Kota Gunung Tua adalah Ibukota Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) Provinsi Sumatra Utara, Indonesia.
Jumlah penduduknya sampai saat ini berkisar 200 ribu jiwa dan akan terus bertambah.
Ketika berada di Gunung Tua seperti tidak sedang berada di atas gunung.
Di mana keadaan sebuah gunung jika dilihat dari kejauhan memiliki bukit dan ketika didekati hanya sebidang tanah rata.
Sejarah Kota Gunung Tua
Setelah RI menerima kedaulatan pada akhir tahun 1949 maka pembagian daerah administrasi pemerintahan mengalami perubahan.
Hasilnya adalah Kabupaten Tapanuli Selatan dimekarkan menjadi 2 Kabupaten.
Yaitu Kabupaten Mandailing Natal (Ibukotanya Panyabungan) dengan jumlah daerah administrasi 8 kecamatan dan Kabupaten Tapanuli Selatan (Ibukotanya Padangsidimpuan) dengan jumlah daerah administrasi 16 Kecamatan.
Selanjutnya Kabupaten Tapanuli Selatan dimekarkan lagi menjadi 3 daerah kabupaten yang salah satunya adalah Kabupaten Padang Lawas Utara.
Adapun Gunung Tua yang pada saat itu berstatus sebagai kecamatan pada tanggal 17 Juli 2007 disahkan sebagai Ibukota Kabupaten Padang Lawas Utara.
Sebagai pusat pemerintahan, kini Gunung Tua semakin maju dan berkembang. Hal ini terbukti dari semakin bertambahnya laju pembangunan yang ada.
Baca Juga ya :
- Inilah 6 Makanan Khas Gunung Tua Padang Lawas Utara
- Catat 6 Tari Adat Tradisional Sumatera Utara yang biasa dipentaskan
Wisata Kota Gunung Tua
Kota Gunung Tua mempunyai banyak tempat pariwisata yang menarik untuk dikunjungi.
Dan jika pemerintah mau mengelola lebih dari yang sekarang, beberapa tempat pariwisata yang ada dapat berpotensi menambah pendapatan daerah.
1. Jembatan Bosi/ Jembatan Sigama
Jembatan Bosi ini terletak di sepanjang jalur lintas Gunung Tua-Padangsidimpuan.
Tepatnya berjarak beberapa meter dari kompleks MAN Sigama dan Kawasan Simpang Baru, Desa Sigama.
Jembatan menjadi bagian dari perjalanan sejarah para laskar dan perlawanan perjuangan masyarakat sigama dalam pertempuran agresi militer tahun 1949 yang terjadi dua kali serangan.
Para pejuang melakukan perlawanan terhadap pasukan Belanda hanya bermodalkan bambu runcing dan senjata peninggalan jepang.
2. Tugu dan Monumen Perjuangan Sigama
Tugu dan Monumen Perjuangan Sigama terletak di atas bukit sekitar 300 meter dari jalur lintas sumatra.
Tugu dibangun oleh Pemda Tapanuli Selatan sedangkan monumen dibangun oleh tim khusus perencanaan dan pembangunan tetengger provinsi Sumatra Utara.
Di prasasti dan tugu ini tertulis nama-nama pejuang yang gugur dalam pertempuran melawan penjajah, antara lain Sayur Siregar dari Hajoran, Leman Lubis dari Sungai Durian dan Jabarat Harahap dari Napahalas.
Keunikan dan Kebiasaan Warga Kota Gunung Tua
Sudah menjadi tradisi bagi warga sekitar menangkap ikan atau dikenal mandurung saat air sungai Aek Sihapus yang sedang pasang.
Air pasang membuat ikan yang berada di hulu sungai terbawa ke hilir.
Pria, wanita, tua, dan muda turun ke sungai berlomba menyerok segala macam hewan sungai yang ada.
Mereka hanya berbekalkan jaring tradisional yang diikat di tangkai rotan, sedangkan lainnya ada yang menggunakan jala.
Kebudayaan dan Keadaan Alam Kota Gunung Tua
Bahasa masyarakat setempat menggunakan Bahasa Angkola yang intonasinya lebih lembut daripada Bahasa Toba.
Bahasa Angkola mirip Bahasa Mandailing – Tapanuli Selatan. Sebagian besar wilayah Gunung Tua mempunyai topografi tanah yang datar seperti hamparan, sehingga hanya pohon tertentu saja yang dapat tumbuh.
Misalnya pohon Balakka, Hapadan, Haramoting, dan sejenisnya. Tetapi, kalau dibilang datar sama sekali tidak juga.
Kira-kira seperti naik bukit turun bukit, lembah, berceruk, kemudian naik lagi, dan berkelok. Sementara itu sebagian kontur jalannya lurus dan bergelombang.
Saat berada di Gunung Tua, burung-burung dan rama-rama (kupu-kupu) selalu nampak dengan jelas saat beterbangan.
Ini terjadi karena ke mana pun ufuk mata dilabuhkan akan selalu ada bentangan yang menghampar luas.
Kota Gunung Tua Kabupaten Padang Lawas Utara masih memiliki banyak lahan pertanian dan perkebunan.
Kepemilikan lahan pada umumnya milik pribadi namun bukan korporat. Selain bertani dan berkebun sebagian penduduk lebih memilih beternak.
Gunung Tua sebagai Kota Lintas
Mengapa Gunung Tua dijadikan sebagai kota lintas yang penting di Sumatra Utara? Karena Gunung Tua termasuk dalam jalur lintas tengah Sumatra.
Kabupaten Padang Lawas Utara berbatasan dengan Kabupaten Labuhan Batu, Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Riau, dan Kabupaten Padang Lawas.
Pada musim liburan, jalan lintas Gunung Tua-Padang Sidempuan, Gunung Tua- Rantau Prapat ramai dilewati sepeda motor dan mobil pribadi.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.