga penyanyi untuk melakukan bunyi atau gerakan tertentu.
Selain gamelan, tari gambyong juga diiringi dengan nyanyian yang biasa kita kenal dengan tembang Jawa.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.